Dituding Merampok, 3 Personel Militer Bolivia Ditahan Chile

Kembali adanya aparat keamanan Bolivia yang masuk ke Chile

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Chile pada Rabu (8/9/2021) telah menahan tiga orang personel militer Bolivia yang diduga masuk ke teritorinya tanpa izin. Bahkan ketiga anggota militer Bolivia itu dutuding terlibat aksi perampokan di bagian utara Chile yang tak jauh dari perbatasan kedua negara. 

Selama ini, Bolivia dan Chile tidak memiliki hubungan diplomatik yang utuh sejak tahun 1962 dengan tidak adanya Kantor Kedutaan Besar, tapi memiliki konsulat jenderal di La Paz dan Santiago. Namun keduanya sejak Mei lalu tengah berinisiatif untuk menormalkan hubungan bilateral. 

Insiden penangkapan beberapa personel militer Bolivia ini dapat menyulut kembali ketegangan antara kedua negara di Amerika Selatan itu. Pasalnya, Bolivia terus mengklaim wilayah pesisirnya yang direbut Chile usai berakhirnya Perang di Pasifik. 

1. Personel militer Bolivia masuk 15 kilometer ke teritori Chile 

Menurut Menteri Dalam Negeri Chile, Rodrigo Delgado mengungkapkan penangkapan tiga personel militer Bolivia yang masuk berhasil merangsek masuk ke teritorinya sedalam 15 km. Bahkan ketiganya diduga melakukan aksi perampokan di wilayah Chile dengan mengintimidasi korban menggunakan senjata api miliknya. 

Seorang di antaranya berpangkat letnan diketahui membawa senjata FAL dan pistol berkaliber 9 mm. Sedangkan dua lainnya berpangkat letnan dua dan sersan dua dari Comando Estratégico Operacional de Lucha Contra el Contrabando. Ketiganya ditangkap di sektor Pisiga Choque di Colchane dan dapat diidentifikasi melalui kartu identitas Bolivia. 

Dikutip dari Associated Press, Delgado juga menambahkan bahwa, "Ini merupakan aksi serius lantaran mereka masuk ke teritori Chile hingga belasan kilometer dan menembakkan peluru ke arah Carabineros (polisi Chile) menggunakan senjata api yang dibawanya."

2. Bolivia sebut militernya sedang menggelar operasi penangkapan pelaku penyelundupan

Baca Juga: Bolivia: Eks Kepala Polisi Ditangkap Dugaan Pembunuhan Massal

Di sisi lain, Menteri Pertahanan Bolivia, Edmundo Novillo juga mengumumkan jika personel militernya tengah ditahan di Chile dan dituding melakukan aksi perampokan. Namun pihak Bolivia berdalih bahwa ketiga militer itu berasal dari Petugas Gabungan Huachacalla yang tengah beraksi melawan tindak kriminal transnasional. 

Ketiga personel militer itu disebut sedang menggelar operasi untuk menangkap kendaraan sitaan yang secara ilegal masuk ke teritori Bolivia dari perbatasan Pisiga, Colchane. "Pada kondisi ini, operasi yang dilakukan militer Bolivia dihentikan oleh kepolisian Chile dengan paksa." ujar Novillo.

Insiden ini juga telah mengakibatkan terlukanya seorang anggota militer Bolivia dan kini sudah dibawa ke Oruro untuk menjalani perawatan lanjutan. Sedangkan tiga personel militer lainnya masih ditahan oleh Carabineros Chile, dikutip dari laman The Rio Times

3. Insiden serupa sudah pernah terjadi di perbatasan Chile-Bolivia

Dituding Merampok, 3 Personel Militer Bolivia Ditahan ChilePerbatasan Bolivia-Chile di Ollagüe. (instagram.com/prisma_andino_travel)

Dilansir dari DW, pada 2017 lalu, dua insiden serupa juga sudah terjadi di perbatasan Chile-Bolivia. Insiden pertama melibatkan sembilan aparat militer Bolivia dan berikutnya melibatkan dua tentara Chile yang merangsek masuk ke teritori negara tetangganya. 

Namun kedua negara beralasan bahwa masuknya personel militernya untuk melawan dan mencari orang yang melarikan diri ataupun terlibat dalam penyelundupan. Aparat keamanan Bolivia itu ditahan selama 101 hari dan kemudian dipulangkan, sementara Bolivia bersedia memulangkan tentara Chile yang ditahan selama dua hari. 

Beberapa bulan belakangan ini, perbatasan Chile dan Bolivia di Colchane telah dibanjiri imigran dari bebagai negara, terutama Venezuela. Padahal perbatasan negara pada ketinggian 3.600 mdpl itu memiliki temperatur yang sangat ekstrem dan bahkan pada tahun ini saja sudah ada sembilan orang tewas. 

Di sisi lain, menurut Kejaksaan Tarapaca, Raúl Arancibia menyebut perbatasan Chile-Bolivia menjadi rute strategis perdagangan narkoba yang dilakukan kartel Meksiko. Bahkan Chile bukan hanya menjadi tempat transit, tetapi juga menjadi pasar potensial peredaran narkoba, dilaporkan dari The Rio Times.  

Baca Juga: Kebakaran di Bolivia Hanguskan 150 Ribu Hektar Hutan

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya