Drama Pesawat Emtrasur: Presiden Argentina Ungkap Duduk Perkaranya

Fernandez tuduh oposisi besar-besarkan kasus ini

Jakarta, IDN Times - Presiden Argentina, Alberto Fernandez telah mengungkapkan alasan pesawat Emtrasur asal Venezuela. Pesawat yang membawa awak asal Iran itu sudah ditahan beberapa hari di Bandara Ezeiza, Buenos Aires. 

Pada 8 Juni lalu, pesawat Emtrasur yang membawa belasan awak asal Venezuela dan Iran ditahan ketika mendarat di Argentina. Pesawat itu diduga memiliki kaitan dengan penyelundupan senjata untuk pasukan IRGC (Islamic Revolutionary Guard Corps) atau Pasukan Quds. 

Baca Juga: Pesawatnya Ditahan Argentina, Venezuela Salahkan Uruguay

1. Fernandez sebut pesawat mendarat karena kehabisan bahan bakar

Drama Pesawat Emtrasur: Presiden Argentina Ungkap Duduk PerkaranyaPesawat maskapai Emtrasur yang tengah mendarat. (twitter.com/CargoFacts)

Presiden Fernandez mengatakan pesawat kargo yang membawa awak asal Venezuela dan Iran tersebut tidak punya hubungan dengan IRGC. Ia menyebut tidak ada keanehan apa pun terkait pesawat itu. 

"Tidak ada keanehan apa pun pada pesawat Boeing 747-300 milik maskapai Emtrasur tersebut. Masalah utamanya adalah kendala melakukan pendaratan untuk mengisi bahan bakar yang disebabkan oleh sanksi AS kepada Venezuela," ungkap Fernandez pada Minggu (19/6/2022), dilansir dalam Buenos Aires Times

Pesawat Boeing 747 itu diketahui datang dari Meksiko ke Argentina pada 6 Juni dengan membawa suku cadang kendaraan bermotor. Namun, pesawat itu tidak dapat mendarat di Uruguay dan Paraguay untuk mengisi bahan bakar, sehingga mereka harus kembali ke Bandara Ezeiza. 

Baca Juga: Argentina Tahan Pesawat Venezuela yang Diduga Terafiliasi dengan Iran

2. Fernandez sebut masalah ini dibesar-besarkan akibat ulah oposisi

Sesuai wawancaranya dalam Radio10, Alberto Fernandez juga mengungkapkan bahwa kasus pesawat ini adalah ulah dari opisisi. Presiden berusia 63 tahun itu menuduh oposisi ingin menunjukkan sesuatu yang berhubungan dengan terorisme. 

"Mereka ingin menunjukkan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan, sesuatu yang gelap, suatu hal gelap yang dilakukan pemerintah. Namun, sejak mereka menjadi oposisi, mereka berusaha memanfaatkan insiden ini" tutur Fernandez, dikutip El Pais Uruguay

"Mereka berusaha kejadian ini dengan peristiwa mengerikan, yakni serangan bom di AMIA. Beberapa di antara mereka berani memberikan komplain bahwa ini adalah terorisme. Namun, sayangnya ini adalah hal yang harus kita lalui di Argentina saat ini. Ini adalah bagian dari keburukan dari politik Argentina" tambahnya. 

Baca Juga: Pemimpin Oposisi Venezuela Komplain Kasus Serangan ke IACHR

3. Paraguay tuding kapten pesawat punya hubungan dengan IRGC

Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Paraguay, Esteban Aquino mengatakan bahwa Kapten Gholamreza Ghasemi tidak hanya memiliki hubungan dengan IRGC. Bahkan, namanya disebut masuk dalam anggota organisasi terorisme yang diklaim Amerika Serikat. 

Mendengar hal itu, Menteri Keamanan Argentina, Anibal Fernandez pada Jumat (17/6/2022), merespons klaim tersebut dan berkata bahwa pejabat Paraguay boleh berkata sesuai keinginan mereka. Namun, pihaknya tidak akan menanggapi dugaan tersebut. 

"Kami akan menindak berdasarkan proses. Menurut dokumen resmi pemerintah kami, tidak ada hubungan khusus dengan organisasi teroris. Bahkan, ini sudah dicek di seluruh basis data kami" ungkap Fernandez, dilansir dari France24

Di sisi lain, Iran mengatakan bahwa pesawat tersebut dijual ke perusahaan Venezuela, Conviasa dari maskapai Iran, Mahan Air sejak tahun lalu. Sedangkan Amerika Serikat sudah menuduh Mahan Air memiliki hubungan dengan IRGC. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya