Dubes Argentina di Israel Mundur usai Terlibat Skandal Korupsi

Diduga gunakan uang negara untuk kampanye presiden

Jakarta, IDN Times - Duta Besar Argentina untuk Israel dan Siprus, Sergio Urribari resmi mengundurkan diri dari jabatannya pada Jumat (8/4/2022). Hal ini dilakukan setelah politikus berusia 63 tahun itu tersandung kasus korupsi penyelewengan uang negara. 

Sementara itu, Urribari yang masih berada di Israel menyebut jika keputusan yang dilakukan oleh komisi hukum di Argentina ini bentuk pemaksaan, ketidakadilan, dan upaya untuk merusak hukum negara.

"Ini merupakan bentuk nyata dari aksi pemaksaan, ketidakadilan hukum dan bentuk upaya untuk merusak aturan negara" ungkap Urribari, dilansir The Times of Israel.  

Baca Juga: Ada Penembakan Lagi, Israel-Palestina Kembali Memanas saat Ramadan?

1. Urribari dijatuhi hukuman delapan tahun penjara di Entre Rios

Keputusan Urribari untuk mundur dari jabatannya ini lantaran ia dijatuhi hukuman penjara oleh Pengadilan Parana, Entre Rios pada Kamis (7/4/2022). Bahkan, hukuman yang diberikan kepada perwakilan negara di Israel itu mencapai delapan tahun penjara. 

Putusan hukum yang diberikan ini mengacu pada keterlibatan Urribari dalam kasus korupsi penyelewengan uang negara selama menjabat sebagai gubernur di Provinsi Entre Rios. Ia dituding menggunakan pendanaan milik provinsi sebesar 8 juta dolar AS (Rp114,9 miliar) untuk pencalonannya sebagai presiden di tahun 2014. 

Proses persidangan Urribari sudah digelar dalam 50 kali dan membahas terkait kegagalannya dalam pencalonan presiden yang dijuluki dengan 'El sueño entrerriano'. Kemudian dilanjutkan dengan 'Causa del Mercosur', terkait pengeluaran dari pertemuan presidensial di Parana pada 2014, dilansir dari Mercopress

Sebelumnya, Kantor Kejaksaan Publik telah meminta agar Urribari dikenakan hukuman hingga 12 tahun penjara. Namun, ketiga jaksa memutuskan untuk memberinya hukuman delapan tahun penjara dan melarangnya berpatisipasi dalam jabatan publik. 

Baca Juga: Pasukan Israel Serang Warga Palestina di Al Aqsa Setelah Salat Tarawih

2. Urribari akan mengajukan banding terkait kasus ini

Alih-alih menerima putusan jaksa, mendengar keputusan ini, Urribari menolak semua klaim dan hukuman yang dijatuhkan padanya. Bahkan, ia mengatakan bila akan mengajukan banding atas putusan bersalah atas lima tuntutan penyelewengan uang negara antara tahun 2010-2015 itu. 

"Keputusan ini adalah contoh jelas dari pemaksaan, ketidakadilan, dan pelanggaran aturan hukum. Saya akan mengajukan banding putusan ini karena saya memang benar. Akan tetapi, saya memutuskan untuk mundur dari jabatan saya sebagai duta besar" sambungnya, dikutip dari Buenos Aires Times

Di samping Urribari, terdapat sekitar 12 orang terdakwa lain yang dijerat dalam skandal korupsi ini. Belasan orang tersebut diketahui merupakan mantan pejabat publik, anggota keluarga. Ketujuh di antaranya mendapatkan pengurangan hukuman dan empat lainnya dibebaskan. 

Baca Juga: Dubes Argentina Ikut Demonstrasi Pro Pemerintah Bolivia

3. Peringkat Indeks Persepsi Korupsi di Argentina justru menurun

Dubes Argentina di Israel Mundur usai Terlibat Skandal KorupsiIlustrasi bendera Argentina. (instagram.com/audrey_odry)

Pada 2021, posisi Argentina dalam Indeks Persepsi Korupsi yang digagas oleh organisasi non profit Transparency International (TI) justru mengalami penurunan. Bahkan, hal ini menunjukkan adanya stagnansi dalam melawan korupsi di Amerika Latin. 

Pasalnya, Argentina kini berada di posisi 96 dari 180 negara dan menunjukkan penurunan dibandingkan tahun lalu, di posisi 78. Sedangkan nilai yang didapat hanya 39 dan berada di bawah rata-rata persepsi korupsi global sebesar 43 poin, dilaporkan Buenos Aires Times

Penurunan ini terjadi akibat adanya rentetan skandal di tengah pandemik COVID-19, termasuk reformasi pengadilan, skandal vaksin, adanya pesta ulang tahunyang dilakukan oleh istri Presiden Alberto Fernandez ketika berlangsungnya karantina ketat di Argentina. 

Selain itu, banyaknya pertanyaan terkait kurangnya transparansi pembelian vaksin yang dilakukan oleh pemerintah setempat. 

Di sisi lain, Uruguay dan Chile disebut sebagai negara dengan tingkat korupsi terendah dan paling stabil di Amerika Latin sepanjang 2021.

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya