Dukung Invasi, Puluhan Selebritas Rusia Masuk dalam Black List Latvia

Terbukti mendukung invasi Rusia ke Ukraina

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Latvia sudah memasukkan sebanyak 25 selebritas di Rusia ke dalam daftar hitam (black list) pada Kamis (24/3/2022). Hal ini dilakukan lantaran orang-orang tersebut disebut mendukung aksi Presiden Vladimir Putin untuk melakukan invasi ke Ukraina. 

Beberapa hari terakhir, negara-negara Uni Eropa telah mengusir diplomat asal Rusia lantaran diduga berperan sebagai mata-mata. Pada Rabu lalu, Polandia sudah mengusir 45 diplomat asal Rusia dan menyulut ketegangan antara Rusia dan Polandia. 

Pada pertengahan Maret, Slovakia juga sudah mengusir empat diplomat Rusia yang disebut melakukan spionase. Bahkan, salah satu di antaranya terciduk tengah merencanakan rekrutmen dan bekerja sama dengan beberapa warga lokal. 

Baca Juga: Latvia Izinkan Rakyatnya Pergi Berperang Bantu Ukraina

1. Sebanyak 25 selebritas Rusia dilarang masuk ke Latvia

Keputusan ini berdasarkan keterangan dari Kementerian Luar Negeri Latvia yang menyebut sudah memasukkan sebanyak 25 orang dalam daftar hitam. Maka dari itu, puluhan selebriti berkebangsaan Rusia itu dilarang masuk ke teritori Latvia sampai waktu yang belum bisa ditentukan. 

Beberapa dari 25 nama selebriti yang dimasukkan dalam daftar hitam ini diketahui cukup terkenal atas hasil karyanya. Salah satunya adalah Vladimir Mashkov yang pernah ikut andil dalam produksi film Behind Enemy Lines (2001) dan Mission: Impossible – Ghost Protocol (2011) dan seorang kreator film pemenang Oscar, Nikita Mikhalkov. 

Selain itu, terdapat nama selebriti lain yang ikut dilarang ke Latvia, yakni kepala opera, Valery Gergiyev, penari Sergei Polunin, penyanyi Polina Gagarina, Nikolai Rastorguyev, dan Stas Mikhailov beserta seorang pianis Denis Matsuyev, dikutip dari RFE/RL

Baca Juga: Rusia dan Ukraina Lakukan Pertukaran Tahanan Perang

2. Para selebritas Rusia ikut hadir dalam acara kampanye Putin di Stadion Luzhniki

Sanksi yang ditujukan kepada selebritis Rusia ini berkaitan dengan acara kampanye yang digelar oleh Presiden Vladimir Putin di Stadion Luzhniki pada Jumat (18/3/2022). Pasalnya, acara penuh propaganda itu dihadiri oleh sejumlah tokoh kenamaan di Rusia dan dianggap sebagai dukungan untuk invasi ke Ukraina. 

Menurut pensehat hubungan masyarakat Kemenlu Latvia, Inga Vasiļjeva mengungkapkan bila hukuman kepada sejumlah orang yang berkecimpung dalam industri hiburan dan budaya itu menyuarakan dukungannya kepada agresi Rusia ke Ukraina. Ia juga mengatakan jika hal itu melanggar hukum internasional dan harus mendapat hukuman. 

Pada akhir Februari lalu, Latvia juga sudah memasukkan seorang penyanyi Rusia bernama Nikolai Baskov dan melarangnya masuk ke negaranya. Hal itu lantaran ia ikut andil dalam propaganda perang Rusia dan mendukung agresi di Ukraina, dilansir Baltic News Network

Seorang aktris Masha Mashkova yang merupakan anak dari Vladimir Mashkov yang kini tinggal dan menetap di Amerika Serikat. Pada wawancaranya bersama CNN, ia bahkan menyebut jika ayahnya hidup dalam realitas yang berbeda. 

"Saya tidak dapat berpikir dengan jelas dan tidak dapat memercayainya. Faktanya banyak warga Rusia, termasuk ayah saya yang memercayai bahwa kekerasan ini dijustifikasi, ini sungguh menyayat hati saya" tutur Mashkova. 

Baca Juga: Takut Jadi Sasaran Rusia, 2 Negara Pecahan Soviet Mendaftar Uni Eropa

3. Latvia ikut usir tiga diplomat Rusia dan larang adanya simbol Z

Latvia disebut sebagai salah satu negara yang mengancam keras invasi Rusia ke Ukraina yang sudah berlangsung selama satu bulan. Negara Baltik itu juga terus mendesak agar Rusia segera menghentikan agresi militernya ke Ukraina dan mematuhi putusan dari Pengadilan Internasional PBB. 

Pada Jumat minggu lalu, Menlu Latvia, Edgars Rinkēvičs memutuskan untuk mengusir tiga staf di Kantor Kedubes Federasi Rusia di negaranya. Hal ini lantaran ketiganya disebut telah melakukan aktivitas di luar ketentuannya di Latvia. Dua negara Baltik lain, Lithuania dan Estonia juga sudah mengusir beberapa diplomat Rusia yang diduga melakukan spionase, dilaporkan dari lembaga penyiaran Latvia, LSM

Di samping itu, Menhan Latvia, Artis Pabriks sudah melarang simbol Z yang digunakan tentara Rusia dalam invasi di Ukraina. Pasalnya, simbol itu melambangkan kemenangan dan harus diblokir demi mencegah timbulnya simbolisme perang dan kebencian dalam masyarakat Latvia. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya