Eks Agen FBI Diduga Terima Rp3,3 Miliar dari Warga Albania

Dakwaan kedua pada McGonigal

Jakarta, IDN Times - Mantan agen senior FBI, Charles McGonigal, pada Senin (23/1/2023) resmi menjalani persidangan atas tudingan punya hububngan dengan sejumlah pejabat tinggi negara Balkan Barat. Bahkan, ia diduga punya hubungan dengan Perdana Menteri Albania, Edi Rama. 

Kasus yang menjerat McGonigal telah membuat geger seluruh publik Amerika Serikat (AS). Pasalnya, mantan agen FBI berusia 54 tahun itu diduga punya hubungan dan membantu oligarki Rusia, Oleg Deripaska, yang telah ditetapkan sebagai individu yang disanksi AS sejak 2018. 

1. McGonigal diduga terima uang sebesar Rp3,3 miliar dari warga Albania

Salah satu dakwaan yang ditujukan kepada McGonigal adalah pengadaan perjalanan berkala ke Albania, Kosovo, Montenegro, dan Bosnia-Herzegovina. Perjalanan tersebut diduga bukan dari uangnya sendiri, melainkan dibiayai oleh seorang warga Albania. 

Dilaporkan Balkan Insight, mantan agen FBI tersebut diketahui telah mengunjungi Tirana untuk bertemu dengan PM Edi Rama, seorang politisi di Kosovo, dan dua politisi di Bosnia. Selain itu, ia juga menerima uang sebesar 225 ribu dolar AS atau Rp3,3 miliar dari seorang warga Albania yang menetap di AS. 

Dakwaan ini diajukan oleh pengadilan Washington D.C, setelah ia gagal melaporkan dalam sistem perlindungan integritas FBI soal uang tersebut. Sementara, perjalanan beserta uang miliaran telah diterimanya pada 2017. Tepat setahun sebelum ia pensiun dari FBI pada 2018. 

Baca Juga: Bantu Oligarki Rusia, Eks Agen FBI Dipenjara dan Terancam Pidana

2. Rama tolak punya keterlibatan dengan kasus McGonigal

Eks Agen FBI Diduga Terima Rp3,3 Miliar dari Warga AlbaniaPerdana Menteri Albania, Edi Rama. (instagram.com/ediramaal)

Mendengar namanya masuk dalam investigasi AS terkait Charles McGonigal, PM Edi Rama mengungkapkan bahwa ia memang mengenal eks agen FBI tersebut, tapi menampik ikut andil dalam masalahnya. 

"Tanpa ragu, saya mengakui bahwa mantan kepala agen FBI antimata-mata itu memang teman saya. Jika ia memiliki masalah hukum di Amerika Serikat, maka itu adalah masalahnya. Biarkan keadilan yang berbicara karena kekacauan ini sangat buruk," papar Rama, dilansir Albanian Daily News.

Menurut laporan CNN, pertemuan antara McGonigal dan Rama ini terkait peringatan untuk berhati-hati soal pemberian lisensi pengeboran minyak di Albania untuk beberapa perusahaan Rusia. 

3. McGonigal diduga membantu Deripaska

Selain diduga menerima uang dari warga Albania, McGonigal juga terlibat konspirasi dengan oligarki Rusia, Oleg Deripaska. Ia dituding menerima uang dari Deripaska untuk menginvestigasi rivalnya. Ia pun sempat berupaya menghapus Deripaska dari sanksi AS. 

Pada saat yang sama, seorang warga AS yang merupakan mantan diplomat Rusia, Sergey Shestakov, juga ikut diadili atas hubungannya dengan Deripaska. Ia diduga bersekongkol dengan McGonigal untuk membantu Deripaska keluar dari sanksi AS, dilaporkan NPR.

Keduanya dijerat atas upaya membantu seseorang terhindar dari sanksi AS, sehingga bisa dijerat hukuman maksimum 20 tahun penjara. Sedangkan, Shestakov bisa mendapat hukuman maksimum tambahan 5 tahun penjara atas pembuatan pernyataan palsu. 

Baca Juga: FBI Sarankan Pengguna Internet Pasang Ad Blocker, Hindari Penipuan!

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya