Ekuador: Pelari Álex Quiñónez Ditembak Orang Tak Dikenal

Naiknya kasus pembunuhan di Ekuador

Jakarta, IDN Times - Seorang atlet lari asal Ekuador bernama Álex Quiñónez pada Jumat (22/10/2021) tewas ditembak oleh seseorang tak dikenal. Kejadian ini turut mengejutkan publik Ekuador lantaran Quiñónez dikenal sebagai salah satu pelari berprestasi dan berhasil menyabet juara dalam beberapa turnamen. 

Tewasnya Quiñónez ini berada di tengah naiknya kasus kekerasan dan pembunuhan di Ekuador dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan kasus pembunuhan sepanjang tahun ini jauh melampaui total tahun 2020 lalu. 

1. Quiñónez ditembak bersama seorang korban lain

Kasus penembakan Álex Quiñónez diketahui terjadi pada Jumat tengah malam ketika berada di sebuah area pinggiran Kota Guayaquil. Pada saat ia ditemani oleh seseorang pria yang juga ikut tewas terkena tembakan peluru dari seseorang tak dikenal. 

Atlet lari berusia 32 tahun itu pernah mencatatkan sebagai pelari tercepat dalam sejarah Ekuador, di mana ia pernah menorehkan lari 200 meter dalam waktu 19,7 detik. Ia juga merupakan finalis Olimpiade London 2012 dan menempati peringkat tujuh ketika bersaing dengan Usain Bolt. 

Selain itu, Quiñónez juga pernah memenangkan medali perunggu dalam lari 200 meter dalam Kejuaraan Atletik Dunia 2019 di Qatar, dilansir dari Al Jazeera

Untuk mengenang kepergiannya, pada hari Minggu (23/10/2021) jenazah atlet tersebut akan ditempatkan di kapel pada stadion sepakbola Folke Anderson di kampung halamannya Esmeraldas. Hal itu diungkapkan langsung oleh Kementerian Olahraga Ekuador, dikutip dari DW

2. Presiden Lasso janji akan menghukum pelaku pembunuhan

Baca Juga: Pimpinan DPR: Anggota Baleg Wajib Karantina Usai ke Brasil dan Ekuador

Dilaporkan dari BBC, Presiden Ekuador Guillermo Lasso telah berjanji akan menghukum pelaku yang ada di balik kasus pembunuhan Quiñónez. "Kami berharap ia tenang dalam peristirahatan terakhirnya. Sejumlah orang yang sudah mengakibatkan tewasnya warga Ekuador tidak akan dibiarkan tanpa bebas" ujar Lasso. 

Selain Lasso, Kementerian Olahraga juga mengucapkan belasungkawa dan berkata, "Dengan kesedihan ini, kami mengonfirmasi kematian atlet kita bernama Alex Quiñónez. Kita telah kehilangan atlet besar kita dan seseorang yang telah membuat kita bermimpi besar, ia adalah pelari terbaik yang pernah ada di negara kita."

Klub FC Barcelona, di mana Quinonez menjadi bagian klub atletik sejak 2018 juga turut memberikan ucapan belasungkawa. Pihak klub juga sedang berduka dan membuka pertemuan pada Sabtu dengan diam untuk menghormati kematian Quinonez, dikutip dari laman DW

3. Penembakan terjadi di tengah pelaksanaan darurat militer di Ekuador

Ekuador: Pelari Álex Quiñónez Ditembak Orang Tak DikenalPolisi Ekuador saat melakukan pengecakan di Guayaquil pada Selasa (19/10/2021). (twitter.com/PoliciaEcuador)

Penembakan yang menimpa Quinonez ini juga ada di tengah meningkatnya kasus kekerasan di Ekuador dalam beberapa bulan terakhir. Pemerintah setempat mengungkapkan jika antara Januari hingga Oktober tahun ini, sudah terjadi 1.900 pembunuhan, dibanding tahun 2020 yang hanya sebesar 1.400 kasus. 

Selain itu, Pemerintah Ekuador juga sudah mendeklarasikan darurat militer di seluruh negeri sejak minggu lalu hingga 60 hari ke depan. Hal ini berguna untuk meningkatkan pengamanan dengan menerjunkan personel militer ke jalanan untuk berpatroli. 

Quinonez sebelumnya tengah mempersiapkan latihannya di Amerika Serikat menjelang keikutsertaannya dalam Kejuaraan Altetik di Oregon pada tahun 2022 mendatang. Namun, ia tidak ikut dalam turnamen Olimpiade Tokyo lantaran salah melaporkan tes anti dopingnya, dilaporkan dari Al Jazeera

Baca Juga: Kritik Pelatih, Pelari Belarusia Dipaksa Pulang dari Olimpiade Tokyo

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya