Ekuador Tutup Klinik Penyedia Vaksin COVID-19 Palsu

Sudah dibeli puluhan ribu orang

Quito, IDN Times - Sebuah klinik tak berlisensi di Ekuador ditutup oleh petugas setempat setelah digrebek pada minggu ini. Penutupan sebuah klinik tersebut lantaran terindikasi melakukan kecurangan dengan memberikan vaksin COVID-19 palsu yang tidak memiliki dasar pengujian yang akurat.

Bahkan makin tingginya kasus COVID-19 di Ekuador membuat klinik tersebut kebanjiran pelahggan untuk membeli vaksin palsu tersebut. Terhitung sudah puluhan ribu vaksin gadungan tersebut terjual. 

1. Polisi Ekuador tutup klinik penjual vaksin palsu

Pada hari Selasa (26/01) kepolisian Ekuador menutup sebuah klinik tak resmi di Kota Quito yang menjual vaksin COVID-19 palsu. Berdasarkan investigasi klinik tersebut sudah menjual lebih dari 70.000 dosis vaksin yang tidak berasal dari penelitian dan pengujian klinis dari ahli kesehatan, dilansir dari La Nacion

Bahkan setiap orang yang hendak membeli obat di klinik ilegal tersebut dikenakan biaya mencapai 15 dollar AS. Kemudian kotak-kotak berisi obat tersebut disita oleh petugas setempat untuk dianalisis lebih lanjut oleh Otoritas Pengontrol Obat-obatan Ekuador (Arcsa). 

2. Vaksin yang dijual berupa vitamin dan multivitamin

Melansir dari Time, vaksin palsu yang dijual tersebut disebut memberikan imunitas penuh untuk menangkal COVID-19 setelah tiga kali pemakaian. Menurut pemiliknya klinik tersebut, ia tidak memberikan vaksin melainkan vitamin dan serum untuk meningkatkan imunitas pemakainya, sedangkan pengobatan lainnya berfungsi menyembuhkan dari COVID-19.

Ia sendiri mengatakan jika sudah merawat sekitar 20.000 pasien COVID-19 di kliniknya tersebut. Perempuan pemilik klinik tersebut disebut punya spesialisasi dalam pengobatan alternatif meski tidak memiliki gelar pendidikan medis formal, dikutip dari RT

Baca Juga: 100 Jenazah COVID di Ekuador Tak Dikenali, Ada yang Teronggok di Jalan

3. Ekuador setujui penggunaan dua vaksin COVID-19

Pemerintah Ekuador sudah menyetujui penggunaan dua vaksin COVID-19, yaitu produksi Pfizer/BioNTech dan AstraZeneca-Universitas Oxford. Menteri kesehatan setempat sudah berjanji untuk memvaksinasi semua orang dewasa tanpa biaya hingga akhir tahun ini. Namun sepertinya Ekuador belum akan melaksanakan vaksinasi sebelum bulan Maret, karena menunggu pasokan vaksin, dilaporkan dalam Time.

Sampai saat ini kasus COVID-19 di Ekuador terus meningkat dengan total kasus Kamis (28/01) mencapai 246.000 kasus. Sementara jumlah korban jiwa akibat virus berbahaya tersebut mencapai 14.766 jiwa. 

Baca Juga: Seorang Lansia Jadi Pasien Virus Corona Pertama di Ekuador

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya