El Salvador Bentuk Tim Anjing untuk Mendeteksi COVID-19 

Akan diterjunkan di bandara dan pintu perbatasan

San Salvador, IDN Times - Pemerintah El Salvador akan menerapkan anjing untuk mendeteksi penularan COVID-19. Bahkan kini sejumlah anjing yang tergabung dalam unit kepolisian tersebut sudah mendapatkan pelatihan agar mampu mengenali bau dari seseorang yang terinfeksi COVID-19. 

Di samping itu, penggunaan anjing untuk mendeteksi seseorang pembawa virus disebut aman dan akan mengurangi resiko penularan COVID-19 yang lebih besar terutama dari luar negeri. 

1. El Salvador jadi negara pertama yang bentuk tim anjing untuk deteksi COVID-19

El Salvador Bentuk Tim Anjing untuk Mendeteksi COVID-19 Anjing yang dilatih dalam metode Arcon di El Salvador. (twitter.com/LaHuellaSV)

El Salvador akan menjadi negara pertama yang membentuk tim kepolisian beranggotakan anjing untuk mendeteksi virus COVID-19. Sebelumnya,l Presiden Nayib Bukele sudah menyampaikan penerapan metode ini untuk mendeteksi seorang yang terkena virus tersebut dalam akun media sosialnya dan menyebutnya 100 persen efektif.

Nantinya unit kepolisian anjing ini juga dilatih untuk membantu tugas kebencanaan untuk mendeteksi para korban yang terperangkap dalam reruntuhan akibat bencana alam. Sementara tim anjing tersebut diperkirakan sudah siap bertugas pada akhir bulan April ini, dilansir dari Europa Press

Baca Juga: Ini 5 Negara dengan Kasus Kematian COVID-19 Tertinggi, Indonesia ke-17

2. Dilatih dalam mencium bau keringat individu pembawa COVID-19

Melansir dari EFE, sekelompok anjing yang tergabung dalam Unit Anjing dari Polisi Sipil Nasional (PNC) El Salvador tersebut kini sedang menjalani pelatihan untuk mendeteksi secara cepat individu yang tertular COVID-19. Pelatihan ditekankan untuk melatih indra penciumannya anjing untuk mengetahui adanya virus dari seseorang yang mengalami gejala maupun tak bergejala. 

Proyek ini disebut dengan Arcon yang dikembangkan oleh ilmuwan dan pemadan kebakaran asal Spanyol bernama Jaime Parejo Garcia. Bahkan ia sudah berada di negara Amerika Tengah tersebut untuk membantu melatih para anjing sejak 8 Maret lalu. 

Pada keterangannya, Parejo Garcia juga menjelaskan bahwa metode ini 100 persen aman. Satu per satu anjing dimasukkan ke dalam ruang kecil untuk mencium sampel keringat dari pasien yang terinfeksi COVID-19. Melalui indra penciuman anjing yang baik, ia akan memberikan jawaban dalam beberapa detik jika individu terkena COVID-19. 

3. Akan ditugaskan di bandara dan pintu perbatasan

El Salvador Bentuk Tim Anjing untuk Mendeteksi COVID-19 Tim yang ikut dalam pelatihan Arcon di El Salvador. (twitter.com/NoticieroSLV)

Saat pertama kali diterjunkan, nantinya El Salvador akan memiliki empat anjing terlatih untuk mendeteksi COVID-19. Anjing tersebut akan ditempatkan di beberapa titik strategis, seperti Bandara Internasional Óscar Arnulfo Romero dan bisa dirotasi pada sejumlah pintu perbatasan darat. 

Pada pelatihan ini juga dihadiri oleh 24 anggota tentara, polisi, dan pemadam kebakaran. Selain itu, terdapat dua relawan pemadam kebakaran asal Peru dan seorang tim penolong asal Panama. Bahkan Parejo Garcia juga mengatakan jika nantinya El Salvador akan menjadi pusat pelatihan anjing dengan metode Arcon ini, dikutip dari Prensa Libre

Hingga Kamis (22/04/2021) negara Amerika Tengah seluas 20,742 km persegi tersebut sudah melaporkan sebanyak 68.161 kasus COVID-19. Sementara jumlah kematian akibat virus tersebut mencapai 2089 jiwa dan diketahui sudah melakukan vaksinasi sekitar 500 ribu penduduknya. 

Baca Juga: Tangki Oksigen Bocor, 22 Pasien COVID-19 Tewas di India

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya