El Salvador: Perempuan Keguguran yang Dipenjara Kini Bebas

Setelah dihukum selama 30 tahun penjara

San Salvador, IDN Times - Perempuan di El Salvador bernama Sara Rogel yang telah divonis hukuman 30 tahun penjara akhirnya dibebaskan terkait kasus aborsi. Pasalnya Sara Rogel yang saat itu masih berusia remaja mengalami keguguran ketika sedang hamil tetapi ia dituduh dengan sengaja melakukan aborsi. 

Selama ini El Salvador menjadi salah satu negara yang melarang keras aborsi dengan alasan apapun. Maka dari itu, siapapun yang diketahui melakukan aborsi akan dijerat sanksi serupa dengan pembunuhan. 

1. Sara Rogel dibebaskan setelah mendekam hampir 10 tahun di penjara

Pada hari Senin (07/06/2021) Sara Rogel akhirnya dibebaskan setelah disetujui hakim untuk mendapat pembebasan dengan syarat. Sebelumnya Rogel sudah dikenai sanksi kuruangan penjara selama 30 tahun setelah dituding melakukan aborsi dan pembunuhan terhadap janinnya. 

Setelah disetujui untuk pembebasan bersyarat, ia tidak secara langsung dibebaskan karena Jaksa Agung hendak mengajukan tuntutan kembali, namun hal tersebut tidak dilanjutkan. Ketika dibebaskan, Rogel akhirnya kembali bertemu dengan orang tuanya sesaat setelah meninggalkan Tahanan Perempuan di Zacatecoluca yang terletak 68 km dari ibukota San Salvador. 

Sara Rogel dibebaskan saat hendak menyelesaikan 10 tahun masa tahanannya pada Oktober 2022 nanti. Maka nantinya dia harus secara berkala hadir dalam pengadilan dan tidak diperbolehkan meminum alkohol, narkoba atau berinteraksi dengan geng kriminal. Selain itu, ia diharuskan menghadiri dialog orientasi untuk menyesuaikan diri hidup bersama masyarakat, dikutip dari CNN. 

2. Rogel dikenai hukuman atas kasus aborsi dan pembunuhan

El Salvador: Perempuan Keguguran yang Dipenjara Kini BebasPendemo yang menuntut pembebasan Sara Rogel. (twitter.com/RadioPuntoGT)

Dilansir dari BioBioChile, kejadian awal yang menyebabkan hukuman ini terjadi pada 2012, di mana saat itu ia sedang hamil delapan bulan. Namun sayangnya ia terpeleset ketika sedang mencuci pakaian di halaman rumahnya di Santa Cruz Analquito yang berjarak 44 km dari San Salvador. 

Lalu, keluarganya menemukannya dalam keadaan tidak sadarkan diri dan kemudian dilarikan ke rumah sakit di Cojutepeque. Namun setibanya di rumah sakit, ia justru dituding mencoba melakukan aborsi dan melaporkan kepada polisi dan kejaksaan yang kemudian menghukumnya. 

Pengadilan juga menghukumnya dengan upaya pembunuhan dan memberikan hukuman penjara selama 30 tahun. Namun setelah adanya beberapa permintaan dari ACDATEE, hakim bersedia mengurangi hukumannya menjadi 10 tahun yang sesuai jadwalnya berakhir pada Oktober 2022, dikutip dari BBC

Baca Juga: El Salvador Resmi Terima Proposal UU Mengenai Bitcoin

3. Sara Rogel akan ikut memperjuangkan perempuan yang diduga aborsi

Setelah dibebaskan dari penjara Sara Rogel mengatakan pada konferensi pers jika dirinya seperti terlahir kembali karena tinggal bersama orang tuanya. Bahkan perempuan 28 tahun tersebut juga mengatakan apabila akan ikut dalam perjuangan ini, sehingga tidak ada lagi perempuan yang dihukum dengan kasus yang sama. 

Kepala ACDATEE, Morena Herrera menjelaskan jika hingga kini masih ada 14 perempuan yang dipenjara akibat kejadian yang sama seperti dialami Rogel. Bahkan organisasi tersebut sudah membantu sebanyak 50 perempuan untuk keluar dari penjara akibat kasus aborsi. 

El Salvador selama ini menjadi salah satu negara yang melarang aborsi dengan alasan apapun dan jika diketahui melakukan aborsi akan dikenai hukuman hingga delapan tahun penjara. Akan tetapi, kejaksaan dan hakim menglasifikasikan aborsi dalam kasus pembunuhan, sehingga hukuman bisa mencapai 50 tahun penjara, dilaporkan dari laman BioBioChile

Baca Juga: El Salvador Negara Pertama yang Jadikan Bitcoin Alat Pembayaran Sah

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya