Emisi Karbon di Brasil Meningkat Tajam Sejak Adanya Deforestasi

Terus menunjukkan kenaikan

Brasilia, IDN Times - Penggundulan hutan di Brasil nampaknya masih terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Bahkan masifnya deforestasi yang sudah terjadi menimbulkan tingginya tingkat emisi gas karbon dari tahun ke tahun.

Selain deforestasi, sejak tahun lalu sudah terjadi beberapa kali kebakaran hutan besar di Amazon dan Pantanal yang menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan beserta ekosistem di dalamnya.

1. Peningkatan emisi gas karbon dari tahun ke tahun

Sejak tahun 2019, peningkatan emisi gas karbon di Brasil meningkat secara drastis yang mencapai angka 9,6 persen. Hal ini disebabkan lantaran angka deforestasi yang melonjak tajam sejak kepemimpinan Presiden Jair Bolsonaro di awal tahun 2019. 

Melansir dari Reuters, Brasil diprediksi tidak dapat memenuhi target emisi gas karbon sejak tahun ini hingga tahun 2025 mendatang. Bahkan pada tahun 2019, Brasil menghasilkan sekitar 2.175 Miliar ton karbondioksida yang meningkat dibanding tahun 2018 sejumlah 1,98 miliar ton. 

2. Emisi Karbon disebabkan oleh alih fungsi lahan

Berdasarkan Observator Iklim mengatakan bahwa penyumbang emisi gas karbon disebabkan oleh deforestasi di Hutan Amazon yang terus meningkat. Bahkan 72 persen dari emisi Brasil dihasilkan oleh aktivitas pertanian dan alih fungsi lahan, yang termasuk penggundulan hutan yang meningkat 85 persen di tahun lalu, dikutip dari MercoPress.  

Padahal di bawah persetujuan Paris tahun 2015, Brasil setuju untuk memangkas emisi gas sebesar 37 persen dari tahun 2005 hingga tahun 2025. Sejak adanya regulasi iklim pada tahun 2010, gas rumah kaca di Brasil sudah meningkat sebesar 28 persen setiap tahunnya, dilaporkan dalam Aljazeera

Baca Juga: 5 Negara yang Terancam Tenggelam, Bukti Nyata Pemanasan Global

3. Adanya peningkatan kasus kebakaran hutan Amazon di bulan Oktober

Mengutip dari Reuters, peningkatan kebakaran Hutan Amazon meningkat 25 persen di bulan Oktober dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Tercatat sebanyak 17.326 titik api yang tersebar di seluruh hutan hujan tropis terbesar di dunia tersebut. 

Sama seperti Hutan Amazon, menurut Inpe, Pantanal yang merupakan lahan basah terbesar di dunia juga mengalami peningkatan kebakaran di bulan Oktober dibandingkan tahun lalu. Bahkan menurut ilmuwan dari University Federal of Rio de Janeiro, hingga tanggal 25 Oktober, 28 persen lahan di Pantanal habis terbakar. 

Baca Juga: 5 Fakta Unik Gas Alam, Sumber Energi Fosil yang Minim Emisi!

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya