Estonia Bangun Pagar Kawat di Perbatasan Rusia

Bangun pagar dengan panjang lebih dari 20 km

Talinn, IDN Times - Estonia sudah memasang pagar dengan kawat berduri di perbatasan negaranya dengan Rusia sejak hari Senin (07/12). Pemasangan pagar kawat ini merupakan salah satu program infrastruktur perbatasan yang sudah direncanakan oleh Pemerintah Estonia sejak tiga tahun yang lalu. 

Selain itu, pemasangan pagar ini juga akan dibarengi program dari negara-negara anggota Uni Eropa dan NATO yang berencana untuk jalan patroli dan perlengkapan survei di sekitar perbatasan dengan Rusia, dikutip dari The Moscow Times.

1. Bangun pagar kawat sepanjang lebih dari 20 km

Sejak hari Senin (07/12) Estonia telah membangun pagar berduri di sepanjang perbatasan negaranya dengan Rusia. Pada seksi pertama ini Estonia rencananya akan membangun sepanjang 8 km sebagai proyek awal infrastruktur perbatasan yang dicanangkan pemerintah setempat sejak tiga tahun lalu. 

Negara Baltik tersebut rencananya akan membangun pagar kawat perbatasan sepanjang 23,5 km antara Rusia dan Estonia. Sementara titik awal pembangunan dimulai dari Luhamaa yang menjadi titik pertemuan perbatasan antara Estonia-Latvia-Rusia dan akan dilanjutkan ke utara pada bulan Juli depan, dilansir dari The Moscow Times

Melansir dari 112 International, pagar kawat yang terletak di bagian Estonia tersebut akan dilengkapi dengan sistem pengamanan elektronik dan drone. Selain itu, kamera CCTV dan berbagai macam sensor juga akan disematkan dalam pagar tersebut. 

Baca Juga: Rusia Larang Impor Tomat dan Apel dari Azerbaijan

2. Bertujuan mengamankan wilayah negaranya

Pembangunan pagar perbatasan antara Estonia-Rusia ini berfungsi sebagai pembentengan yang memakan anggaran sebesar 80 juta dollar AS meliputi pembatas fisik, jalan patroli dan perlengkapan survei. Bahkan menurut pejabat setempat juga mengatakan apabila pagar pembatas sudah terpasang, dilansir dari RT

Menurut Menteri Dalam Negeri Estonia, Alar Laneman pendirian pagar ini merupakan sebuah bentuk pratik dan hal simbolik serta memberikan pengaruh politik. Ia juga mengatakan apabila,

"Perbatasan ini merupakan batas terluar Uni Eropa dan NATO serta kami semua tahu bahwa perbatasan yang dilengkapi dengan berbagai peralatan canggih menandakan keamanan dan itu sangat penting bagi Estonia dan Uni Eropa untuk hidup aman"

3. Adanya klaim Estonia pada wilayah Rusia

Melaporkan dalam RT, hingga kini Estonia merupakan satu-satunya anggota NATO yang masih memiliki masalah perbatasan dengan Rusia. Bahkan Talinn sebelumnya menolak perjanjian perbatasan dengan Rusia pada tahun 2014 lalu. Hal ini lantaran Estonia menolak menarik klaimnya atas wilayah Rusia, yang tak jauh dari Pskov dan St. Petersburg. 

Kebijakan yang dilakukan oleh negara yang pernah diduduki Uni Soviet sejak tahun 1940 tersebut sempat membuat heboh media karena pagar kawat tersebut dianggap hanya akan menghalangi pasukan kalvalri saja. Sementara kini Rusia sudah memiliki tank canggih baru bernama Armata T-14 yang dapat bertahan di cuaca dingin ekstrem, bahkan di Planet Mars. 

Rencana pembangunan pagar kawat ini sudah direncanakan beberapa tahun silam yang dipicu invasi Krimea, Ukraina oleh militer Rusia pada tahun 2014 silam yang membuat Estonia khawatir apabila Rusia akan masuk ke teritori negaranya.

Estonia dan Rusia membagi perbatasan sepanjang 338 km, yang mana 135 km dibatasi oleh daratan, 126 km dibatasi oleh danau dan 176 km dibatasi oleh sungai, dilansir dari 112 International

Baca Juga: Estonia dan Ambisinya jadi Negara Digital Pertama di Dunia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya