Gadis 7 Tahun di Albania Tewas Ditabrak Jet Ski yang Dikendarai Polisi

Warga Albania menggelar protes menuntut keadilan

Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Albania pada Senin (8/8/2022) menggelar protes akibat kematian anak perempuan berusia 7 tahun. Anak tersebut tewas setelah ditabrak oleh aparat kepolisian yang menggunakan jet ski di area khusus perenang.

Dilaporkan Exit News, sejak bulan lalu, terdapat 11 orang yang tewas tenggelam di pantai Albania selama musim panas 2022. Ini menjadi kasus tertinggi dalam beberapa tahun terakhir yang disebabkan tidak adanya penjaga pantai di hampir seluruh pesisir Albania. 

1. Demonstran minta Mendagri dan Menpar mundur dari jabatannya

Ribuan pendemo yang berkumpul di depan Kantor Kementerian Dalam Negeri pada Senin malam sudah menyuarakan tuntutan terkait keadilan bagi anak bernama Jonada Avida tersebut. Bahkan, demonstran mengecat tembok kantor pemerintahan tersebut dengan cat merah. 

Aksi ini menuntut mundurnya Menteri Pariwisata Mirela Kumbaro dan Menteri Dalam Negeri Bedar Cuci dari jabatannya. 

"Kumbaro selaku Menteri Pariwisata harus mundur terkait kelalaian dalam program pariwisata. Anda sudah membunuh anak perempuan berusia tujuh tahun yang hanya ingin menghabiskan liburannya di kampung halamannya," ungkap salah satu pendemo, dikutip dari Euractiv

Ilirjana Kucana selaku kerabat Avida mengatakan, pihaknya ingin membawa masalah ini ke institusi internasional. Ia juga menuntut keadilan dan jawaban dari Perdana Menteri Edi Rama terkait masalah ini. 

"Kami akan melanjutkan perjuangan menuntut keadilan bagi Jonada di institusi internasional. Kami akan meluncurkan petisi online dan fisik untuk meminta PM Edi Rama mencopot Menteri Cuci dan Kumbaro. Kami melakukan ini untuk Jonada lainnya. Seharusnya seseorang bertanggung jawab atas pembunuhan yang dilakukan aparatur negara" tambah Kucana. 

Baca Juga: Mantan PM Albania Dilarang Masuk ke Inggris

2. Pelaku sudah ditangkap dan akan menjalani persidangan

Sementara itu, polisi bernama Arjan Tase sudah dijerat dengan tuntutan pembunuhan tidak langsung dan masih menunggu antrean persidangan. Anggota kepolisian yang sedang tidak bertugas itu menggunakan kapal cepat di area yang hanya diperuntukkan bagi perenang. 

Berdasarkan saksi mata, kejadian tersebut membuat mereka trauma dan insiden itu seperti halnya menonton film horor. Mereka mengungkapkan bahwa Tase mengendarai perahu dengan sangat cepat dan diketahui terdapat senjata api di dalam kapal tersebut, meski ia tidak bertugas. 

Salah satu keluarga Jonada mengatakan bahwa insiden ini sengaja ditutup-tutupi. Mereka mengatakan bahwa keluarganya yang tinggal di Inggris akan mengajukan bukti ke Kedubes Inggris. Mereka mengatakan anak itu adalah warga Inggris dan berharap Inggris berserdia menginvestigasi insiden ini. 

"Insiden ini sangat serius. Menabrak satu kali tidak cukup baginya, tapi ia memutar balik dan menembakkan ke kapal. Aksi ini hanya terjadi akibat pengaruh narkoba. Saya punya banyak informasi, tapi saya tidak bisa mengatakan selama tidak diberikan keadilan. Tuntutan dari polisi negara memalukan," kata anggota keluarganya, dilansir Exit News.

3. Citra polisi memburuk di mata masyarakat Albania

Menanggapi insiden ini, PM Rama sudah mengutarakan pendapatnya lewat Twitter. "Kematian anak perempuan ini telah mengejutkan semua pemuda maupun generasi lanjut di Albania. Ini menciptakan perhatian khusus." 

"Kepolisian Albania akan melakukan segala cara untuk bereaksi lebih kuat, untuk menjamin aturan hukum tidak hanya berlaku di jalan tetapi juga di perairan. Sekali lagi, saya mengucapkan keinginan untuk memberikan hukuman terberat kepada pelaku kejahatan dalam insiden ini," tutur Rama. 

Selama ini, jet ski sudah dilarang untuk mendekati area pantai di sejumlah pesisir di negara-negara Eropa. Aturan ini berlaku di beberapa negara tetangga Albania, termasuk Montenegro, Italia, dan Yunani. 

Di sisi lain, Kepala Polisi Albania, Gledis Nano mengatakan bahwa semua anggota polisi harus memperbaiki perilakunya terkait memburuknya persepsi di masyarakat. Pasalnya,  masyarakat mengenal polisi kerap terlibat dalam tindak korupsi dan punya kelakuan yang tidak profesional. 

"Akhir-akhir ini, saya menerima berbagai komentar dari masyarakat terkait kinerja dari aparat kepolisian. Saya terus memantau dari dekat reaksi dari masyarakat Albania di jejaring sosial," papar Nano.

Baca Juga: Layanan Masyarakat di Albania Lumpuh Imbas Serangan Siber

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya