Gegara Ukraina, Polandia Akan Beri Uang Ganti Rugi ke Petani Gandum 

Gandum impor asal Ukraina sebabkan kerugian petani

Jakarta, IDN Times - Polandia berjanji bakal memberikan kompensasi kerugian kepada petani akibat masuknya gandum dari Ukraina pada Kamis (30/3/2023). Pasalnya, banjirnya pasokan gandum dari Ukraina mengakibatkan harga gandum lokal jatuh.  

Beberapa hari terakhir, petani gandum di Polandia menggelar demonstrasi akibat tingginya impor gandum dari Ukraina. Banjirnya pasokan gandum impor asal Ukraina ini disebabkan pemblokiran akses Laut Hitam yang membuat jalur ekspor terpaksa dilakukan lewat darat. 

1. Polandia mendapat bantuan sebesar Rp489 miliar dari UE

Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, mengatakan bahwa negaranya akan menerima bantuan dana kompensasi dari Uni Eropa (UE). Nantinya, bantuan akan diberikan kepada petani demi mengganti kerugian petani akibat tingginya pasokan gandum impor. 

"Polandia akan mendapatkan kompensasi lebih dari UE. Bantuan mencapai 30 juta euro (Rp489,9 miliar) ditambah bantuan lagi yang besarnya dua kali lipat, 60 juta euro (Rp979,8 miliar)," kata Morawiecki, dikutip The First News.

"Saya dan lima pemimpin lainnya sudah meminta bantuan kepada Komisi Eropa untuk segera bertindak dalam menyelesaikan masalah ini. Hari ini, kami sudah mendapat jawabannya, dana tambahan kepada petani Polandia akan direalisasikan," sambungnya. 

Baca Juga: Polandia: Belarus Akan Disanksi Berat jika Tampung Nuklir Rusia

2. Petani protes karena gandum Ukraina masih berada di Polandia

Kelompok petani yang melakukan demonstrasi mengatakan, gandum impor asal Ukraina masih berada di Polandia. Padahal, Menteri Pertanian, Henryk Kowalczyk, mengatakan bahwa gandum tidak akan masuk ke pasar Polandia. 

"Kowalczyk mengkhianati kami dan menipu petani Polandia. Dia memberikan informasi bahwa mayoritas gandum datang dari Ukraina. Gandum itu justru tidak pergi dari Polandia dan membanjiri pasar. Dia malah tidak melakukan apapun," kata Michał Kołodziejczak, pemimpin persatuan Agrounia, dikutip Notes From Poland.

Morawiecki pun langsung menanggapi masalah ini dengan mengatakan bahwa pemerintah akan bertindak. Ia mengakui bahwa gandum impor tersebut telah merusak harga pasaran di negaranya. 

"Gandum ini merusak stabilitas pasar kami. Kami mengkhawatirkan ini semua. Maka dari itu, saya menginstruksikan Menteri Kowalczyk untuk membangun langkah tepat dan cepat untuk mengatasi masalah ini. Gandum itu seharusnya dikirimkan ke Afrika Utara dan Timur Tengah," kata Morawiecki. 

3. Petani Bulgaria menyatakan penolakan terhadap gandum Ukraina

Sama seperti di Polandia, petani Bulgaria juga melangsungkan demonstrasi dan pemblokiran pintu perbatasan Rumania selama tiga hari. Mereka menolak gandum Ukraina yang dibebaskan dari pajak dan membuat harga gandum dalam negeri tidak laku. 

Petani membentangkan spanduk yang bertuliskan, 'Hentikan genosida pada pertanian' dan 'Kami ingin menjadi petani yang kompetitif', dilansir Associated Press.

Pemimpin Persatuan Petani Gandum Bulgaria, Daniela Dimitrova, mengatakan bahwa impor gandum dari Ukraina membuat petani gandum lokal tidak kompetitif. 

"Kami mendukung solidaritas Eropa dan dukungannya kepada Ukraina, tapi Komisi Eropa harus melihat bagaimana setiap anggota individu di negaranya ini dan apa yang membuat petani lebih kompetitif," jelasnya. 

Baca Juga: Rusia Tembak Jatuh Roket Ukraina Pasokan AS 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya