Haiti Kembali Tunda Rencana Referendum Konstitusional

Sudah dua kali mengalami penundaan

Port-au-Prince, IDN Times - Pemerintah Haiti kembali menunda referendum konstitusional yang sedianya digelar pada akhir Juni ini. Rencana referendum di Haiti juga tetap berlanjut meski mendapatkan kritik dari dunia internasional lantaran disebut akan mengembalikan era diktator di Haiti. 

Penundaan ini menjadi yang kedua kalinya akibat lonjakan angka penularan COVID-19 beberapa minggu belakangan ini. Bahkan hingga kini negara di Pulau Hispaniola tersebut sama sekali belum melakukan vaksinasi COVID-19. 

1. Penundaan referendum konstitusi untuk kedua kalinya

Presiden Haiti Jovenel Moise pada hari Senin (07/06/2021) mengumumkan penundaan referendum konstitusional yang sudah direncanakan digelar pada 27 Juni mendatang. Penundaan acara ini sudah menjadi yang kedua setelah pertama kali direncanakan pada 25 April lalu dan masih belum diketahui kapan akan dilaksanakan. 

Menteri Dalam Negeri Haiti, Mathias Pierre yang bertugas dalam penyelenggaran referendum mengatakan jika akan perubahan akan dipublikasikan untuk mengubah jadwal. Pengumuman tersebut dikabarkan hanya beberapa jam setelah datangnya lima anggota OAS di Port-au-Prince untuk berdialog dengan pemerintah dan anggota oposisi, dilansir dari Miami Herald

2. Ditunda akibat terjadinya kekacauan dan lonjakan kasus COVID-19

Baca Juga: Tentara Republik Dominika Mulai Bangun Pagar Perbatasan Haiti

Dilansir dari Miami Herald, keputusan untuk menunda referendum datang di tengah tingginya angka penularan COVID-19 yang sudah membuat berbagai rumah sakit kewalahan dalam menangani pasien. Di waktu yang bersamaan, Haiti juga tengah menghadapi kekerasan dari geng kriminal yang memotong akses bagian selatan dan ibukota selama enam hari. 

Bahkan selama akhir pekan ini bentrokan antara dua geng di lingkungan Martissant yang merupakan area padat penduduk Port-au-Prince memaksa ratusan warga sekitar mengungsi dari rumahnya. Warga kemudian menempati sejumlah fasilitas umum seperti gereja dan gedung olahraga. 

3. Referendum konstitusi mendapat penolakan dari oposisi

Haiti Kembali Tunda Rencana Referendum KonstitusionalSuasana demonstrasi di Port au Prince, Haiti. instagram.com/haitiantimes/

Dikutip dari France24, satu bulan lalu Presiden Jovenel Moise telah berjanji untuk kembali melanjutkan proses referendum konstitusional meskipun mendapatkan kritik dan kecaman dari dunia internasional. Perubahan draft konstitusi yang dicanangkan oleh Moise disebut tidak inklusif dan transparan dalam suatu negara yang selama ini menghadapi insekuritas dan geng kriminal. 

Referendum konstitusi tersebut akan menjadi referendum pertama di negara Karibia tersebut sejak 1987. Bahkan keputusan yang dilakukan Moise disebut unilateral dan mendapat penolakan dari oposisi yang berniat untuk memboikot jalannya referendum, dikutip dari laman Jamaica Gleaner

Baca Juga: Republik Dominika Akan Bangun Pagar di Perbatasan Haiti

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya