Hina Jurnalis Perempuan, Bolsonaro Diharuskan Membayar Denda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Brasil, Jair Bolsonaro pada Rabu (29/6/2022), mendapatkan tuntutan denda atas ucapan kontroversialnya. Kali ini, presiden sayap kanan itu telah memberikan ujaran misogini dengan menghina seorang jurnalis perempuan bernama Patricia Campos Mello.
Presiden berusia 67 tahun itu dikenal sebagai sosok kontroversial lantaran kerap mengucapkan kata-kata kasar dan nyeleneh. Beberapa hari lalu, Bolsonaro juga berniat untuk memberikan suaka kepada eks Presiden Bolivia, Jeanine Áñez yang resmi divonis hukuman penjara 10 tahun.
Baca Juga: Presiden Bolsonaro 'Bentrok' dengan Leonardo DiCaprio soal Amazon
1. Bolsonaro diharuskan membayar Rp99,6 juta kepada Campos Mello
Kabar ini didasarkan pada keterangan dari Pengadilan Brasil yang diharuskan untuk membayar kerusakan moral yang diterima 35 ribu reais atau Rp99,6 juta. Kejadian itu bermula ketika Bolsonaro menghina Campos Mello pada 2020 silam.
Presiden sayap kanan itu secara publik mengklaim bahwa seorang reporter dari surat kabar Folha de Sao Paulo itu menawarkan hubungan seksual untuk mendapatkan informasi investigasi pilpres 2018. Atas hal itu, Campos Mello tidak terima dan menuntut Bolsonaro, dilaporkan CNN.
Sesuai keputusan jaksa di Kejaksaan Sao Paulo, Campos Mello berhasil memenangkan persidangan dengan suara 4 banding 1.
"Sebuah kemenangan bagi semua perempuan. Saya berterima kasih kepada Jaksa Tais Gasparian dan semua mobilisasi yang dilakukan. Tanpa Anda, ini semua tidak akan terjadi," ungkap Campos Mello dalam Twitter-nya.
2. Campos Mello berhasil memenangkan persidangan melawan Bolsonaro
Editor’s picks
Sebelum kejadian ini, Patricia Campos Mello tercatat sudah beberapa melawan Bolsonaro lewat ranah hukum. Hasilnya, jurnalis berusia 47 tahun itu berhasil memenangkan seluruh persidangan melawan orang nomor satu di Brasil tersebut.
Pada Maret 2021, Pengadilan Brasil juga sudah memutuskan Campos Mello untuk memenangkan persidangan dalam melawan Bolsonaro. Akibatnya, presiden sayap kanan itu harus membayar 20 ribu reais (Rp56,8 juta), tapi ia menolak dan mengajukan banding.
Pasalnya, Eduardo Bolsonaro mengatakan bahwa Campos Mello berusaha untuk merayu sejumlah sumber demi mendapatkan informasi yang dapat merusak citra ayahnya. Atas hal itu, Eduardo diharuskan membayar 30 ribu reais (Rp85 juta) kepada Campos Mello.
Setelah mendapatkan hukuman ini, Eduardo mengakui bahwa ia seharusnya dapat lebih berhati-hati dalam memberikan komentar mengingat ia berada di dunia politik dan seorang anak dari Presiden Brasil.
Baca Juga: Presiden Jair Bolsonaro Dapat Status Penduduk di Kota Italia
3. Pemilih perempuan Bolsonaro kemungkinan akan berkurang
Presiden Bolsonaro memang dikenal sebagai sosok pemimpin yang kerap mengatakan komentar misogini. Bahkan, hal ini kemungkinan akan berpengaruh besar terhadap perolehan suara pada pilpres Oktober mendatang.
Pada Rabu (29/6/2022), kepala Bank Caixia Economica Federal, Pedro Guimaraes juga sudah mengundurkan diri terkait tudingan pelecehan seksual. Padahal, pejabat itu dikenal sebagai sosok yang dekat dengan Bolsonaro, dilaporkan Reuters.
Skandal yang menyelimuti Bolsonaro dan koleganya tentu membuat posisinya semakin rapuh. Pasalnya, presiden sayap kanan itu mendapatkan setengah suara dari pemilih perempuan di 2018. Kini, ia diprediksi hanya memperoleh kurang dari 30 persen dari rivalnya, Lula da Silva.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.