Hungaria Denda Penerbit Soal Buku Anak Berunsur LGBT

Berlakukan denda hingga Rp12 juta

Budapest, IDN Times - Pemerintah Hungaria memberlakukan denda pada penerbit yang sudah mendistribusikan buku anak-anak berunsur LGBT. Keputusan ini sejalan dengan kebijakan yang diterapkan Hungaria sejak bulan lalu untuk melarang adanya promosi LGBT pada anak-anak di sekolah dan televisi. 

Selama ini Hungaria diketahui menjadi salah satu negara di Eropa yang paling menentang kelompok LGBTQ+ dan sudah menerapkan berbagai kebijakan yang bertolak belakang dengan negara UE lainnya. 

1. Pemerintah Pest melarang adanya buku berunsur LGBT

Hungaria Denda Penerbit Soal Buku Anak Berunsur LGBTKomisioner Pemerintah Pest, Richard Tarnai saat menghadiri konferensi pers. (instagram.com/tarnairichard)

Pada hari Rabu (07/07/2021) Pemerintah Pest di Hungaria resmi menjatuhkan denda pada sebuah penerbit Rainbow Families yang telah mendistribusikan buku anak-anak berunsur LGBTQ. Buku yang telah didistribusikan tersebut berjudul 'What a Family', beserta dua buku lain karangan penulis asal AS, Lawrence Schimel yang berjudul 'Early One Morning' dan 'Bedtime, Not Playtime!.'

Dilansir dari Euronews, dalam buku tersebut diketahui terdapat unsur LGBT yang menggambarkan keseharian dua anak, di mana memiliki dua ibu dan dua ayah. Menurut keterangan dari Komisioner Pemerintah Pest, Richard Tarnai berkata bahwa, "Buku tersebut menjadi salah satu buku dongeng yang melanggar aturan di Hungaria. Tidak seharusnya buku ini menggambarkan keluarga yang berbeda dari keluarga biasanya."

2. Penerbit Rainbow Families mendapat denda sebesar Rp12 juta

Baca Juga: Siapkan SDM Ahli, Kementerian PUPR Buka Kerja Sama dengan Hungaria 

Atas kejadian ini, pemerintah daerah di sekitar Ibu kota Budapest tersebut memberikan hukuman denda sebesar 250.000 forint atau Rp12 juta kepada penerbit Rainbow Families. Keputusan ini sejalan dengan diresmikannya undang-undang di Hungaria yang melarang adanya konten promosi homoseksualitas kepada anak-anak. 

Pada tahun 2019 lalu, buku anak-anak juga menjadi target larangan dari pemerintah setempat lantaran memberikan unsur LGBTQ di dalamnya dan tidak memberikan tanda pendampingan orang tua. Di samping itu, Coca Cola juga didenda lantaran menayangkan iklan yang mempromosikan pasangan sesama jenis, dikutip dari Bloomberg

3. Penulis buku dan penerbit turut memberikan kritik atas keputusan ini

Dilaporkan dari Reuters, menanggapi bukunya terkena sanksi larangan di Hungaria, Schimel menganggap bukunya sedang dalam serangan sebelum hukum baru di Hungaria yang menargetkan hak LGBTQ+. Ia juga mengatakan, "Ini sebuah serangan terkoordinasi, mereka berupaya dengan berbagai metode untuk membuat ketakutan dalam membicarakan keluarga pelangi dan isu lain yang memang ada di dunia ini."

Di sisi lain, Yayasan Rainbow Families yang telah menerbitkan "Early One Morning" mengatakan bahwa bukunya sudah membantu 1.000 pasangan sesama jenis di Hungaria, terkait untuk membesarkan anak dari pasangan LGBTQ+. Pihak penerbit juga berkata, "Keluarga LGBT itu normal, seperti keluarga pada umumnya. Lagipula, buku itu juga menunjukkan kehidupan biasa dan sama sekali tidak membahas seksualitas orang tua."

Selama ini Hungaria yang dipimpin Perdana Menteri Viktor Orban memiliki pandangan untuk melindungi nilai-nilai kekristenan. Maka dari itu, pemimpin sayap kanan tersebut cenderung membatasi liberalisme yang sesuai dengan pandangan Eropa Barat. 

Baca Juga: Oposisi Hungaria Ambil Peluang Jelang Pemilu

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya