Ibu Meninggal, Keponakan Presiden Tajikistan Pukul Menkes

Ketidakjelasan terkait kematian Qurbonbi Rahmonova

Dushanbe, IDN Times - Tiga keponakan Presiden Tajikistan Emomali Rahmon diketahui telah memukuli Menteri Kesehatan Jamoliddin Abdullozoda pada Senin (26/7/2021). Insiden pemukulan ini disebabkan kematian ibu mereka bernama Qurbonbi Rahmonova akibat terinfeksi COVID-19 seminggu yang lalu. akhriddin, Farrukh and Ziedali Safarova

Padahal sebelumnya pemerintah setempat sudah berusaha dengan memanggil beberapa ahli medis dari Jerman, Rusia dan Uzbekistan untuk merawat saudara perempuan orang nomor satu di Tajikistan tersebut.

1. Pemukulan membuat Menkes Jamoliddin Abdullozoda terluka parah

Pada Senin (26/7/2021) tiga keponakan Presiden Emomali Rahmon menyerang kantor Kementerian Kesehatan Tajikistan. Sementara beberapa orang yang menjadi sasaran ketiga orang tersebut adalah Menkes Jamoliddin Abdullozoda, kepala kesehatan presidensial Kholmuhammad Rahimzoda dan beberapa pejabat kesehatan beserta ahli medis lainnya. 

Insiden pemukulan yang dilakukan oleh tiga keponakan presiden ini membuat Menkes Jamoliddin Abdullozoda beserta salah satu pejabat kesehatan lainnya mengalami luka serius, dilansir dari RFE/RL

Tiga keponakan presiden bernama Fakhriddin, Farrukh dan Ziedali Safarova marah lantaran tidak adanya keterangan jelas terkait kematian ibu mereka dan bahkan kematiannya disebut akibat kesalahan metode penanganan dari dokter lokal, dikutip dari Asia News

2. Sepuluh anggota keluarga Rahmon terinfeksi COVID-19

Ibu Meninggal, Keponakan Presiden Tajikistan Pukul MenkesPertemuan Presiden Tajikistan Emomali Rahmon dan PM Pakistan Imran Khan. (twitter.com/PakPMO)

Dikutip dari Daily Mail, kabar meninggalnya Qurbonbi Rahmonova (64) hanya berselang beberapa minggu setelah meninggalnya ibu mertua Presiden Emomali Rahmon bernama Uzbekbi Asadulloeva (88) akibat COVID-19. Bahkan diketahui saudara ipar presiden juga sudah terjangkit COVID-19 dan sedang dalam kondisi kritis. 

Di samping itu, diketahui terdapat setidaknya sepuluh anggota keluarga Presiden Rahmon yang terjangkit virus COVID-19. Sementara, terjangkitnya anggota keluarga presiden juga beriringan dengan naiknya kasus di antara para elit di negara Asia Tengah tersebut. Bahkan pemerintah setempat selama ini kerap meremehkan efek dari virus COVID-19.

Baca Juga: Gempa Kuat Guncang Tajikistan, Terasa Sampai India dan Pakistan

3. Mendagri sudah membuka investigasi kasus pemukulan

Menanggapi kasus pemukulan yang melibatkan tiga keponakan presiden itu, Menteri Dalam Negeri Tajikistan telah membuka investigasi untuk menyelidiki lebih lanjut. Namun hingga kini, otoritas setempat masih belum menahan siapapun. Sementara seluruh anggota keluarganya sudah memakamkan Rahmonova di kampung halamannya di Dangar pada 21 Juli 2021, dikutip dari Asia News

Di sisi lain, paca kejadian pemukulan, Amerika Serikat memutuskan untuk mengirimkan 1,5 juta vaksin Moderna ke Tajikistan. Sementara otoritas setempat mengatakan jika baru sebanyak 460 ribu dari 9,3 juta penduduk yang divaksinasi COVID-19. 

Sejak awal pandemik COVID-19, Tajikistan sama sekali tidak melaporkan adanya infeksi di negaranya. Baru pada Januari 2021, Tajikistan melaporkan kasus pertama COVID-19 dan bahkan medeklarasikan negaranya bebas COVID-19. Namun perhitungan kasus infeksi di Tajikistan disebut jauh di bawah kasus yang sebenarnya, dilaporkan dari Daily Mail

Baca Juga: Jarang Didengar Orang, Ternyata Tajikistan Punya 9 Hal Unik Ini, Lho!

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya