Inggris Sanksi Wapres Guinea Khatulistiwa atas Dugaan Korupsi

Obiang Mangue mempunyai gaya hidup super mewah

London, IDN Times - Pemerintah Inggris resmi memberikan sanksi kepada Wakil Presiden Guinea Khatulistiwa Teodoro Nguema Obiang Mangue. Hukuman yang diberikan ini lantaran anak presiden tersebut selama ini memiliki gaya hidup mewah untuk membeli berbagai barang-barang super mewah yang diduga dari hasil korupsi. 

Pasalnya orang nomor dua di Guinea Khatulistiwa tersebut hidup dalam kemewahan, sementara sebagian besar penduduknya berada di bawah garis kemiskinan. 

1. Obiang Mangue mendapat sanksi atas dugaan terlibat aksi korupsi

Pada hari Kamis (22/07/2021) Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengumumkan sanksi kepada Wakil Presiden Teodoro Nguema Obiang Mangue yang juga diketahui sebagai anak dari Presiden Teodoro Obiang Nguema Mbasogo. Hukuman ini diberikan lantaran Mangue diduga telah melakukan tindak korupsi dan penyelewengan uang negara untuk kepentingan pribadi. 

Sanksi ini nantinya tidak memperbolehkan Teodoro Nguema Obiang Mangue untuk masuk ke Inggris serta tidak dapat melakukan transaksi melalui bank dari Inggris. Selain itu, pada hari yang sama, Obiang Mangue juga menjadi satu dari lima orang yang asetnya dibekukan oleh Pemerintah Inggris, dilansir dari laman The Washington Post

Kehidupan super mewah Obiang Mangue terlihat begitu kontras dengan kondisi negaranya yang tengah dilanda kemiskinan. Padahal Guinea Khatulistiwa berubah menjadi salah satu negara kaya di Afrika akibat eksploitasi cadangan minyaknya yang melimpah. Namun menurut Bank Dunia, sebanyak 76 persen penduduk Guinea Khatulistiwa hidup di bawah garis kemiskinan, dikutip dari CNN

2. Obiang Mangue kerap membeli barang dan properti mewah

Baca Juga: Tambang Emas Longsor di Guinea, 15 Dilaporkan Tewas

Selama ini Wapres Teodoro Nguema Obiang Mangue merupakan salah satu pejabat yang memiliki gaya hidup super mewah dan kerap membeli berbagai barang mewah. Ia diketahui baru saja membeli pesawat jet pribadi seharga 38 juta dolar AS atau Rp550 miliar. Bahkan ia juga membeli rumah mansion di Paris yang memiliki harga mencapai 100 juta dolar AS atau Rp1,4 triliun. 

Tak hanya itu saja, Obiang Mangue juga rumah tersebut berisikan mobil-mobil mewah bermerk Ferrarri, Bentley dan Aston Martin. Bahkan ia juga baru saja membeli sarung tangan milik Michael Jackson berbalut kristal yang memiliki harga 275 ribu dolar AS atau Rp3,9 miliar, dikutip dari The Washington Post

Sementara itu, ia juga sudah melakoni beberapa investigasi korupsi sejak 2016 lalu lantaran gaya hidup mewah yang dimilikinya. Pada 2016, koleksi mobil mewahnya sudah disita oleh Pemerintah Swiss atas dugaan hasil korupsi. Pada tahun 2017, ia juga sudah mendapatkan hukuman dari Pengadilan Prancis atas keterlibatan korupsi dan memiliki tiga tahun penundaan hukuman penjara terkait kasus penyelewengan uang negara dan pencucian uang. 

Di samping itu, pembelian mewah Obiang juga tersorot pada 2018 lalu ketika kepolisian Brasil menyita jutaan dolar AS beserta jam tangan mewah dari delegasinya ketika diadakan pencarian pesawat pribadinya di Sao Paulo. Sementara ayahnya sudah memimpin Guinea Khatulistiwa sejak kudeta 1979, hanya berselang 11 tahun usai merdeka dari Spanyol, dilansir dari CNN

3. Inggris lebih bebas memberikan sanksi usai Brexit

Resmi keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit diketahui membuat negara itu lebih bebas dalam menentukan strategi luar negerinya, termasuk dalam hal memberikan sanksi. Pasalnya ketika masih menjadi anggota Uni Eropa, persetujuan harus dilakukan oleh semua anggotanya tanpa adanya penolakan satupun. 

Pada beberapa bulan terakhir, usai resmi keluar dari UE, Inggris disebut memberikan sejumlah sanksi unilateral lebih cepat. Hal tersebut terlihat dalam respon Inggris menghadapi Rusia, Myanmar dan Belarusia yang memberikan sanksi lebih cepat dibandingkan negara-negara UE, dilansir dari The Washington Post

Selain Obiang Mangue, terdapat empat orang lain yang diberikan sanksi oleh Inggris, yaitu Kudakwashe Regimond Tagwirei dari Zimbabwe, Nawfal Hammadi Al-Sultan dari Irak. Serta Alex Nain Saab Morán dan Alvaro Enrique Pulido Vargas dari Venezuela, dilaporkan dari laman Reuters

Baca Juga: Ledakan Dashyat di Guinea-Ekuatorial Tewaskan 20 Orang

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya