Iran Berhasil Cegah Upaya Serangan Siber di Institusi Pemerintah

Puluhan kali mendapat serangan siber

Teheran, IDN Times - Pada hari Kamis (15/10) Pemerintah Iran mengaku apabila telah mendapatkan upaya serangan siber pada institusi pemerintahannya belakangan ini. Bahkan serangan siber yang belum diketahui asalnya tersebut dikabarkan termasuk sangat besar dan menyasar dua institusi milik pemerintah.

Melansir dari RT, cyberattack yang belum diketahui asalnya tersebut berhasil digagalkan oleh agensi di Iran yang mampu bertindak cepat. Saat ini pihak Iran masih menyelidiki siapa dalang dibalik serangan siber ini. 

1. Terjadi dua kali serangan di institusi pemerintah

Iran Berhasil Cegah Upaya Serangan Siber di Institusi PemerintahMenteri ICT Iran, Mohammad-Javad Azari Jahromi saat menghadiri konferensi pers. twitter.com/azarijahromi/

Cyberattack yang menyasar pemerintah Iran terjadi pada minggu ini tepatnya di hari Selasa (13/10) dan Rabu (14/10) lalu. Melansir dari RT, menurut kepala organisasi IT di Iran, Abolghasem Sadeghi mengatakan apabila, 

"Serangan ini menyasar institusi penting dan dalam skala besar. Namun mereka gagal membuat kerusakan signifikan karena sudah terindentifikasi dan segera disingkirkan."

Meskipun begitu, pihak Iran tidak menuduh negara atau kelompok manapun dalam insiden ini. Serta masih melakukan investigasi lebih lanjut terkait serangan siber terbaru ini, dikutip dari Associate Press.

2. Iran sudah menggagalkan puluhan kali serangan siber 

Iran Berhasil Cegah Upaya Serangan Siber di Institusi PemerintahIlustrasi Komputer. unsplash.com/@mbaumi

Iran sudah sangat sering mendapatkan serangan siber yang dilancarkan pada negaranya. Melansir dari RT, bahkan pada tahun 2019 lalu, tercatat terdapat 33 kali cyberattack yang berhasil diatasi oleh Dezhfa, institusi perlindungan siber di Iran. 

Sebelumnya juga terdapat serangan besar pada Desember lalu yang berupaya untuk merusak infrastruktur elektronik di negaranya. Walaupun sebenarnya Iran sudah memutuskan beberapa jaringan infrastrukturnya ke internet akibat adanya virus Stuxnet yang sempat merusak sistem nuklir miliknya pada akhir tahun 2000an, dikutip dari The Times of Israel.

Baca Juga: Presiden Iran: AS Tidak Bisa Bernegosiasi dan Berperang Melawan Iran

3. Adanya peperangan siber antara Iran dengan AS dan Israel

Pada bulan Mei lalu, pelabuhan Bandar Abbas milik Iran yang terletak di Selat Hormuz juga menjadi sasaran hacker dan menjadi salah satu serangan siber besar di negaranya. Kemudian Iran menuduh Israel menjadi dalang di balik serangan ini, dikarenakan Israel yang kerap menuduh pelabuhan tersebut digunakan sebagai kepentingan militer dalam membela teroris di seluruh Timur Tengah, dilaporkan dalam The Times of Israel

Bahkan pada tahun lalu, AS juga mengungkapkan bahwa memang mengirimkan sejumlah tentara siber untuk menyerang sistem komputer milik militer Iran. Hal ini merespon kasus serangan drone pada fasilitas minyak milik Arab Saudi di Yaman yang diyakini berasal dari Iran, dikutip dari RT

Di samping itu, AS dan sekutunya juga kerap menuduh Teheran atas kasus kejahatan siber termasuk salah satunya tuduhan atas pembobolan akun pegawai WHO saat puncak pandemi COVID-19. Namun pihak Iran menolak tuduhan yang diutarakan oleh Amerika Serikat.

Baca Juga: Rusia Bangun Kerjasama Militer dengan Iran Usai Berakhirnya Sanksi PBB

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya