Israel Wajibkan Warga dari Luar Negeri Pakai Gelang Elektronik

Untuk memantau warga saat karantina di rumah

Tel-Aviv, IDN Times - Parlemen Israel menyetujui pemerintah untuk mengharuskan setiap orang yang kembali ke Israel menggunakan gelang pelacak. Nantinya gelang tersebut dijadikan alat untuk mengawasi warga yang diwajibkan melakukan karantina demi mencegah penularan COVID-19. 

Selain itu, kebijakan penggunaan gelang elektronik ini akan diberlakukan pada siapapun warga yang berasal luar negeri dan jika melakukan pelanggaran saat karantina akan diberlakukan denda. 

1. Wajibkan penggunaan gelang elektronik

Pada hari Rabu (17/03/2021) parlemen Israel menyetujui usulan pemerintah Israel untuk mewajibkan para warganya yang berasal dari luar negeri untuk memakai gelang elektronik. Bahkan gelang tersebut dijuluki sebagai gelang kebebasan bagi warga Israel setelah pemerintah tidak lagi mewajibkan karantina di hotel. 

Namun warga Israel yang datang dari luar negeri diharuskan untuk mengarantina diri di rumahnya selama mereka menyetujui untuk menggunakan perangkat elektronik tersebut. Kebijakan ini tidak akan berlaku bagi anak-anak di bawah 14 tahun serta warga yang mengajukan alasan kemanusiaan.

Warga yang menolak untuk menggunakan gelang tersebut diharuskan untuk melakukan karantina di hotel yang sudah disediakan. Bagi pelanggar aturan ini akan dikenakan denda sebesar 5000 shekels Israel atau sebesar 1500 dolar AS. dilansir dari RT.

2. Gelang akan memberi tahu apabila seseorang pergi dari kediamannya

Baca Juga: Arkeolog Israel Temukan Fragmen Kitab Gulungan Laut Mati

Melansir dari The Jerusalem Post, pengoperasian gelang elektronik tersebut dilakukan oleh perusahaan swasta dan kementerian. Informasi yang didapat dari server milik pemerintah tetapi dikelola oleh perusahaan swasta dan akan dihapus apabila tidak ada pelanggaran dalam waktu 30 hari. 

Perusahaan SuperCom akan memberikan informasi kepada pemerintah apabila seseorang melanggar aturan tersebut. Selain itu, alat tersebut tidak bisa mendeteksi lokasi seseorang yang memakainya namun hanya memberikan pemberitahuan tertentu melanggar batas bepergian dalam masa karantina.

3. Berkurangnya kasus COVID-19 di Israel belakangan ini

Israel Wajibkan Warga dari Luar Negeri Pakai Gelang ElektronikProses vaksinasi anggota militer di Israel. twitter.com/IsraelinSpanish/

Beberapa bulan terakhir, jumlah pasien dari kasus penularan COVID-19 sudah berkurang sampai level terendah. Kasus pasien COVID-19 dalam kondisi serius di Israel mengalami pengurangan di bawah 600 orang untuk pertama kalinya sejak Desember lalu. 

Kini sejumlah 578 pasien aktif dalam kondisi yang parah, di mana 263 di antaranya dalam kondisi kritis dan 214 diintubasi. Sedangkan jumlah korban meninggal akibat COVID-19 berkurang hanya 13 orang dalam satu hari dan kini jumlah korban tewas mencapai 6.069 jiwa. 

Sementara pada Selasa lalu kasus COVID-19 baru di Israel berkurang hanya sebesar 1538 orang, pasalnya sehari sebelumnya sebanyak 2108 kasus terindentifikasi. Sebanyak 72.600 test yang dilakukan diketahui hanya menunjukkan hasil positif sebesar 2,1 persen dan menjadi yang terendah sejak Desember lalu. 

Sebanyak 5,1 juta penduduk Israel sudah menerima vaksin Pfizer/BioNTech yang diterima pada gelombang pertama. Serta 4,3 juta warga di antaranya sudah menerima dua kali suntikan vaksin. Maka membuat negara berpenduduk 9 juta jiwa ini jadi salah satu negara tercepat dalam proses vaksinasi, dikutip dari The Jerusalem Post

Baca Juga: Israel Buka Opsi Masyarakat Beraktivitas Tanpa Masker Mulai April

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya