Jelang Pemilu, Kyrgyzstan Tahan Terduga Pemrakarsa Kudeta

Diduga berniat menggerakkan ribuan massa

Jakarta, IDN Times - Komite Keamanan Nasional Kyrgyzstan (UKMK) pada Jumat (26/11/2021) telah mengumumkan penangkapan terduga pelaku yang merencanakan kudeta. Penangkapan 15 terduga pelaku ini juga dilakukan menjelang pemilihan umum parlementer di negara Asia Tengah itu. 

Sejak Oktober tahun lalu, Kyrgyzstan tengah dilanda ketidakpastian politik setelah adanya kudeta dan berakhir mundurnya eks Presiden Sooronbay Jeenbekov. Bahkan, sejak pecah dari Uni Soviet di tahun 1991, sudah terjadi tiga kali kudeta di negara Asia Tengah itu. 

1. Kudeta diduga akan dilangsungkan usai pengumuman hasil pemilu

Penangkapan kepada 15 terduga pelaku ini berkaitan dengan berhasil digagalkannya aksi kudeta di Kyrgyzstan. Bahkan, UKMK mengungkapkan bila pihaknya sudah menemukan bukti nyata terhadap aktivitas kriminal yang dilakukan belasan orang tersebut untuk kepentingan politik.

Para pelaku yang namanya tidak dipublikasikan itu berencana untuk menggerakkan massa di ibu kota Bishkek. Bahkan, sesuai rencananya kudeta akan dilangsungkan setelah hasil pemilihan umum parlementer diumumkan dan diduga akan mengakibatkan perkelahian dengan aparat penegak hukum. 

UKMK juga mengatakan bahwa para terduga pelaku berencana untuk menggerakkan sebanyak 1.000 pemuda dalam aksi demonstrasi itu. Mendengar rencana tersebut, para investigator mencari terduga pelaku hingga ke rumahnya, dikutip dari TASS

2. Salah seorang anggota parlemen dan pejabat diduga otak aksi kudeta

Baca Juga: Tentara Kyrgyzstan dan Tajikistan Bentrok, 800 Lebih Warga Dievakuasi

RFE/RL mengabarkan, UKMK menduga salah seorang anggota parlemen Jogorku Kenesh dan mantan pejabat tinggi di lingkungan Pemerintah Kyrgyzstan menjadi dalang dari rencana kudeta itu. 

Sementara, tuntutan yang diberikan kepada 15 orang terduga pelaku itu berada di bawah pasal Kode Kriminal dalam upaya kekerasan dalam mengubah pemerintahan. Kantor Kejaksaan juga sudah membentuk kelompok antar agensi untuk menginvestigasi kasus ini. 

Namun, diketahui kandidat dari Partai Hijau bernama Beknazar Kupeshov menjadi salah satu yang ditahan pada 26 November lalu.

Selain itu, terdapat seorang yang kerap mengritik pemerintah di sosial media terkait terus berlanjutnya masalah kelangkaan batu bara di Kyrgyzstan, yaitu Nurbek Kalekeev. 

3. Japarov sudah melakukan penangkapan kepada kemungkinan lawannya

Jelang Pemilu, Kyrgyzstan Tahan Terduga Pemrakarsa KudetaPresiden Kyrgyzstan, Sadyr Japarov. (twitter.com/biomteam)

Semenjak keluar dari penjara dan berhasil terpilih menjadi presiden di awal tahun ini, Sadyr Japarov sudah berjanji untuk menyelenggarakan pemilihan umum yang adil dan bebas di Kyrgyzstan.

Alih-alih menyelenggarakan pemilu yang bebas dan adil, selama pemerintahannya, otoritas setempat justru melarang seorang kandidat dan memberikan denda kepada calon lainnya. Padahal, keduanya diketahui sebagai kandidat parlemen independen. 

Bahkan, Japarov dikritik lantaran diduga melakukan tindakan yang sama seperti pendahulunya. Pasalnya, ia mulai mempraktikan penangkapan pada kemungkinan rivalnya setelah mengubah konstitusi dan berupaya memperkuat kedudukannya di Kyrgyzstan, dikutip dari Al Jazeera

Kyrgyzstan merupakan negara miskin yang terletak di pegunungan, sama seperti negara Asia Tengah lainnya. Sayangnya, negara berpenduduk 6,5 juta itu terus diliputi kerusuhan dan ketidakstabilan usai memerdekakan diri dari Uni Soviet di tahun 1991, dilansir dari laman France24

Baca Juga: Ribuan Orang Gelar Aksi Demo Atas Hasil Pemilu di Kyrgyzstan

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya