Jelang Pemilu, Partai Sayap Kanan Italia Dituding Terima Uang Rusia

Pemimpin partai tolak punya hubungan dengan Rusia

Jakarta, IDN Times - Menjelang penyelenggaraan pemilihan umum Italia, kabar intervensi Rusia di negara itu terus menguat. Bahkan, kabarnya kian santer setelah dua pemimpin partai sayap kanan Italia, Giorgia Meloni dan Matteo Salvini, dituding menerima uang dari Rusia. 

Tudingan tersebut datang setelah United States Intelligence Community (IC) pada pekan ini membeberkan bahwa Rusia menggelontorkan uang sebesar 300 juta dolar AS (Rp4,4 triliun) ke berbagai partai politik di sejumlah negara sejak 2014.

1. Meloni dan Salvini tolak menerima uang dari Rusia

Pemimpin Fratelli D’Italia (FdI) Giorgia Meloni dan Partai League Matteo Salvini telah menolak tudingan tersebut pada Rabu (14/9/2022). Bahkan, keduanya mengaku tidak pernah menerima uang sepeser pun dari Moskow. 

"Semua bentuk pendanaan kami sudah terverifikasi. Saya yakin bahwa Fratelli D’Italia tidak pernah menerima pendanaan dari luar negeri," papar Meloni, dikutip Il Globo

Salvini juga mengatakan hal yang sama dengan Meloni, bahwa ia dan partainya tidak pernah menerima uang dari Rusia. 

"Saya tidak pernah meminta dan menerima uang dalam bentuk ruble, euro, dinar, atau dolar dari Rusia. Ini aneh karena kabar bohong ini selalu tiba 10 hari menjelang pemilihan umum. Investigasi telah dibuka dalam beberapa tahun ini, dan tidak menemukan apapun karena memang tidak ada apa-apa" sambungnya. 

Baca Juga: AS Tuduh Rusia Kucurkan Rp4,4 T untuk Intervensi Politik Negara Lain

2. Belum ada indikasi Rusia mengintervensi parpol di Italia

Jelang Pemilu, Partai Sayap Kanan Italia Dituding Terima Uang RusiaPertemuan antara Perdana Menteri Italia, Mario Draghi dan Presiden Aljazair, Abdelmadjid Tebboune di Roma, Italia pada Kamis (26/5/2022). (twitter.com/TFilastin)

Italia sudah meminta Amerika Serikat untuk mengabarkan apabila negaranya masuk dalam daftar di dokumen tersebut. Bahkan, Perdana Menteri Mario Draghi sudah menegaskan kepada Menlu Antony Blinken soal solidaritas Italia-AS melawan intervensi Rusia, dilaporkan Politico.

Pemimpin senior FdI Adolfo Urso, yang mengepalai Komite Parlemen untuk Agensi Intelijen Nasional, juga menegaskan belum ada indikasi bahwa Italia menjadi salah satu negara masuk dalam target intervensi Rusia. 

Meskipun demikian, indikasi ikut campurnya Rusia dalam pemilu sudah berulang kali disebutkan, setelah mundurnya Draghi dari kursi perdana menteri pada Juli lalu. Draghi sebagai dikenal sosok yang berusaha melawan Rusia dan intervensinya, dikutip dari Reuters

Di sisi lain, Partai League dan Forza Italia yang dikenal pro-Rusia berhasil menggulingkan pemerintahan Draghi. Oleh sebab itu, tersiar kabar kedua partai bersekongkol dengan Rusia untuk melengserkan Draghi dan menginisiasi pemilu pada 25 September mendatang. 

3. Partai sayap kanan diprediksi memenangkan pemilu Italia

Pada survei popularitas yang diterbitkan Sabtu lalu, koalisi partai sayap kanan Italia diprediksi akan memenangkan pemilu 25 September nanti. Bahkan, Fratelli D’Italia sebagai pemimpin koalisi itu kemungkinan akan memperoleh mayoritas kursi di parlemen sebesar 25 persen. 

Sesuai survei tersebut, Giorgia Meloni diprediksi akan menjadi Perdana Menteri baru di Italia tahun ini. Sebelum itu, pemimpin Partai FdI akan berhadapan dengan pemimpin Partai Demokratik, Enrico Letta dalam pemilu mendatang. 

Meloni dikenal sebagai sosok kontroversial lantaran dianggap memiliki pandangan kanan jauh dan mengarah ke fasisme. Bahkan, ia sempat viral usai mengunggah video pemerkosaan perempuan Ukraina oleh laki-laki pencari suaka asal Guinea. 

Tindakan itu dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap imigran dan mendongkrak popularitasnya. Namun, aksi itu menuai kritikan sebab dianggap mengeksploitasi perempuan dalam kampanye politik, dilaporkan The Guardian.

Baca Juga: Politikus Italia Kritik Sanksi ke Rusia: Yang Rugi Justru Eropa

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya