Jerman Geram karena Hungaria Blokir Bantuan Dana UE ke Ukraina

40 persen infrastruktur Ukraina hancur

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, pada Kamis, (10/11/2022) menyatakan kekecewaannya kepada Hungaria. Sebabnya, Hungaria menolak dana bantuan Uni Eropa (UE) ke Ukraina sebesar 18 miliar euro (Rp283,8 triliun).

Bantuan itu niatnya digunakan oleh Ukraina untuk membangkitkan ekonomi dan menghidupkan pelayanan umum di tengah peperangan.  

Selama ini, Hungaria terus bertindak berlawanan dari negara-negara UE lainnya. Negara yang dipimpin Perdana Menteri Viktor Orban itu terus menunjukkan penolakannya terhadap sanksi ke Rusia ataupun memberikan bantuan senjata kepada Ukraina. 

1. Jerman ingatkan Hungaria jangan bermain-main dengan Uni Eropa

Pernyataan di atas disampaikan Baerbock setelah penyelenggaraan pertemuan antarduta besar negara anggota UE. Ia mengingatkan agar Budapest jangan bermain-main dan menekan Brussels terkait keputusan yang berlawanan. 

“Bantuan finansial dan kemanusiaan kami ke Ukraina sesuai dalam kerangka bantuan musim dingin ini tidaklah normal ketika ada yang bermain-main dalam kepentingan Eropa. Mereka juga terus bernegosiasi maju mundur terkait sumber finansial,” papar Baerbock, dilansir dari Poltico.

“Kita berada di situasi, yang mana menyelamatkan nyawa setepat mungkin dengan bantuan finansial dari Eropa. Kami melihat setidaknya 30 persen, jika tidak 40 persen, infrastruktur di Ukraina hancur. Maka, bantuan harus segera disetujui karena musim dingin sudah semakin dekat," tambahnya. 

Baca Juga: Putin Tuduh Rumania, Hungaria, Polandia Ingin Rebut Teritori Ukraina

2. Hungaria menolak talangan dana pinjaman UE ke Ukraina

Jerman Geram karena Hungaria Blokir Bantuan Dana UE ke Ukrainailustrasi bendera Hungaria (pixabay.com/lmaresz)

Pada Selasa (9/11/2022), seluruh anggota UE sudah menyetujui pengiriman bantuan ke Ukraina sebesar Rp238,9 triliun mulai tahun depan. Namun, Hungaria menolak rencana tersebut dan menyebut tidak akan ikut memberi bantuan ke Ukraina. 

Penolakan itu dilontarkan Menteri Keuangan Hungaria, Mihaly Farga, yang menyetakan bahwa Budapest sudah memiliki pengalaman buruk untuk bergabung dalam pinjaman UE. Negaranya tetap tidak mendapat bantuan yang cukup dalam menangani pandemik COVID-19, dilaporkan RT.

Kendati tidak setuju dengan data talangan UE, Menlu Hungaria Peter Szijjarto menyebut  bahwa negaranya tidak akan berhenti membantu Ukraina. 

“Kami siap melanjutkan bantuan finansial dalam basis bilateral. Namun, kami tentu tidak setuju dengan talangan dana bantuan hutang UE terkait masalah ini. Kenapa? karena kita sudah melakukannya dulu. Kami mendukung talangan dana ketika dilanda COVID-19, dan itu ternyata tidak cukup,” beber dia.

3. Jerman minta Hungaria tegas soal ratifikasi Swedia dan Finlandia

Di sisi lain, Baerbock juga meminta ketegasan Hungaria soal ratifikasi keanggotaan NATO yang diajukan oleh Swedia dan Finlandia. 

“Saya ingin menggarisbawahi ini secara jelas, bahwa ini tidak boleh ada area abu-abu,” tegas Baerbock, seperti dikutip dari Reuters.

Sementara, Parlemen Hungaria menyatakan bahwa Finlandia dan Swedia tak perlu khawatir soal kemungkinan pemblokiran. Bahkan, ia menyebut keduanya dapat mengandalkan Hungaria. 

“Finlandia dan Swedia adalah sekutu kami, dan mereka dapat menggantungkan ini kepada kami. Tujuan kami adalah parlemen dapat meresmikan aplikais sebelum akhir tahun. Kami selalu mengatakan bahwa kami mendukung proses ratifikasi keduanya,” tutur Gergely Gulyas, anggota Parlemen Hungaria. 

Hungaria dan Turki menjadi dua anggota NATO yang masih belum memberikan kejelasan soal persetujuan aksesi Finlandia dan Swedia ke dalam anggota aliansi militer tersebut. 

Baca Juga: Finlandia-Swedia Gak Sabar Jadi Anggota NATO: Ayo Dong Turki-Hungaria 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya