Jika Ada Efek Samping Vaksin, Bharat Biotech Akan Beri Kompensasi

Sudah digunakan meski masih dalam uji coba tahap ketiga

New Delhi, IDN Times - Perusahaan farmasi India, Bharat Biotech kini tengah mengembangkan vaksin buatan India yang dinamai Covaxin. Sebelumnya vaksin buatan dalam negeri India Covaxin dan Covishield juga sudah mendapatkan persetujuan penggunaan darurat bersama dengan vaksin buatan AstraZeneca dan Universitas Oxford. 

Meski sudah disetujui oleh otoritas setempat tapi diketahui vaksin tersebut masih dalam uji coba fase ketiga. Atas itu perusahaan swasta tersebut juga memberikan jaminan ganti rugi kepada siapapun yang terkena gejala efek samping ataupun alergi serius dari vaksin buatannya. 

1. Menjanjikan kompensasi apabila ada efek samping serius

Bharat Biotech yang mengembangkan vaksin buatan dalam negeri India mengatakan bahwa akan memberikan kompensasi kepada para penerima vaksinnya buatannya bernama Covaxin. Kompensasi tersebut akan diberikan pada seseorang yang mengalami efek samping dan gejala serius dari vaksin Covaxin yang mereka kembangkan, dilansir dari RT

Vaksin buatan India tersebut sudah menjalani uji klinis fase pertama dan kedua, bahkan menunjukkan kemampuannya untuk memroduksi antidot melawan COVID-19. Akan tetapi menurut peneliti vaksin mengatakan jika efikasi dari Covaxin belum dilakukan secara mendalam dan hingga kini masih diteliti dalam fase ketiga, dikutip dari The Hindu

2. Terdapat korban akibat suntikan vaksin

Baca Juga: Vaksin Moderna Jadi Vaksin Kedua yang Disetujui FDA

Sejak hari Sabtu (16/01) India sudah melakukan vaksinasi massal pada penduduknya yang diutamakan bagi tenaga kesehatan. Namun sudah terdapat ratusan keluhan gejala efek samping ringan dari suntikan vaksin COVID-19.

Di samping itu, masih belum diketahui apakah vaksin tersebut berasal dari Covaxin atau Covishield. Serta belum jelas berapa banyak individu yang mendapatkan kompensasi dari efek samping setelah penyuntikan vaksin, dilansir dari RT

Melansir dari Anadolu Agency, pada hari Senin (18/01) dilaporkan terdapat satu korban meninggal dari penyuntikan vaksin di India. Seorang warga berusia 46 tahun tersebut merupakan pengunjung di sebuah RS di India Utara.  

3. India akan menvaksinasi jutaan warganya

Melansir dari Anadolu Agency, selama dua hari vaksinasi massal di India ini terdapat sudah terdapat 224.301 tenaga kesehatan disuntik vaksin. Nantinya Pemerintah India berencana akan memvaksin sekitar 5 juta penduduknya hingga bulan Agustus 2021 mendatang.  

Hingga kini total kasus COVID-19 di India terus menunjukkan kenaikan, bahkan pada Senin terdapat 13.788 kasus baru dalam waktu 24 jam. Angka ini menunjukkan penurunan dari biasanya kasus hariannya mencapai 15 ribu sejak pertengahan Juni lalu. 

Namun hingga kini, India menjadi negara dengan kasus infeksi COVID-19 terbesar kedua di dunia di bawah Amerika Serikat dengan total 10.571.773 kasus. Sementara korban jiwa akibat virus berbahaya ini hingga kini mencapai 152.419 jiwa. 

Baca Juga: Bio Farma: Belum Ada Keputusan Final Pembelian Vaksin Pfizer

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya