Kabur dari AS, Perusuh Capitol Ini Dapat Status Pegungsi dari Belarus

Neumann sudah menjadi buronan FBI

Jakarta, IDN Times - Seorang perusuh yang terlibat dalam Capitol Riot, Evan Neumann, akhirnya mendapatkan status pengungsi di Belarus pada Selasa (22/3/2022). Kabar terbaru dari pria asal California ini diketahui dari unggahan media massa milik Pemerintah Belarus, BelTA. 

"Warga negara AS, Evan Neumann, resmi menerima status pengungsi di Belarus. Dokumen sudah diserahkan kepadanya hari ini di Departemen Kependudukan dan Urusan Migrasi Dalam Negeri Direktorat Regional Brest," demikian keterangan dalam media tersebut.

Dilansir BBC, lelaki berusia 48 tahun itu sempat masuk tanpa izin ke Belarus dari Ukraina, setelah melakukan perjalanan panjang di Eropa. Setelah itu, Neumann yang menjadi buronan FBI sudah mengajukan permohonan suaka di negara Eropa Timur itu. 

1. Neumann mengaku senang diterima oleh Belarus

Berdasarkan keterangan Neumann kepada BelTA dilansir dari The Daily Beast, dia mengaku gembira dan lega atas pengabulan permohonan suaka dengan status pengungsi ini. 

"Saya merasa aman di Belarus. Sangat tenang, seperti halnya di negara saya sendiri. Hari ini saya merasakan perasaan yang bercampur. Saya senang Belarus akhirnya bersedia menampung saya. Saya agak kesal lantaran saya harus berada di situasi sulit seperti ini, lantaran negara asal saya memiliki banyak masalah," ungkap Neumann. 

Selain itu, media BelTA juga menyatakan dalam sosial media bahwa Neumann dipaksa untuk pergi dari AS lantaran mendapatkan jeratan hukum yang dilandasi motif politik. Bahkan, dalam media itu terlihat Neumann sedang menjabat tangan seorang petugas sembari membawa dokumennya.

Baca Juga: Obama Nilai Serangan Capitol Ungkap Kerapuhan AS

2. Neumann telah didakwa 14 tuntutan hukum di Amerika Serikat

Kantor Kejaksaan Washington telah mendakwa Neumann pada Desember lalu dengan 14 tuntutan hukum, termasuk menyerang aparat kepolisian dan terlibat dalam aksi kekerasan fisik di gedung Capitol. Pasalnya, lelaki 48 tahun itu diduga memukul dua polisi pada 6 Januari dan menggunakan barikade metal untuk memukul. 

Dilaporkan CNN, Neumann tidak memiliki pengacara ketika didakwa sejak awal tahun lalu, dan pada dua minggu lalu sudah ia sudah dimasukkan ke dalam daftar buronan FBI. Sebelum kabur ke Eropa, ia diketahui sudah menjual rumahnya dan bertolak ke Ukraina hingga lari ke Belarus pada Agustus lalu. 

Pada November lalu, Neumann sudah muncul dalam acara televisi milik Pemerintah Belarus dan meminta pengabulan suaka politik. Ia juga menceritakan bagaimana pengalaman beratnya untuk kabur dari AS menuju ke Belarus. 

3. Termasuk salah satu dari 650 terduga pelaku dalam Capitol Riot

Neumann merupakan salah satu dari 650 orang yang terjerat kasus hukum atas aksinya pada 6 Januari 2021 di Washington D.C. Kala itu, para pendukung eks Presiden Donald Trump menghujani gedung Capitol untuk menolak hasil Pilpres Amerika Serikat 202. 

Di saat yang sama, Neumann mengaku tindakannya ini lantaran ia takut akan mendapat siksaan dalam sistem hukum di Amerika Serikat. Lelaki paruh baya asal California itu juga mengaku akan menetap di Kota Brest. 

"Saya tidak punya harapan lagi soal sistem hukum di AS untuk saat ini. Saya tidak cukup kuat untuk menahan siksaan tersebut," ungkapnya saat diwawancarai oleh tv lokal.

Selain itu, ia juga berkata, "saya memutuskan untuk tinggal di sini (Brest)." 

Belarus yang saat ini dikuasai rezim autoritarianisme pimpinan Alexander Lukashenko diketahui telah mendapatkan berbagai sanksi dari Amerika Serikat. Pasalnya, Lukashenko dianggap telah melakukan pelanggaran HAM dan mendukung invasi Rusia ke Ukraina. 

Baca Juga: Kilas Balik 1 Tahun Kerusuhan di Capitol, Aib Wajah Demokrasi AS

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya