Kazakhstan Siap Produksi Massal Vaksin QazCOVID-in

Disebut ampuh dan efektif jinakkan COVID-19

Nur-Sultan, IDN Times - Kazakhstan mengumumkan apabila negaranya sudah menyelesaikan uji coba vaksin buatan dalam negeri bernama QazCOVID-in. Bahkan rencanaya negara Asia Tengah tersebut siap untuk memroduksi massal vaksin tersebut untuk digunakan di dalam negeri. 

Atas hasil ini, maka Kazakhstan akan menjadi negara pecahan Uni Soviet kedua yang berhasil menciptakan vaksin COVID-19 setelah Rusia dengan vaksin Sputnik V. 

1. Berencana akan memroduksi massal pada April 2021

Pada hari Rabu (09/03/2021) Pemerintah Kazakhstan dan tim peneliti vaksin QazCOVID-in mengumumkan jika mereka merencanakan untuk memroduksi vaksin mulai bulan April 2021. Menurut mereka produk vaksin buatan dalam negeri Kazakhstan tersebut saat ini tengah menjalani uji klinis tahap ketiga dan menunjukkan keamanan tinggi serta imunogenitas. 

Bahkan diketahui kandidat vaksin QazCOVID-in yang disuntikkan kepada seluruh partisipan berhasil menciptakan imunitas. Apabila sesuai dengan jadwal maka seluruh uji coba vaksin ini akan selesai seluruhnya pada bulan Juni. 

QazCOVID-in sebelumnya dinisiasi oleh Institut Penelitian Keamanan Biologi (NISKhI) yang terletak di kota stepa di selatan Kazakhstan. Institut tersebut sebelumnya digunakna untuk penelitian persenjataan menggunakan virus dan usai pecahnya Uni Soviet otoritas Kazakhstan membangun kembali sebagai pusat penelitian yang berfokus pada penyakit berbahaya, dilansir dari RT

2. Vaksin sudah menjalani uji klinis sejak September lalu

Baca Juga: Pemilu Parlementer Kazakhstan Diwarnai Aksi Demonstrasi

Melaporkan dari The Astana Times, Kazakhstan sudah melakukan uji klinis vaksin QazCOVID-in pada manusia sejak 20 September 2020. Sementara uji coba tahap ketiga sudah berlangsung sejak Desember 2020 lalu dan masih berlangsung hingga kini. Pada pengujian tahap ketiga ini sudah terdapat lebih dari 10 ribu vaksin yang diproduksi dan menunjukkan keefektifan sebesar 96 persen. 

Pada uji klinis fase ketiga, vaksin QazCOVID-in disuntikkan kepada 3000 relawan dan tidak menunjukkan efek samping berarti dan dampak buruk yang dialami relawan. Sedangkan menurut ilmuwan NISKhI yang ikut dalam penelitian vaksin ini, mereka sebelumnya memiliki pengalaman dari pembuatan vaksin penyakit lainnya, termasuk virus avian influenza dan flu babi. Serta ilmuwan asal luar negeri tidak ikut dalam pengembangan dan penelitian vaksin ini, dikutip dari TASS

3. Kazakhstan hanya gunakan vaksin Sputnik V dan QazCOVID-in

Kazakhstan sebelumnya sudah berupaya mendatangkan vaksin COVID-19 yang memungkinkan, tetapi hingga kini negara pecahan Uni Soviet tersebut baru mendatangkan vaksin Rusia, Sputnik V. Negara berpenduduk 18 juta jiwa tersebut rencananya akan melakukan vaksinasi penduduknya dengan vaksin dalam negeri QazCOVID-in mulai bulan April tahun ini, dilansir dari RT.

Pada 1 Februari Kazakhstan sudah memulai vaksinasi massal pada warganya menggunakan vaksin Sputnik V yang diproduksi di Rusia. Namun pada akhir Februari, Kazakhstan sudah memiliki ijin produksi Sputnik V yang diproduksi di Komplek Farmasi Karaganda, dilansir dari TASS

Hingga Rabu (10/03/2021) kasus infeksi COVID-19 di Kazakhstan sudah mencapai 220.770 kasus dengan total kematian sebanyak 2.821 jiwa. 

Baca Juga: Kasus Mirip Virus Corona di Kazakhstan Dicatat WHO sebagai COVID-19

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya