Kolombia Akan Mulai Penyemprotan Glifosat pada Tanaman Koka

Tekan perdagangan kokain

Bogota, IDN Times - Pemerintah Kolombia berencana untuk melangsungkan operasi penyemprotan glifosat untuk mengurangi pertanian tanaman koka. Selama ini tanaman asli Amerika Selatan tersebut menjadi bahan utama pembuatan narkotika jenis kokain yang dipasarkan di seluruh dunia.

Program penyemprotan cairan kimia ini dilakukan untuk menekan angka produksi dan penyelundupan kokain. Meskipun sebelumnya program ini dihentikan karena disebut dapat mengakibatkan masalah kesehatan dan lingkungan. 

1. Akan mulai kembali program penyemprotan udara glifosat

Presiden Kolombia Ivan Duque berencana untuk melanjutkan kembali rencananya yang lama tertunda untuk menyemprotkan cairan herbisida glifosat melalui udara. Operasi ini akan dilakukan setelah penangguhan penyemprotan udara glifosat telah dicabut oleh Agensi Lisensi Lingkungan Nasional (ANLA) pada Rabu (14/04/2021) dan menyetujui dengan sejumlah modifikasi, dilansir dari El Tiempo

Tujuan operasi penyemprotan udara ini untuk menekan pertanian koka di Kolombia yang menjadi bahan utama pembuatan narkotika kokain. Presiden Ivan Duque selama ini selalu menekankan bahwa Kolombia membutuhkan segala cara untuk melawan perdagangan narkoba, termasuk menggunakan glifosat.

Mengutip dari El Pais, pendekatan yang dilakukan Ivan Duque dan pendahulunya Juan Manuel Santos sangat berbeda. Pada masa kepemimpinan Juan Manuel Santos, mengubah cara untuk melawan perdagangan narkoba dan lebih menekankan pada jalan diplomasi sesuai HAM dan kesehatan masyarakat. Bahkan ia berhasil memperoleh penghargaan nobel lantaran berhasil membawa negaranya berdamai dengan kelompok pemberontak FARC. 

2. Dihentikan karena disebut membahayakan kesehatan dan lingkungan

Melansir dari El Pais, Kolombia sebelumnya sudah menggunakan cairan kimia glifosat sejak 1980an untuk melawan pertanian ilegal. Namun sejak 2015, program penyemprotan udara glifosat diberhentikan sementara atas rekomendasi dari WHO dan Pengadilan Konstitusi yang disebut dapat memicu karsinogenik pada manusia. 

Kemudian di tahun 2017, Pengadilan Tinggi Kolombia memutuskan bahwa pemerintah dapat kembali mengaktifkan program fumigasi dengan sejumlah syarat dan bukti ilmiah bahwa cairan itu tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. 

Menanggapi berlanjutnya program penyemprotan glifosat ini, komunitas ilmuwan Nodo SAO mengungkapkan penolakannya. Para ilmuwan meminta adanya kembali penelitian mendalam terkait penggunaan glifosat, setelah argumen pemerintah tidak didukung oleh dampak penyemprotan, dikutip dari El Espectador

Baca Juga: Amerika Serikat Akui Prihatin dengan Naiknya Produksi Daun Koka

3. Penyemprotan harus dilakukan dengan beberapa syarat

Kolombia Akan Mulai Penyemprotan Glifosat pada Tanaman KokaPesawat Air Tractor AT-802 milik Kepolisian Kolombia. (twitter.com/Eleisegui)

Melaporkan dari El Tiempo, penyemprotan ini akan dilakukan oleh polisi dan harus sesuai dengan anjuran ANLA dengan modifikasi Rencana Manajemen Lingkungan (EMP). Nantinya penyemprotan akan dilaksanakan di enam wilayah geografis tengah dengan 14 departemen meliputi Antioquia, Bolivar, Caqueta, Cauca, Cordoba, Choco, Guaviare, Meta, Nariño, Norte de Santander, Putumayo, Santander , Valle del Cauca dan Vichada. 

Beberapa syarat aplikasi yang harus dipenuhi berupa penyemprotan dengan ketinggian 30 meter dan maksimum glifosat yang disemprot sebanyak 10 liter per hektare. Sedangkan campuran hanya mengandung 33,3 persen glifosat dan 1 persen minyak, serta sisanya adalah air. Polisi juga hanya diperbolehkan menggunakan pesawat Air Tractor AT 802 dan hanya menggunakan glifosat dengan konsentrasi garam isoprofilamin sebesar 480 g/ Liter.

Di samping itu, aktivitas penyemprotan tidak boleh dilakukan saat hujan pada lokal area tersebut dan kecepatan udara tidak melebihi 10 km per jam. Tidak diperbolehkan menyemprot lebih dari satu kali dan harus dilakukan antara pukul 6.00 hingga 18.00 saja, agar memastikan penglihatan dan presisi terbaik. 

Baca Juga: Amerika Serikat Akui Prihatin dengan Naiknya Produksi Daun Koka

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya