Kolombia Deportasi WN Jerman Usai Ikut Demonstrasi

Mengaku mendapatkan kekerasan dari aparat kepolisian

Bogota, IDN Times - Kolombia memutuskan untuk mendeportasi seorang warga negara Jerman yang ikut berpartisipasi dalam demonstrasi di Cali pada hari Selasa (27/7/2021). WN Jerman tersebut bernama Rebecca Linda Marlene Sprösser yang diketahui ikut dalam demo setelah sejumlah foto dan videonya terbesar di sosial media. 

Pasalnya Sprösser datang ke Kolombia sebagai turis dan keikutsertaannya dalam demonstrasi pada akhir April lalu merupakan bentuk ikut campur urusan negara lain. Bahkan tindakan perempuan Jerman berusia 34 tahun itu disebut dapat menganggu keamanan dan kedamaian di Kolombia. 

1. Sprösser sudah diusir tepat Rabu pagi hari

Kepala Imigrasi Kolombia, Juan Francisco Espinosa Palacios mengumumkan dua masalah utama di negaranya pada Rabu (28/7/2021) malam. Masalah tersebut terkait krisis migrasi di Necocli, Antioquia dan kasus pengusiran warga negara Jerman bernama Rebecca Linda Marlene Sprösser yang telah datang untuk berwisata sejak Maret tahun ini. 

Espinosa Palacios juga berkata, "Rabu hari ini, tepat pukul delapan pagi, warga negara Jerman bernama Rebecca Linda Marlene Sprösser telah meninggalkan Kolombia. Perempuan itu tengah menjalani pemeriksaan di Cali, dan meski statusnya sebagai turis, ia diketahui ikut dalam aktivitas yang tidak menunjukkannya sebagai turis. Setelah diperiksa, ia diusir dan dilarang masuk Kolombia selama 10 tahun."

Di samping itu, Espinosa juga mengatakan bahwa WNA akan dijamin haknya setiap waktu, tetapi pemeriksaan tersebut berujung pada pengusirannya. Pasalnya tindakannya dapat memicu kerusuhan dan mengusik kedamaian di Kolombia, dilansir dari El Tiempo

2. Sprösser kerap memposting di sosial media 

Baca Juga: Kolombia Umumkan Perubahan Kepolisian soal Pelanggaran HAM

Dikutip dari France24, Sprösser kerap memposting foto maupun video mengenai demonstrasi di Kolombia melalui sosial media miliknya. Bahkan ia kedapatan bertemu dengan sekelompok orang dalam protes yang disebut garis depan protes ketika berada di bagian tenggara Kota Cali. 

Pada Jumat (23/7/2021) Sprösser mengatakan dalam akun Facebooknya bahwa ia termasuk korban dalam serangan di Cali, yang mana merupakan pusat protes anti pemerintah di Kolombia. Bahkan ia menuliskan, "Penyerang tidak berhenti menembak sampai senapan mereka kehabisan peluru," 

Sprösser juga berkata jika teman yang melindunginya mendapat 13 luka tembakan, tiga bagian di kepala dan beberapa di bagian dada. Sedangkan ia mendapatkan luka goresan akibat terkena serpihan peluru. 

3. Pengawas HAM kritisi keputusan pengusiran Sprösser dari Kolombia

Menanggapi pengusiran Sprößer dari Kolombia terkait ikut serta dalam demonstrasi anti pajak beberapa bulan lalu. Kepala Pengawas HAM Amerika, Jose Miguel Vivanco memberikan kritikannya pada Rabu (28/7/2021) dan berkata, "Keputusan Imigrasi Kolombia berbanding terbalik dari standar internasional. Mereka memperbolehkan pengusiran WNA yang berada legal di negara tersebut tanpa menjamin hak agar kasusnya diulas oleh otoritas yang kompeten."

Selama tinggal di Cali, Sprößer mendedikasikan dirinya untuk mendokumentasikan dan memposting peristiwa demonstrasi reformasi pajak di Kolombia. Bahkan ia juga memberitakan agresi dari Polisi dan Skuad Anti Huru-Hara (ESMAD) kepada para pendemo, termasuk mempertanyakan tindakan petugas keamanan. 

Kota Cali diketahui menjadi salah satu kota yang paling terdampak dari kekerasan, pengangguran, dan ekonomi akibat pandemik. Bahkan kasus pembunuhan di Cali termasuk yang tertinggi, di mana dalam kurun waktu tiga bulan ada 60 orang terbunuh.  

Sementara pada demonstrasi besar telah terjadi di Kolombia April lalu, terdapat 44 pendemo yang terbunuh akibat kebrutalan polisi. Namun Kantor Kejaksaan setempat hanya menyebut terdapat 20 pendemo yang tewas dalam insiden tersebut, dikutip dari DW.  

Baca Juga: Kolombia Umumkan Perubahan Kepolisian soal Pelanggaran HAM

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya