Kolombia Tolak Kehadiran Nicolas Maduro di Pertemuan CELAC

Adanya perselisihan dalam Pertemuan CELAC

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kolombia pada Sabtu (18/9/2021) mengecam datangnya Presiden Venezuela Nicolas Maduro dalam acara Pertemuan CELAC (Comunidad de Estados Latinoamericanos y Caribeños). Bahkan, selain Kolombia, kecaman juga dilayangkan beberapa pemimpin negara lain terkait kehadiran Maduro. 

Kritikan ini menyulut ketegangan antara Kolombia dan Venezuela yang sudah tidak memiliki hubungan diplomatik. Hal ini dikarenakan Kolombia hanya mengakui Juan Guaido sebagai pemimpin di negara Amerika Selatan itu. 

1. Venezuela dianggap melakukan pelanggaran HAM dan demokrasi

Menteri Luar Negeri Kolombia Marta Lucia Ramirez mengecam hadirnya Nicolas Maduro di tengah acara pertemuan CELAC di Mexico City. Pasalnya, Venezuela di bawah kepemimpinan Maduro dituding telah melepaskan diri dari prinsip demokrasi dan hak asasi manusia serta dianggap menghiraukan krisis kemanusiaan di negaranya. 

"Pemerintah Kolombia seperti halnya negara lain menolak secara de facto pemerintahan Nicolas Maduro di Venezuela sesuai hasil dari pemilu pada Mei 2018. Maka kami menolak kehadirannya untuk berpartisipasi dalam Pertemuan CELAC ke VI di Meksiko." ujar Ramirez, dilansir dari Sputnik News.

Dikutip dari El Espectador, kehadiran Nicolas Maduro di Meksiko pada Jumat (17/9/2021) cukup mengejutkan beberapa pihak. Pasalnya, ia mengumumkan kehadirannya pada detik-detik terakhir, meskipun begitu kedatangan Maduro beserta delegasinya mendapat sambutan baik oleh Menlu Meksiko Marcelo Ebrard. 

2. Presiden Paraguay dan Uruguay turut kecam kehadiran Maduro

Baca Juga: Venezuela: Fasilitas Listrik Alami Ledakan

Di samping Kolombia, beberapa pemimpin negara Amerika Latin lainnya juga mengecam kedatangan Nicolas Maduro. Presiden Uruguay Luis Lacalle Pou dan Presiden Paraguay Mario Abdo Benitez menyebutkan kekecewaannya atas partisipasi presiden sayap kiri Venezuela yang menggantikan Hugo Chaves tersebut. 

Bahkan Abdo Benitez menyebut jika pemerintahannya tidak akan mengubah posisinya terhadap Venezuela. Hal ini setelah pemimpin Paraguay itu hanya mengakui Juan Guaido sebagai presiden sah di negara itu dan mengakibatkan putusnya hubungan diplomatik Paraguay-Venezuela. 

Di sisi lain, Presiden Luis Lacalle Pou mengungkapkan jika pihaknya melihat kondisi yang serius di Venezuela, Kuba dan Nikaragua. Bahkan ia menuding adanya kekerasan dari aparat keamanan dan pelanggaran hak asasi manusia serius di tiga negara Amerika Latin itu, dilaporkan dari DW

3. Venezuela menolak tudingan yang disebutkan Kolombia

Kolombia Tolak Kehadiran Nicolas Maduro di Pertemuan CELACPemimpin negara-negara Amerika Latin yang hadir dalam Pertemuan CELAC ke IV di Meksiko. (twitter.com/NicolasMaduro)

Dilansir dari laman Sputnik News, Pemerintah Venezuela turut mengecam Kolombia terkait kritikan yang diberikan dalam Pertemuan CELAC. Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez mengungkapkan, "Kolombia telah melarikan diri dari CELAC dan jauh lebih terisolasi dibandingkan ucapan provokasinya."

Organisasi CELAC sudah diresmikan pada Desember 2011 dan terdiri dari 33 negara di Amerika Latin dan Karibia. Meksiko saat ini memegang jabatan presidensi sementara CELAC untuk mengubah mekanisme antar pemerintahan sebagai alternatif dari blok regional OAS. 

Selain itu, pada pertemuan saat ini membahas mengenai penguatan untuk melawan pandemik COVID-19. Di saat yang sama, Meksiko juga sedang menjadi tuan rumah negosiasi antara Pemerintah Venezuela yang dipimpin Nicolas Maduro dan oposisi Venezuela pimpinan Juan Guaido. 

Baca Juga: Eks Kepala Intelijen Venezuela Ditangkap di Spanyol

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya