Kontroversi Monumen Soviet, Mendagri Latvia Mundur

Disebut tidak dapat mengantisipasi insiden di monumen Soviet

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri Latvia, Marija Golubeva mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya pada Senin (16/5/2022). Keputusan ini menyusul masalah kontroversi dalam politik Latvia yang ditimbulkan dari monumen peninggalan Soviet di Pārdaugava, Riga. 

Pada pekan lalu, Parlemen Latvia sudah menyetujui penangguhan perjanjian antara Republik Latvia dan Federasi Rusia untuk memelihara peninggalan Soviet di negara Baltik tersebut. Hal itu membuka jalan untuk dibongkarnya monumen peninggalan Soviet di Taman Uzvaras. 

Bahkan, Parlemen Riga juga sudah menyetujui penghancurkan monumen Soviet untuk mengenang pahlawan dalam Perang Dunia II itu. Pasalnya, warga Latvia menganggap monumen itu sebagai kenangan buruk akan masa pendudukan Uni Soviet di Latvia. 

Baca Juga: Parlemen Latvia Beri Jalan untuk Penghancuran Monumen Soviet di Riga

1. Golubeva mundur untuk menghindari perpecahan di koalisi pemerintahan

Pengumuman pengunduran diri Gobuleva diungkapkan secara langsung dalam sebuah acara konferensi pers yang digelar secara online pada Senin. Dilansir dari Baltic News Network, ia mundur karena tidak lagi mendapat dukungan dari Perdana Menteri. 

"Saya mundur karena tidak mungkin lagi untuk bekerja sebagai Menteri Dalam Negeri tanpa dukungan dari Perdana Menteri. Namun, sekarang ini bukan waktunya untuk meninggalkan partai sebagai bentuk balas dendam. Kooperasi akan terus belanjut" ungkap Gobuleva. 

"Kami memutuskan kooperasi ke depannya dengan Aliansi Nasional dan lainnya, termasuk dengan Perdana Menteri. Ini bukan berarti sebagai bentuk persiapan untuk menjadi orang yang hendak mengganggu kestabilan pemerintahan" tambahnya. 

Selain itu, Gobuleva mengaku tidak malu dengan apa yang sudah dikerjakannya selama bertugas sebagai Mendagri. Pasalnya, ia berhasil menaikkan gaji petugas kepolisian, penjaga keamanan, dan petugas pemadan kebakaran. 

Baca Juga: Latvia Izinkan Rakyatnya Pergi Berperang Bantu Ukraina

2. Aliansi Nasional desak PM Karins untuk mencopot Golubeva

Dilaporkan LSM, Partai Aliansi Nasional (NA) sebelumnya sudah meminta agar PM Krišjānis Kariņš untuk mencopot Mendagri Gobuleva. Bahkan, pihak partai tersebut mengancam untuk meninggalkan koalisi apabila Karins tidak bersedia mencopotnya. 

"Orang yang sangat loyal di Latvia harus mengalami insiden di negeri ini pada 9 dan 10 Mei adalah sebuah hal yang tidak dapat diterima. Kami tidak dapat mengakui ini sebagai kecelakaan harian, sebagai tanggung jawab politik harusnya dibatasi untuk menyimbolkan kritikan dan berjanji melakukan perubahan. Semua harus dilakukan dalam memastikan situasi itu tidak pernah terjadi lagi" ungkap pemimpin NA di Saeima, Raivis Dzintars. 

PM Karins juga menyebut dalam konferensi pers bahwa desakan NA yang mengakibatkan mundurnya Mendagri Marija Golubeva sebagai bentuk ancaman. Atas hal itu, NA diharuskan mencari pengganti Gobuleva sebagai menteri yang baru, dilansir Baltic Times

Baca Juga: Dukung Invasi, Puluhan Selebritas Rusia Masuk dalam Black List Latvia

3. Monumen Soviet di Riga akan ditutup selama musim panas

Kontroversi Monumen Soviet, Mendagri Latvia MundurMonumen Soviet di Riga, Latvia. (twitter.com/KevinRothrock)

Permintaan pengunduran diri Gobuleva disebabkan adanya acara peringatan Hari Kemenangan di monumen peninggalan Soviet di Riga pada tanggal 9 Mei lalu. Padahal, pemerintah setempat sudah melarang warga untuk datang di kompleks Pārdaugava. 

Menurut keterangan dari aparat kepolisian, beberapa orang yang datang di area monumen tersebut pada sore hari bertingkah agresif dan arogan. Mereka menyuarakan slogan dukungan kepada Rusia dan menglorifikasi perang di Ukraina. 

Polisi juga mengakui bahwa pihaknya tidak mempersiapkan kemungkinan yang akan terjadi pada 10 Mei. Akan tetapi, aparat kepolisian berhasil membubarkan massa dan menahan beberapa orang yang menjadi provokator, dilaporkan Baltic Network News

Menanggapi insiden ini, Pemerintah Riga akan menutup monumen Soviet di Taman Uzvaras di Riga selama musim panas hingga 31 Agustus mendatang. Selain itu, polisi akan melakukan aksi khusus untuk memastikan keamanan pada area monumen tersebut, dikutip dari LSM

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya