Kosovo Tunda Penerapan Denda bagi Mobil Berpelat Serbia

Ditunda selama 48 jam

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kosovo memutuskan menunda pemberian denda bagi kendaraan berpelat Serbia di negaranya. Keputusan ini diumumkan pada Senin (21/11/2022). 

Tindakan ini dilakukan demi meredam ketegangan Serbia-Kosovo setelah gagalnya persetujuan kedua belah pihak terkait pelat nomor kendaraan. 

Ketegangan Kosovo dan Serbia sempat meredam setelah Perdana Menteri Kosovo, Albin Kurti bersedia memperpanjang penerapan batas waktu perubahan pelat kendaraan ke RKS pada Oktober lalu. Bahkan, ia setuju menerapkan fase dan tahapan dalam mengintegrasi perubahan plat. 

Baca Juga: Tolak Ganti Pelat Nomor, Orang Serbia di Kosovo Resign Massal

1. PM Kurti menyetujui anjuran dari AS dan Uni Eropa

Penundaan ini diungkapkan PM Kurti setelah adanya anjuran dari Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) kepada Kosovo. Ia juga menyatakan bahwa negaranya siap berkoordinasi dengan AS dan UE dalam menyelesaikan masalah dengan Serbia. 

"Saya bersedia mengabulkan permintaan dari Duta Besar AS di Pristina, Jeff Hovenier untuk menunda penerapan denda kepada plat kendaraan ilegal dalam waktu 48 jam. Saya bahagia bekerja dengan AS dan UE untuk menemukan solusi selama dua hari ke depan," paparnya, dikutip RT.

Sebelum pengumuman resmi dari Kurti, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price menyatakan bahwa Kosovo dan Serbia membutuhkan waktu untuk bertoleransi satu sama lain. Ini dapat memastikan pencegahan konflik di area itu selama bertahun-tahun. 

Baca Juga: PM Kosovo Minta Serbia Akui Pelat Kendaraan asal Kosovo

2. Kosovo menolak semua proposal dalam perundingan

Keputusan di atas muncul setelah penyelenggaraan dialog Serbia-Kosovo oleh perwakilan Uni Eropa, Josep Borrell pada Senin. Padahal dialog tersebut merupakan upaya dalam menyelesaikan tensi berkepanjangan soal pelat kendaraan di Kosovo. 

"Sejak Agustus lalu, permasalahan plat kendaraan antara Kosovo dan Serbia terus memburuk. Setelah beberapa jam menjalani diskusi, kedua belah pihak tidak menemukan kata sepakat pada satu solusi," tutur Borrell. 

Dilaporkan DW, Borrell menambahkan bahwa proposal telah ditujukan untuk menghindari situasi rawan yang disetujui Presiden Serbia, Aleksandar Vucic. Sebaliknya keputusan itu tidak disetujui oleh PM Albin Kurti. Penolakan ini disebut sebagai sinyal negatif. 

Sebelum dialog, UE mengatakan bahwa pertemuan di Balkan Barat dan Borrell bertujuan untuk menemukan jalan keluar dari krisis terbaru ini dan berfungsi menghindari ekskalasi selanjutnya di tengah memanasnya tensi. 

Baca Juga: Kosovo Mulai Beri Peringatan untuk Mobil dengan Pelat Nomor Serbia

3. Ketegangan di Kosovo dikhawatirkan kembali memanas

Kosovo Tunda Penerapan Denda bagi Mobil Berpelat SerbiaPolisi Kosovo. (twitter.com/Kosovo_Police)

Setelah kegagalan perundingan Kosovo-Serbia, UE dan Serbia memperingatkan memuncaknya ketegangan di Kosovo. Pasalnya, pemerintah Kosovo ingin minoritas etnis Serbia menyerahkan pelat kendaraan Serbia dan menggantinya dengan RKS. 

Sesuai rencana itu, polisi Kosovo berencana menerapkan denda sebesar 150 euro (Rp2,4 juta) mulai Selasa ini bagi warga yang menggunakan pelat kendaraan Serbia. Pasalnya, sebanyak 50 ribu warga Serbia di Kosovo Utara diketahui tidak mengakui pemerintahan Pristina, dilansir BBC.

Menanggapi hal ini pemimpin NATO, Jens Stoltenberg mengungkapkan kesiapsiagaan pasukannya di Kosovo. Ia juga mengatakan bahwa ini sudah saatnya bertanggung jawab dan bereaksi secara pragmatis demi menghindari ekskalasi. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya