Kota di Ukraina Terapkan Lockdown untuk Tangkap Mata-mata Rusia

Warga yang berikan informasi akan diberi Rp1,4 juta

Jakarta, IDN Times - Gubernur Mykolaiv di wilayah Ukraina, Vitaliy Kim, mengungkapkan bahwa pemerintahannya akan memberlakukan lockdown dalam beberapa hari ke depan. Keputusan ini terkait dugaan banyaknya mata-mata Rusia yang beroperasi di wilayah bagian selatan Ukraina tersebut. 

Sebelumnya, Rusia sudah menculik beberapa kepada daerah di Ukraina yang menolak untuk berkolaborasi dengannnya. Setelah menculik kepala daerah, Rusia mengutus pejabat baru yang siap bekerja sama dengannya untuk memimpin wilayah tersebut. 

1. Lockdown untuk menangkap pelaku spionase

Pernyataan itu diungkapkan oleh Vitaliy Kim dalam wawancaranya dengan The Telegraph dalam RT, yang menyebut tekanan kuat termasuk lockdown dibutuhkan untuk menangkap terduga mata-mata dan penyabotase yang bekerja sama dengan Rusia. 

Sejauh ini, pemerintah lokal dan militer Ukraina sudah menahan 12 individu yang dipercaya bekerja sama dengan Rusia di tengah konflik ini. Bahkan, Kim menambahkan, ia hampir mencurigai semua orang di kota tersebut yang diduga merupakan pengkhianat. 

"Saya hampir menduga semua orang di sini bekerja sama dengan Rusia. Namun, kami memiliki strategi untuk mengungkap dan menangkap para terduga mata-mata yang berkeliaran di Mykolaiv," tuturnya. 

Baca Juga: AS Tambah Bantuan Keamanan untuk Ukraina Senilai Rp4 Triliun

2. Kim akan berikan Rp1,49 juga bagi orang yang memberikan informasi mata-mata Rusia

Pada pekan lalu, Gubernur Kim mengungkapkan bahwa pihaknya akan membayar sebesar 100 dolar AS (Rp1,49 juta) kepada warga Ukraina yang bersedia memberikan informasi keberadaan mata-mata Rusia. 

"Rusia membayar warga negara kami yang bersedia menunjukkan letak senjata misil dan berjanji akan menutupi identitas mereka. Mereka berani membayar 1.000-1.500 Ukrainian Hryvnia (Rp400 ribu-600 ribu)," tutur Kim, dilansir Odessa Journal

"Namun, kami akan membayar 100 dolar AS (Rp1,49 juta) kepada semua orang yang bersedia melaporkan mata-mata ataupun pengkhianat negara. Kami masih memproses mekanisme ini, tapi Anda sudah bisa melihat orang-orang yang membantu Rusia. Ini akan diterapkan di Mykolaiv," tambahnya. 

3. Banyak mata-mata dan kolaborator Rusia di lingkungan pemerintah Ukraina

Beberapa minggu terakhir, pemerintah Ukraina tengah memperingatkan kabar terkait maraknya kolaborasi dengan Rusia dan pengkhianatan yang dilakukan oleh warga negara Ukraina, serta pekerja di lingkungan agensi intelijen negara. 

Masalah tersebut membuat Jenderal Irina Venediktova dan kepala SBU Ivan Bakanov dicopot dari jabatannya pekan lalu. Tak hanya itu, Presiden Volodymyr Zelenskyy juga mencopot kepala SBU di lima wilayah yang diduga mengkhianati negara dan bekerja sama dengan Rusia. 

Sementara itu, terdapat sekitar 651 kasus kriminal di Ukraina yang sedang diselidiki oleh investigator setempat. Mereka diduga terlibat dalam aktivitas spionase dan diketahui sebagai pekerja di lingkungan Kantor Kejaksaan, SBU, dan agensi penegak hukum. 

Baca Juga: Ukraina Desak Warga Lokal untuk Bocorkan Lokasi Pasukan Rusia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya