Krisis Gas Alam, Moldova Akhirnya Beli Gas dari Polandia

Rumitnya masalah kontrak gas dengan Gazprom

Jakarta, IDN Times - Krisis gas alam masih menghantui Moldova hingga kini, setelah belum adanya keputusan kontrak perpanjangan pasokan gas alam dengan Gazprom. Namun, negara Eropa timur itu akhirnya setuju mendatangkan alternatif gas alam dari Polandia pada Senin (25/10/2021). 

Sebelumnya, Moldova sudah meminta bantuan Uni Eropa dan negara tetangganya Ukraina untuk mengirimkan gas ke negaranya. Akan tetapi, pasokan itu hanya dapat memenuhi 60 persen kebutuhan gas alam di salah satu negara pecahan Uni Soviet itu. 

1. Menyetujui kontrak 1 juta gas alam dengan perusahaan Polandia

Pemerintah Moldova mengumumkan bahwa mereka sudah menyetujui perjanjian penyediaan gas alam dari Polandia sebanyak satu juta meter kubik. Kebijakan itu diputuskan setelah perjanjian dengan Rusia tidak berjalan lancar.

"Kontrak sudah ditandatangani untuk pembelian satu juta kubik meter gas alam antara perusahaan milik negara Energocom dan perusahaan Polandia PGNiG. Ini merupakan pembelian pertama gas alam dari sumber lain dalam sejarah sejak Moldova memerdekakan diri dari Uni Soviet," kata otoritas Moldova. 

Pembelian gas alam selain dari Rusia menjadi percobaan pertama Moldova dan memungkinkan ke depannya untuk mengimpor gas dari negara lain. Selain itu, nantinya berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan dari sistem persediaan gas alam di negara Eropa timur itu, dilansir dari RFE/RL

Baca Juga: Tak Kunjung Rampung, Rusia Ancam Putus Gas ke Moldova

2. Negosiasi gas Moldova-Rusia terus berlanjut

Pada Rabu (27/10/2021), Menteri Infrastruktur dan Pembangunan Regional Moldova, Andrei Spinu, mendatangi Rusia untuk melanjutkan negosiasi dengan Gazprom. Pasalnya, Moldova belum menyetujui harga yang diajukan perusahaan Rusia itu sebesar 790 dolar AS (Rp11,2 juta) per 1.000 meter kubik. 

Sebenarnya Gazprom sudah memberikan diskon hingga 25 persen, tetapi Moldova menginginkan diskon yang lebih besar. Bahkan, perusahaan milik negara Rusia itu juga mengancam untuk memutus pasokan gas hingga 1 Desember mendatang, lantaran Moldova memiliki hutang sebesar Rp10 triliun. 

Namun, masalah yang menghampiri Moldova tidak hanya terkait kurangnya jumlah pasokan gas alam. Melainkan tempat penyimpanan gas di negara Eropa Timur itu juga terbatas dan mengharuskannya mengimpor seluruh kebutuhan gas, dikutip dari RT

3. Rusia tolak tudingan beri ancaman kepada Moldova

Krisis Gas Alam, Moldova Akhirnya Beli Gas dari PolandiaIlustrasi bendera Rusia. (instagram.com/lyric_poetry)

Di sisi lain, Kremlin menolak tudingan dari media Financial Times, jika terdapat unsur politik dalam negosiasi antara Gazprom dan Moldova. Media massa asal Inggris itu menyebut jika Rusia menginginkan Moldova untuk mengubah perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa.  

"Tidak ada unsur politik dan ini tidak mungkin negosiasi hanya dilakukan untuk masalah itu. Ini murni negosiasi komersial. Ada permintaan dan penawaran yang sudah diajukan, serta ada usulan diskon dan ada permasalahan terkait akumulasi hutang" kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

Dikutip dari Reuters, Moldova saat ini dipimpin oleh Presiden Maia Sandu yang disebut condong ke arah Barat. Negara Eropa timur itu juga menjadi lahan perang pengaruh antara Rusia dan Barat sejak Uni Soviet kolaps pada 1991. 

Pemerintah Rusia selama ini kerap mendapatkan kritik lantaran diduga menggunakan sumber daya alam dan energinya sebagai senjata politik untuk memperluas pengaruh geopolitik. Namun, Rusia selalu menolak tudingan itu. 

Baca Juga: Alami Kelangkaan Gas, Moldova Umumkan Keadaan Darurat

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya