Kroasia Sebut Krimea Gak Akan Balik ke Kiev, Ukraina Marah!

Tak terima komentar negatif Milanovic

Jakarta, IDN Times - Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Ukraina, Oleg Nikolenko, pada Senin (31/1/2023) mengecam komentar Presiden Kroasia Zoran Milanovic. 

Milanovic menyebut bahwa Krimea tidak akan pernah kembali jadi bagian Ukraina. Pernyataan itu mengejutkan sebab terindikasi pro-Rusia, meski negaranya masuk dalam anggota NATO dan Uni Eropa (UE).

Tak hanya itu, ia pun mengklaim bahwa Barat telah menganeksasi Kosovo dari Serbia.

1. Nikolenko ingatkan kembali kondisi Kroasia pada 1990-an

Nikolenko mengungkapkan bahwa pernyataan Milanovic tidak dapat diterima. Ia pun membandingkan dengan kondisi Kroasia pada 1990-an yang juga berjuang menegakkan status negaranya. 

"Saya ingin tahu jika Zoran Milanovic menjadi presiden di negaranya dengan retorik tersebut pada 1990-an. Saat itu, Kroasia berjuang untuk mempertahankan kemerdekaannya? Apakah pendukungnya setuju menutup mata terkait okupasi sebagian dari wilayahnya? Saya meragukan itu," tulis Nikolenko lewat akun Facebook-nya, dilansir Ukranews.

"Saya ingatkan Anda bahwa lewat agresi dari luar, Kroasia bisa saja kehilangan satu per tiga dari wilayahnya. Namun, terima kasih pada perjuangan heroik rakyatnya, sehingga Kroasia dapat mempertahankan kemerdekaannya," tambahnya. 

Ia menambahkan bahwa komentar Milanovic yang mempertanyakan integritas teritorial Ukraina tentu tidak dapat diterima. Nikolenko juga berterima kasih kepada warga Ukraina dan Perdana Menteri Kroasia, Andrej Plenković, yang mendukung penuh Ukraina. 

Baca Juga: Masuk Eurozone, Harga Kebutuhan Pokok di Kroasia Melonjak

2. Budanov yakin Ukraina akan rebut Krimea pada musim panas

Sebaliknya, Kepala Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina Kyrylo Budanov yakin, Kiev akan melakukan apapun untuk mengembalikan Krimea pada musim panas nanti. Ia juga menegaskan bahwa masuknya tentaranya ke Krimea tidak akan memicu Rusia meluncurkan senjata nuklirnya. 

"Ini tidak benar dan Krimea akan kembali kepada kita. Saya ulangi kembali, ini semua berawal di Krimea pada 2014 dan ini akan berakhir di sana. Ini adalah taktik Rusia untuk menakut-nakuti," papar Budanov saat diwawancara The Washington Post dalam Ukrinform.

"Rusia adalah negara yang dapat diprediksi, tapi bukan kegilaannya. Maaf, tapi ini tidak akan terjadi. Meluncurkan serangan nuklir akan berujung pada kekalahan total, tidak hanya kekalahan militer Rusia tapi juga kolapsnya Rusia. Mereka tahu betul tentang ini," tegas Budanov. 

3. Ukraina desak Hungaria hentikan komentar negatif

Kroasia Sebut Krimea Gak Akan Balik ke Kiev, Ukraina Marah!PM Hungaria, Viktor Orban saat menghadiri pertemuan Uni Eropa. facebook.com/orbanviktor/

Pada Selasa (1/2/2023), Ukraina memprotes Duta Besar Hungaria di Kiev, Istvan Ijdjarto, terkait komentar Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban. Ia mendesak agar Budapest menghentikan retorika anti-Ukraina. 

"Ini sudah ditekankan kepada diplomat Hungaria bahwa retorika anti-Ukraina sudah terdengar dari pemimpin Hungaria sejak lama. Ini tentu tidak dapat kami terima dan mengakibatkan rusaknya hubungan baik Ukraina-Hungaria," kata Kemlu Ukraina, dilansir Reuters.

"Kami mendesak agar Hungaria segera menghentikan tren komentar negatif kepada Ukraina demi menghindari konsekuensi yang tidak dapat dibenahi dari hubungan diplomatik kedua negara," tambahnya.

Pemanggilan Ijdjarto berkaitan dengan komentar negatif dari Orban yang mengungkapkan bahwa Ukraina mirip seperti Afghanistan, dan menyebutnya sebagai negara tak berpenghuni. 

Baca Juga: AS Siapkan Paket Bantuan Terbaru ke Ukraina Senilai Rp29 Triliun

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya