Malawi Jadi Negara Afrika Pertama yang Buka Kedutaan di Yerusalem

Akan dibuka pada musim panas 2021

Lilongwe, IDN Times - Pada hari Rabu (04/10) Pemerintah Malawi mengumumkan apabila negaranya akan membuka kantor kedutaan besar Malawi di Kota Yerusalem. Sebelumnya negara di Afrika Timur tersebut sudah memiliki hubungan kerjasama dengan Israel sejak tahun 1964 tapi belum memiliki kantor kedubes di negara Yahudi tersebut. 

Atas keputusan ini, maka Malawi menjadi negara Afrika pertama yang akan memindahkan kantor kedubesnya dari Tel-Aviv ke Yerusalem mengikuti jejak AS dan Guatemala.

1. Israel sambut baik keputusan Malawi

Adanya keputusan Malawi untuk membuka kantor kedutaan besar negaranya di Yerusalem, tentu mendapat sambutan manis dari negara pimpinan Benjamin Netanyahu tersebut. Bahkan Menteri Luar Negeri Malawi, Eisenhower Mkaka saat berkunjung ke Israel sudah mengirimkan pesan secara langsung bagi Presiden Malawi, Lazarus Chakwera, mengenai keputusan ini. 

Rencananya negara di Afrika Timur-Selatan tersebut akan membuka kantor kedutaan pada musim panas tahun 2021. Sebelumnya Malawi sudah memiliki hubungan diplomatik dengan Israel sejak tahun 1964, tapi belum memiliki kantor kedubes resmi di negara tersebut, dilansir dari Africa News

2. Perkuat kerjasama antara Malawi dan Israel

Pembukaan kedutaan besar Malawi di Yerusalem tentunya akan memperkuat hubungan dan solidaritas kedua negara. Melansir dari Nyasa Times, Menteri Luar Negeri Israel, Gabi Ashkenazi menyatakan permintaan agar Malawi dapat ikut membantu Israel untuk memberantas teroris Hezbollah yang didukung oleh Iran. 

Selain itu, Israel juga bersedia untuk membantu pembangunan sosial ekonomi dan strategi keamanan pangan di Malawi. Bahkan Gabi juga mengundang secara langsung Presiden Lazarus McCarthy Chakwera untuk berkunjung ke Israel, dikutip dari The Jerusalem Post.

Baca Juga: Dituding Vampir, Sejumlah Warga Malawi Dibunuh

3. Malawi mendapat kecaman dari Palestina

Malawi Jadi Negara Afrika Pertama yang Buka Kedutaan di YerusalemMenteri Luar Negeri Malawi, Eisenhower Mkaka dan PM Israel, Benjamin Netanyahu ketika bertemu. twitter.com/HananyaNaftali/

Menanggapi pembukaan kantor kedutaan besar Malawi di Yerusalem, Palestina mengecam tindakan dari negara Afrika Timur tersebut. Mengutip dari Anadolu Agency, melalui representatif dari Presiden Palestina, Mahmoud Abbas bernama Hanan Jarrar yang berkunjung ke Malawi pada hari Rabu (04/11) mengatakan apabila, 

"Semua upaya untuk membangun misi diplomatis di Yerusalem merupakan pelanggaran resolusi PBB. Berdasarkan hukum internasional Yerusalem Timur meliputi kota tua dan suci secara hukum bukan termasuk bagian dari Israel."

Namun presiden Malawi yang baru saja terpilih pada bulan Juli lalu, Lazarus Chakwera sudah mengampanyekan apabila akan meningkatkan hubungan diplomatik dengan Israel, termasuk membuka kedutaan besar negaranya di Yerusalem.

Baca Juga: Israel Sambut Rencana Pemindahan Kedubes Dominika ke Yerusalem

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya