Mantan Presiden Ekuador Gustavo Noboa Meninggal Dunia

Berhasil menstabilkan ekonomi Ekuador

Quito, IDN Times - Mantan Presiden Ekuador, Gustavo Noboa meninggal dunia di usia 83 tahun pada hari Selasa (16/02). Kabar duka ini disampaikan secara langsung oleh Presiden Lenín Moreno melalui sosial media Twitternya. 

Sebelumnya Gutavo Noboa menjabat sebagai orang nomor satu di Ekuador selama tiga tahun sejak 2000 untuk menggantikan mantan Presiden Jamil Mahuad. 

1. Meninggal saat menjalani operasi tumor otak

Pada hari Selasa (16/02) mantan Presiden Ekuador, Gustavo Noboa menghembuskan nafas terakhirnya karena serangan jantung. Ia berada di Rumah Sakit Jackson Memorial, Miami, Amerika Serikat untuk menjalani operasi tumor otak yang rencananya akan dilakukan dua hari usai pelaksanaan pilpres Ekuador, dilansir dari El Pais

Melansir dari AP News, menyusul kabar meninggalnya Gustavo Noboa, Presiden Lenin Moreno mengungkapkan belasungkawanya melalui sosial media Twitter dan menyatakan hari berkabung di Ekuador, 

"Ekuador sedang dalam keadaan berduka. Mulai besok, saya akan menyatakan hari berkabung nasional untuk mengenang mantan Presiden Republik Ekuador, Gustavo Noboa. Teman tersayang, seorang demokrat yang dihormati, pembangun moral pemuda dan patriot. Belasungkawa saya kepada keluarganya dan temannya"

2. Berhasil menstabilkan perekonomian Ekuador

Gustavo Noboa yang kala itu menjadi wakil presiden diberi mandat untuk menjadi orang nomor satu di Ekuador setelah lengsernya Jamil Mahuad (1998-2000) akibat kudeta militer dan kelompok masyarakat asli. Ia menjabat sebagai presiden selama tiga tahun dari 2000-2003 dan kemudian digantikan oleh Lucio Gutiérrez, dilansir dari Infobae

Saat masa kepemimpinannya, Noboa berhasil menstabilkan Ekuador yang kala itu tengah dilanda krisis ekonomi dan politik. Ia memberlakukan dolar AS sebagai mata uang nasional demi mengembalikan perekonomian Ekuador ke jalur yang benar. Saat itu Ekuador tengah menghadapi krisis ekonomi mendalam yang berakibat hiperinflasi dan berujung kegagalan dan tutupnya 42 bank, dikutip dari AP News

Di samping itu, Noboa juga berhasil merevitalisasi pesisir pantai Ekuador yang hancur diterpa fenomena El Nino. Serta ia berhasil melakukan negosiasi ulang berkaitan dengan hutang negaranya. 

Baca Juga: Ekuador Gelar Pilpres di Tengah Buruknya Ekonomi dan Pandemi

3. Sempat mengasingkan diri akibat tuduhan korupsi

Melaporkan dari El Pais, usai kepemimpinannya ia sempat dituding melakukan korupsi yang membuatnya mengasingkan diri ke Republik Dominika. Ia mendapatkan suaka di negara Karibia tersebut selama dua tahun mulai 2003-2005, hingga ia diperbolehkan untuk kembali ke Ekuador. 

Selain menjadi wakil presiden, sebelumnya Noboa merupakan gubernur di Provinsi Guayas dan memiliki pengaruh besar di akademinya. Ia memiliki gelar doktor Ilmu Hukum dan profesor dari Guayaquil serta menjabat sebagai rektor di Universitas Katolik Santiago Guayaquil selama satu dekade (1986-1996). 

Noboa selama ini dikenal lewat kebaikannya, serta ia selalu memberikan keyakinannya saat mengajar di SMA maupun Universitas. Hal ini yang membuatnya dikenang oleh berbagai kalangan baik politisi, pebisnis, jurnalis ataupun mahasiswa. 

Baca Juga: Ekuador Gelar Pilpres di Tengah Buruknya Ekonomi dan Pandemi

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya