Mantan Presiden Georgia Ditangkap Usai Mengasingkan Diri

Dituding melakukan penyalahgunaan kekuasaan

Jakarta, IDN Times - Seorang mantan Presiden Georgia bernama Mikheil Saakashvili resmi ditangkap pada Jumat (1/10/2021). Penangkapan mantan pemimpin tertinggi di Georgia itu setelah kepulangannya dari pengasingan di Ukraina beberapa hari sebelum diselenggarakannya pemilu. 

Sementara itu, kepulangan Saakhasvili ini terkait dengan pernyataan dirinya ingin menyelamatkan negara Kaukasus itu dari pemerintahan saat ini. Bahkan, ia sudah menginformasikan hal ini dalam akun sosial medianya. 

1. Saakashvili berhasil ditangkap pada Jumat petang

Dilansir dari Politico, kabar penangkapan Mikheil Saakashvili diungkapkan langsung oleh Perdana Menteri Irakli Gharibashvili. "Aparat penegak hukum kita mendapatkan informasi tentang pergerakannya dari Ukraina ke Georgia dan prosesnya selalu diawasi secara total" ungkap Gharibashvili dalam keterangannya. 

Sebelumnya, Saakashvili juga sudah mengumumkan dalam akun Facebook-nya bahwa ia akan kembali ke Georgia dan meyakinkan masyarakat untuk memilih partai oposisi United National Movement yang didirikannya pada 2001 silam. 

Meski begitu, beberapa pihak dari Partai Georgian Dream tidak memercayai jika mantan presiden itu telah melewati perbatasan. Namun pada Jumat petang, PM Gharibashvili mengungkapkan penangkapannya, meski tidak diketahui secara pasti di mana lokasi ia ditangkap. 

Sementara itu, Kantor Kejaksaan Georgia mengumumkan jika Saakashvili akan mendapatkan tuntutan tambahan terkait melewati perbatasan negara secara ilegal. 

2. Presiden Zelensky janji akan kembalikan Saakashvili ke Ukraina

Baca Juga: 3 Faktor Utama Georgia Sulit Diterima NATO

Mendengar kabar penangkapan Mikheil Saakashvili di Georgia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan janjinya untuk berupaya dan berusaha mengembalikan ke Ukraina, di mana ia sudah memegang paspor negara Eropa Timur tersebut.

"Sebagai presiden Ukraina, Saya akan terus berusaha mengembalikan warga negara Ukraina untuk kembali ke negaranya dengan berbagai kapabilitas yang saya miliki. Saakashvili adalah seorang warga negara Ukraina, maka saya juga menerimanya" ungkap Zelensky dikutip dari RT.

Di sisi lain, Pemerintah Georgia menolak perkataan dari Zelensky dan mengatakan jika Tbilisi tidak berkeinginan untuk mengembalikan Saakashvili ke Kiev. Deputi Perdana Menteri Georgia Thea Tsulukiani mengumumkan bahwa mantan presiden berusia 53 tahun itu berhak mendapatkan hukuman penjara di negaranya. 

"Kami tidak akan mengirimkan Saakashvili kembali ke Ukraina agar dirinya dapat menjalani masa hukumannya di sana," Pasalnya, Tsulukiani juga menyebut jika ia sudah terbukti bersalah dan harus dihukum di Georgia. 

3. Adanya demonstrasi menentang penangkapan Saakashvili

Mantan Presiden Georgia Ditangkap Usai Mengasingkan DiriSuasana protes di depan penjara tempat Saakhasvili ditahan pada Senin (4/10/2021). (twitter.com/KasrashviliM)

Ungkapan Pemerintah Georgia yang menolak untuk membebaskan Saakashvili, membuat marahnya sejumlah warga yang bersimpati terhadap mantan presiden itu. Maka pada Senin (4/10/2021) ratusan orang melakukan aksi demonstrasi di luar penjara tempat Mikheil Saakashvili ditahan. 

"Sementara Mikheil Saakhasvili berada di dalam penjara, beberapa di antara kami adalah tahanan," ungkap kepala UNM, Nika Melia saat melangsungkan protes di Rustavi, 25 km dari ibu kota Tbilisi. 

Selain itu, Saakashvili yang sudah meninggalkan Georgia sejak 2013 dan menjadi warga negara Ukraina. Bahkan sejak sekembalinya ke negara Kaukasus tersebut, ia langsung mendapatkan hukuman penjara selama enam tahun lamanya terkait penyalahgunaan kekuasaan, dilaporkan dari Associated Press.

Dikutip dari RT, Saakashvili merupakan mantan presiden Georgia yang menjabat selama sembilan tahun dari 2004 hingga 2013. Setelah selesainya masa jabatannya, ia langsung melarikan diri ke AS lantaran khawatir mendapat persekusi di Georgia. 

Dua tahun kemudian ia mendapatkan kewarganegaraan Ukraina dan secara otomatis kehilangan status kewarganegaraan Georgia. Bahkan, ia sempat menjabat sebagai gubernur di Odessa Oblast di tahun 2015. 

Baca Juga: 3 Faktor Utama Georgia Sulit Diterima NATO

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya