Mata-mata Mesir di Kantor Pers Jerman Resmi Dikenai Hukuman

Lebih dari 10 tahun menjadi mata-mata

Berlin, IDN Times - Sejak hari Senin (16/11) seorang yang sebelumnya terduga sebagai mata-mata di kantor pers milik pemerintah Jerman resmi dikenai hukuman. Bahkan diketahui apabila warga Mesir tersebut sudah bekerja sejak tahun 1999 di kantor milik pemerintah Jerman tersebut.

Warga Mesir yang tinggal di Jerman tersebut ditangkap sejak bulan Juli 2020 lalu dan terbukti telah memanfaatkan posisinya sebagai staff serta memberikan informasi kepada pihak intelijen Mesir. 

1. Sudah menjadi mata-mata sejak tahun 2010

Seorang mata-mata Mesir yang bekerja di kantor pers Jerman tersebut bernama Amin K dan merupakan warga negara Mesir yang tinggal di Jerman. Melansir dari The North Africa Post, menurut Prosekutor Publik Jerman (GBA) mengatakan apabila terdakwa menggunakan posisinya sejak bulan Juli 2010 untuk membantu Badan Intelijen Mesir (GIS) untuk memeroleh informasi. 

Sebelumnya bekerja di Kantor Kedutaan Besar Mesir untuk Jerman, ia bekerja di kantor pers Jerman (BPA) sejak tahun 1999 yang dikepalai oleh Juru Bicara Kanselir Jerman, Steffen Seibert, dilansir dari Daily Sabah

2. Pernah terlibat perekrutan anggota intel Mesir

Mengutip dari Daily Sabah, terdakwa sebelumnya juga sudah melakukan percobaan perekrutan anggota mata-mata Mesir pada tahun 2014 dan 2015 yang gagal dilakukan. Sebagai balasannya keluarganya yang berada di Mesir akan diberikan kompensasi yang setimpal dengan usahanya. 

Tersangka bahkan sudah membantu ibunya untuk mendapatkan hak pensiunan di Mesir dan ia juga kerap diundang dalam acara penting kedutaan Mesir, termasuk acara perpisahan duta besar Mesir untuk Jerman di tahun 2019. 

Baca Juga: Pemerintah Tolak Pendaratan Pesawat Mata-mata AS di Indonesia

3. Mengetahui tanggapan dunia internasional terhadap kebijakan Mesir

Mata-mata Mesir di Kantor Pers Jerman Resmi Dikenai HukumanMenteri Luar Negeri Mesir saat bertemu dengan Representatif Luar Negeri Uni Eropa. twitter.com/MfaEgypt/

Badan Intelijen dalam negeri Jerman (BfV) mengatakan jika kasus sudah dipublikasikan sejak Juli tahun ini, setelah adanya berbagai macam potensi yang mengancam demokrasi. Sedangkan laporan mengenai mata-mata ini sudah didapat sejak Desember 2019 lalu dengan informasi mengenai warga negara Mesir yang tinggal di Jerman dan terkait dengan intelijen Mesir, dilaporkan dalam DW

Melansir dari Euronews, terdakwa berusaha mengobservasi bagaimana media melihat kebijakan dalam negeri maupun luar negeri Mesir. Selain itu, mencari informasi terkait pihak oposisi dan anggota Muslim Brotherhood yang tinggal di Jerman, di mana kelompok tersebut dilarang oleh Pemerintah Mesir di bawah Abdel Fattah al-Sisi sejak tahun 2013.

Atas kasus ini terdakwa bisa mendapatkan maksimal hukuman penjara selama lima tahun atas kasus mata-mata untuk intelijen luar negeri, dikutip dari Daily Sabah

Baca Juga: Pemerintah Tolak Pendaratan Pesawat Mata-mata AS di Indonesia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya