McDonalds di Kazakhstan Tutup karena Kekurangan Bahan Baku

Sebagai dampak sanksi AS kepada Rusia

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kazakhstan menutup gerai McDonald's untuk sementara di negaranya pada Selasa (29/11/2022). Keputusan ini berkaitan dengan putusnya pasokan bahan baku untuk restoran cepat saji asal Amerika Serikat (AS) tersebut menyusul sanksi kepada Rusia. 

Pada Mei lalu, McDonald's telah menutup seluruh cabangnya di Rusia setelah menginvasi Ukraina. Menurut CEO McDonald's, Chris Kempczinski, tindakan ini berkaitan dengan krisis kemanusiaan yang menimpa warga sipil tak bersalah di Ukraina. 

1. Terganggunya suplai lokal McDonald's di Kazakhstan

Keterangan di atas disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri Kazakhstan Serik Zhumangharin. Dia mengatakan bahwa semua cabang di bawah lisensi McDonald's di Kazakhstan akan tutup sementara akibat masalah suplai lokal.

"Bahan-bahan yang dibutuhkan langka, sekitar seribu yang digunakan McDonald's di Kazakhstan selalu diimpor. Proses resrukturisasi terus berjalan. Saya minta Komite Regulasi Teknis menyediakan bantuan kepada waralaba McDonald's dengan sertifikasi," tutur Zhumangharin, dikutip RFE/RL.

Ini setelah adanya kabar Food Solutions KZ kesusahan mencari suplai bahan baku dan menghentikan pembelian produk dari Rusia. Selain itu, masalah rantai pasokan dalam negeri juga terganggu akibat sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia. 

Baca Juga: NATO: Rusia Gunakan Musim Dingin sebagai Senjata Melawan Ukraina 

2. Sedang mencari pemasok lain, di samping dari Rusia

McDonalds di Kazakhstan Tutup karena Kekurangan Bahan Bakuilustrasi bendera Rusia (pixabay.com/fotiniya)

Menurut sumber lain, material kemasan McDonald's di Kazakhstan yang diimpor dari Rusia mulai menipis. Bahkan, perusahaan terpaksa mengurangi menu mereka akibat krisis bahan baku. 

Terdapat kabar bahwa waralaba tengah menunggu pengiriman dari pemasok lainya dan merencanakan membuka kembali gerainya pada Desember ini. Belum diketahui apa keputusan ini untuk mengalihkan pasokan dari Rusia. 

Dilaporkan Reuters, beberapa perusahaan yang sebelumnya pernah bekerja sama dengan McDonald's Kazakhstan mengaku tidak pernah berurusan langsung dengan restoran cepat saji tersebut. Sedangkan Cargill Rusia mengaku sudah menjual lini bisnisnya yang punya kontrak ke Cherkizovo. 

3. Dicurigai ada motif politik di balik penutupan McDonald's

McDonald's di Kazakhstan baru beroperasi sejak Februari 2016. Namun, restoran waralaba asal AS itu jadi gerai terpopuler di negara tersebut. Sampai saat ini, sudah ada 24 gerai yang dibuka di sejumlah kota besar. 

Dilansir BNE Intellinews, pemilik Food Solutions KZ diketahui bernama Kairat Boranbayev yang dikenal orang terdekat eks Presiden Nursultan Nazarbayev. Ia ditangkap atas dugaan korupsi menyusul hilangnya kekuasaan dan cengkeraman Nazarbayev. 

Masih belum bisa dipastikan apakah penutupan McDonald's di Kazakhstan ini dilatarbelakangi faktor politik atau memang berkaitan dengan putusnya rantai pasokan bahan baku. 

Sebelum itu, McDonald's di Belarus juga mengalami masalah pembayaran terkait putusnya semua bank di negara itu dari sistem SWIFT. Bahkan, McDonald's di Belarus harus menghapus 14 menu mereka setelah diberlakukannya sistem regulasi harga baru pada Oktober. 

Baca Juga: Pemimpin Oposisi Belarus Dirawat Usai Dijebloskan ke Penjara

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya