Meksiko Tolak Klaim Menlu AS soal Setengah Negara Dikuasai Kartel

Hubungan AS-Meksiko tak kunjung membaik

Jakarta, IDN Times - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador (AMLO), pada Jumat (24/3/2023), menampik tudingan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken. Pejabat AS itu menyebut bahwa sebagian wilayah Meksiko telah dikuasai oleh kartel narkoba. 

Hubungan kedua negara terus menegang dalam beberapa bulan terakhir usai tewasnya warga AS akibat ulah kartel narkoba di Tamaulipas.

Situasi makin panas ketika politikus sayap kanan AS menyerukan agar pasukan Washington bisa masuk ke Meksiko untuk melawan kartel narkoba. 

1. AMLO sebut pernyataan Blinken salah

Meksiko Tolak Klaim Menlu AS soal Setengah Negara Dikuasai KartelPresiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador ketika berpidato. twitter.com/lopezobrador_/

AMLO membantah sepenuhnya keterangan Blinken.

"Ini adalah pernyataan salah. Tidak ada teritori nasional yang tidak dikuasai oleh otoritas. Saya ingin mengatakan kepada Blinken bahwa ia tahu kita terus berusaha melanjutkan penghancuran laboratorium terlarang di Sinaloa, Sonora, dan semuanya," tutur AMLO, dilansir CNN

"Blinken telah dipojokkan, sehingga berkomentar yang mengatakan akan membangun kooperasi dengan pemerintahannya. Namun, Republikan mengganggunya dan menanyainya lagi, sehingga ia mengatakan 'ya, ada wilayah di Meksiko yang diduduki kartel narkoba'," sambungnya. 

Baca Juga: Presiden Meksiko Gak Terima Dapat Nilai Merah di Laporan HAM AS

2. Blinken terpojokkan ketika ditanya soal kartel narkoba Meksiko

Meksiko Tolak Klaim Menlu AS soal Setengah Negara Dikuasai KartelMenlu Amerika Serikat, Antony Blinken. (twitter.com/SecBlinken)

Pada Rabu (22/3/2023), Blinken ditanya oleh senator Lindsey Graham apakah ada wilayah di Meksiko yang tidak dikuasai oleh pemerintah. 

"Apa kartel narkoba mengontrol sebagian dari Meksiko, bukan pemerintah Meksiko?," terang Graham. 

"Saya pikir secara adil untuk mengatakan, ya," jawan Blinken. 

Dilaporkan Fox News, Graham juga menanyakan apakah Blinken setuju bahwa fentanyl yang berasal dari Meksiko membunuh belasan ribu warga AS. Blinken pun menjawab, fentanyl juga membunuh warga Meksiko. 

Kemudian, Blinken mengungkap rencana pemasangan teknologi di perbatasan untuk mendeteksi fentanyl agar tidak masuk ke Negeri Paman Sam.

Adapun fentanyl yang legal datang dan bisa dideteksi di pelabuhan.

3. AMLO akui memantau aktivis HAM di Meksiko

Meksiko Tolak Klaim Menlu AS soal Setengah Negara Dikuasai Kartelilustrasi bendera Meksiko (pexels.com/@hugoml)

Pada Kamis (23/3/2023), AMLO untuk pertama kalinya mengakui bahwa pemerintahannya memonitor ponsel milik aktivis penegak hak asasi manusia (HAM). Ia mengklaim aksi ini dilakukan untuk menangkap geng kriminal. 

Padahal, AMLO kerap menyangkal tudingan bahwa pemerintahannya telah memata-matai aktivis, jurnalis, dan oposisi. Namun, ia terus menyebut bahwa otoritas bekerja untuk melawan kriminal di Meksiko. 

AMLO juga menyebut jajarannya telah mengakses ponsel aktivis bernama Ramos, dengan dalih mengungkap jaringan narkoba. 

"Warga ini telah berbicara melalui telepon dengan seorang terduga penyelundup narkoba. Sejak penyelundup narkoba telah diinvestigasi, kami mendapatkan rekaman percakapannya," terang AMLO, dikutip Reuters

Baca Juga: Presiden Meksiko Klaim Negaranya Lebih Aman Dibanding AS

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya