Menlu Hungaria: Oposisi Berkomplot sama Ukraina demi Lengserkan Orban

Ukraina disebut ikut campur dalam pemilu Hungaria

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijjarto, pada Rabu (30/3/2022) menuduh Ukraina mencoba ikut campur dalam pemilihan umum parlementer di negaranya. Bahkan, ia menduga terdapat koordinasi antara pemerintah Ukraina dengan oposisi di Hungaria. 

Pada pekan lalu, hubungan Hungaria-Ukraina tengah menegang setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memaksa Perdana Menteri Viktor Orban untuk menentukan sikap terkait perang Rusia-Ukraina. Selain itu, presiden berusia 44 tahun itu juga meminta Hungaria untuk mendukung Ukraina.  

Merespons permintaan Zelenskyy, Orban menegaskan bahwa negaranya akan tetap netral dan lebih mementingkan diri sendiri. Pemimpin sayap kanan itu juga menyebut bahwa Hungaria akan terdampak jika ikut menyangsi sektor energi Rusia. 

1. Szijjarto sebut Ukraina bekerja sama dengan oposisi untuk menggulingkan Orban

Pernyataan Szijjarto diungkapkan melalui sebuah video dalam media sosialnya, yang menyebut sudah ada koordinasi antara sayap kiri Hungaria dan representatif dari Ukraina. Ia juga menyebut Ukraina berusaha memberikan pengaruh dalam pemilu Hungaria pada 3 April mendatang. 

Szijjarto menyampaikan hal itu tanpa menyebutkan bukti apapun, dan menyebut oposisi berniat untuk mengalahkan Orban dengan bantuan Ukraina. Bahkan, ia menyebut jika oposisi berhasil menang, maka mereka berjanji memberikan senjata kepada Ukraina dan memutus impor minyak dan gas dari Rusia. 

Pasalnya, Hungaria yang termasuk salah satu anggota Uni Eropa memiliki pandangan yang berbanding terbalik dari sekutunya. Negara Eropa timur itu justru menolak untuk memberikan suplai senjata ke Ukraina ataupun memperbolehkan transfer senjata lewat teritorinya, dikutip Associated Press

Baca Juga: Soal Perang Rusia-Ukraina, PM Hungaria: Kami Mementingkan Diri Sendiri

2. Menlu Ukraina menepis tudingan dari Peter Szijjarto

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmitry Kuleba, menepis tudingan tersebut melalui surat kabar Evropeiska Pravda pada Rabu. 

"Kami tidak pernah ikut campur dalam urusan dalam negeri Hungaria, terutama menjelang pemilihan umum. Ini sangat menyedihkan melihat bagaimana akibat jangka pendek dari prapemilu. Szijjarto sedang mempersiapkan alasan yang tidak masuk akal dan menghancurkan hubungan kami yang telah dibangun sekian lama," tutur Kuleba. 

Di sisi lain, Hungaria yang disebut berpihak pada Rusia atas invasi Ukraina juga mendapat kecaman dari sekutunya dalam perkumpulan Visegrad. Imbasnya adalah perwakilan dari Polandia dan Republik Ceko enggan terbang ke Budapest untuk menghadiri pertemuan pada Rabu lalu. 

Menteri Pertahanan Polandia, Mariusz Błaszczak, telah mengumumkan untuk tidak akan hadir ke Budapest.

"Hungaria harus dihukum lantaran memihak kepada Rusia," kata pemimpin oposisi Polandia, Krzysztof Gawkowski, seraya mendukung keputusan pemerintah. 

"Saya selalu mendukung V4 dan saya minta maaf bahwa politisi Hungaria sekarang menganggap minyak Rusia yang murah lebih penting dibandingkan warga Ukraina," sambung Menteri Pertahanan Ceko, Jana Cernochova, dikutip dari Euronews

3. Partai Orban diprediksi kembali memenangkan pemilu legislatif

Menlu Hungaria: Oposisi Berkomplot sama Ukraina demi Lengserkan OrbanPM Hungaria, Viktor Orban saat menghadiri pertemuan Uni Eropa. facebook.com/orbanviktor/

Pemilu Hungaria yang diselenggarakan pada Minggu (3/4/2022) akan menjadi kesempatan bagi Viktor Orban untuk melanjutkan periode keempatnya. Berdasarkan survei elektabilitas, partai Orban diprediksi akan memenangkan pemilu dengan hasil cukup ketat. 

Selama memimpin 12 tahun, pemerintahan Orban sudah mengarahkan hubungan ekonomi dan diplomatik yang dekat dengan Rusia di bawah Presiden Vladimir Putin. Bahkan, belakangan ini, Hungaria semakin tergantung dengan bahan bakar dan teknologi nuklir dari Rusia. 

Sementara itu, Partai Fidesz yang dipimpin Orban diketahui telah mengampanyekan untuk menjamin kedamaian dan keamanan bagi Hungaria, meski tengah terjadi peperangan di Ukraina. Partai sayap kanan itu juga menuding oposisi berupaya untuk menyeret Hungaria ke dalam konflik di Ukraina. 

Baca Juga: Gagal Prediksi Perang Rusia-Ukraina, Kepala Intelijen Prancis Dipecat

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya