Militer AS Bisa Masuk Ekuador untuk Lawan Geng Narkoba

Kartel narkoba kerap memicu kekerasan 

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Ekuador dan Amerika Serikat (AS), pada Minggu (1/10/2023), menyetujui kesepakatan dalam melawan penyelundupan narkoba. Dalam persetujuan itu, disebutkan pula persetujuan pengiriman kapal dan personel militer AS ke teritori Ekuador. 

Ekuador tengah berupaya keras menanggulangi krisis keamanan akibat aktivitas penyelundupan narkoba. Washington pun sudah menunjukkan keinginannya untuk membantu, termasuk memberikan hadiah besar bagi pihak yang dapat memberikan informasi pembunuhan Villavicencio. 

1. Lasso adakan pertemuan tertutup dengan Crenshaw

Kesepakatan AS-Ekuador diduga disetujui usai Presiden Ekuador, Guillermo Lasso, berkunjung ke Washington pada Jumat (28/9/2023). Tandangan Lasso ke AS untuk bertemu dengan anggota parlemen AS, Dan Crenshaw, yang ditugaskan dalam memberantas penyelundupan narkoba. 

"Mereka mengumumkan dan telah menandatangani kesepakatan dengan AS," tutur Crenshaw usai mengadakan pertemuan tertutup dengan Presiden Lasso, dilansir Europa Press

Sejak Rabu pekan lalu, Kementerian Luar Negeri AS telah menerbitkan 30 publikasi pers, tapi tidak ada satu pun yang menyinggung soal persetujuan dengan Ekuador. 

Namun, dalam sejumlah laporan menyebutkan bahwa pengiriman personel militer Angkatan Darat dan Laut AS telah disetujui bersama Ekuador. Keduanya menyetujui penerjunan dan pendaratan militer di wilayah maritim dan pelabuhan Ekuador. 

Baca Juga: AS Mau Bayar Rp77 M untuk Informasi Pembunuhan Calon Presiden Ekuador

2. Kesepakatan tidak selalu berarti penerjunan militer AS ke Ekuador

Menurut kepala Washington Office for Latin America (WOLA), Adam Isacson, kesepakatan pertama ini tidak selalu diartikan bahwa akan ada penerjunan langsung personel militer AS ke Ekuador. 

Dilaporkan Telesur, ia menyebut kesepakatan itu bisa berarti Ekuador menginginkan bantuan dari AS dan mengisyaratkan bahwa mereka ingin kami lebih banyak ikut andil dalam meringkus penyelundupan narkoba. 

Sedangkan, kesepakatan soal keberadaan kapal militer AS di Ekuador adalah untuk mengadang penyelundupan narkoba di pesisir Ekuador. Pasalnya, pelabuhan Guayaquil telah menjadi rute utama kartel narkoba Kolombia untuk mengirimkan narkoba ke luar negeri. 

3. Ekuador terjunkan 1.000 personel militer ke Duran

Ekuador, pada Sabtu (30/9/2023), mengumumkan penerjunan sekitar 1.000 personel militer dan kepolisian ke Duran. Selain itu, terdapat pula penerjunan personel ke penjara di Provinsi Guayas untuk melawan organisasi kriminal. 

Presiden Lasso, yang menghadiri upacara penerjunan, mengatakan bahwa polisi dan militer akan menggunakan senjata melawan geng kriminal di Duran. Nantinya, pasukan keamanan akan mengadakan operasi penggerebekan dari rumah ke rumah untuk mencari senjata, alat peledak, dan narkoba. 

Pada pertengahan September, Ekuador telah mengumumkan situasi darurat di Duran imbas maraknya kasus kekerasan dan pembunuhan selama 60 hari. Keputusan ini didasarkan atas permintaan dari Wali Kota Duran, Luis Chonillo terkait rentetan kasus kekerasan di Duran, dilansir Primicias.

Beberapa hari sebelumnya, seorang anggota parlemen Duran ditemukan tewas di pinggir jalan usai diculik orang tak dikenal. Ketika ditemukan, ia telah mendapat luka-luka bekas penyiksaan dan pada bagian wajah dan dadanya bersimbah darah.

Baca Juga: Anggota Parlemen Ekuador Ditemukan Tewas usai Diculik

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya