Minta Assange Bebas, Presiden Meksiko Ancam Robohkan Patung Liberti

Meksiko tawarkan suaka politik pada Assange

Jakarta, IDN Times - Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador (AMLO) pada Selasa (5/7/2022) kembali melontarkan keterangan kontroversial terhadap Amerika Serikat. Kali ini, presiden sayap kiri itu berjanji akan meruntuhkan patung Liberti apabila AS tidak bersedia membebaskan Julian Assange. 

Pada bulan lalu, AMLO juga sudah mengatakan niatnya untuk membicarakan masalah Assange dengan Presiden Biden agar mencabut tuntutan hukumnya. Bahkan, presiden berusia 68 tahun itu mengaku bersedia memberikan suaka kepada pendiri WikiLeaks tersebut. 

"Meksiko akan membukakan pintu bagi Assange, apabila ini menjadi satu-satunya jalan untuk membebaskannya. Ada mekanisme dalam melakukan ini. Ketika saya menulis untuk eks Presiden Donald Trump. Saya ingat bahwa ia akan mengakhiri jabatannya dan menurut hukum di AS, presiden bisa membebaskan tahanan" ungkap AMLO. 

1. AMLO sebut patung Liberti sudah tidak jadi simbol kebebasan

Keterangan dari AMLO itu diungkapkan saat ia menghadiri konferensi pers pada Selasa kemarin. Ancaman itu sebagai bentuk tanggap atas ancaman hukuman penjara 175 tahun yang dituduhkan kepada Julian Assange oleh Amerika Serikat. 

"Apabila mereka membawanya ke Amerika Serikat dan dia dijatuhi hukuman maksimum dan meninggal di dalam penjara, kami harus memulai kampanye untuk merobohkan patung Liberti. Pasalnya, patung itu sudah tidak menjadi simbol dari kebebasan lagi" tutur Lopez Obrador, dilansir RT

Sebelumnya, Lopez Obrador sudah berharap agar sistem hukum di Inggris bersedia melindungi Assange. Namun, Pemerintah Inggris justru menyetujui ekstradisi pendiri WikiLeaks itu ke Amerika Serikat. 

Tak berhenti di situ, AMLO juga mendesak PBB dan seluruh organisasi penegak hak asasi manusia melakukan dukungan kepada Assange. Ia mengatakan bahwa semua tidak bisa diam saja dalam menangani masalah ini. 

2. Lopez Obrador dikritik karena tidak mampu melindungi jurnalis di negaranya

Minta Assange Bebas, Presiden Meksiko Ancam Robohkan Patung LibertiPolisi Michoacan yang datang ke lokasi penembakan di Zinapécuaro pada Minggu (27/3/2022). (twitter.com/elbrigavive)

Komentar AMLO ini berkaitan dengan informasi yang dipublikasikan oleh The Washington Post dan Reporters Withour Borders. Keduanya mengkritisi situasi ketidakamanan dan kekerasan yang dialami para jurnalis di Meksiko. 

Pasalnya, hingga Juni lalu sudah ada 12 jurnalis yang dibunuh di negara Amerika Utara itu sepanjang tahun 2022. Jumlah itu membuat setidaknya ada dua jurnalis yang dibunuh setiap bulannya di Meksiko dan membuatnya sebagai negara paling tidak aman bagi jurnalis di luar zona perang, dilansir El Pais

Sejumlah lembaga advokat jurnalis sudah menyerukan Pemerintah Meksiko agar merubah mekanisme dalam melindungi awak media. Pasalnya, mayoritas jurnalis yang tewas tahun ini dibunuh ketika tengah melakukan pekerjaannya. 

Alih-alih mendengarkan para keluh kesah para jurnalis, AMLO justru menyebut kelompok jurnalis itu berniat untuk mencemarkan nama Pemerintah Meksiko. 

3. AMLO sudah adakan perbincangan untuk memberi suaka politik pada Assange

Julian Assange merupakan seorang warga negara Australia yang dikenal mendirikan WikiLeaks di tahun 2006. Setahun kemudian, ia membocorkan kasus kejahatan perang tentara AS kepada warga sipil di Afghanistan dan Irak. 

Pada 2010, AS berusaha untuk mengadili Assange dengan 18 tuntutan, termasuk di antaranya kasus mata-mata yang berkaitan dengan WikiLeaks. Aktivis dan jurnalis itu sempat tinggal di Kantor Kedubes Ekuador di London selama tujuh tahun. Sebelum diserahkan ke Inggris pada 2019 lalu. 

Pada bulan lalu, Inggris sudah mengumumkan kesediaanya untuk mengekstradisi Assange ke AS. Sementara, Pemerintah Australia di bawah Albanese terus didesak untuk mencoba memulangkan aktivis tersebut ke negaranya. Setelah pemerintah terdahulu enggan melakukan intervensi dalam kasus ini, dilansir Mexico News Daily

Setelah suaka Ekuador dicabut, AMLO sudah bersedia menawarkan perlindungan kepada pendiri WikiLeaks tersebut. Bahkan sudah ada dialog antara pengacaranya dan Kemenlu Meksiko. Namun, suaka politik masih belum diberikan oleh Meksiko. 

 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya