Mobil Kencang Tabrak Karnaval di Belgia, 6 Orang Tewas

Diduga bukan didasari aksi terorisme

Jakarta, IDN Times - Sebuah mobil secara tiba-tiba menabrakkan diri ke arah kerumunan pejalan kaki dalam festival karnaval di Strépy-Bracquegnies, Belgia pada Minggu (19/3/2022). Peristiwa memilukan ini telah mengakibatkan korban jiwa maupun korban luka-luka. 

Menurut keterangan dari Kementerian Dalam Negeri Belgia, dilansir RT,  kejadian itu berlangsung pada pagi hari. Bahkan, kejadian itu disebut sangat mengerikan lantaran mobil berkecepatan tinggi. 

"Tidak ada kata yang bisa mendeskripsikan peristiwa ini. Ini mengerikan, melihat sejumlah jasad yang bergelimpangan di jalanan, orang-orang tersebut mengalami kesakitan akibat tertabrak mobil," ungkap Wali Kota La Louvière, Jacques Gobert. 

1. Sebabkan enam orang tewas dan puluhan luka-luka

Insiden kecelakaan di Strépy-Bracquegnies ini terjadi ketika sebuah mobil dengan kecepatan tinggi tanpa disadari menghampiri sejumlah orang yang tengah menghadiri acara parade tradisional. Peristiwa ini berlangsung sekitar pukul 5.00 pagi di hari Minggu. 

Jacques Gobert menerangkan, enam orang dinyatakan tewas akibat tertabrak bodi mobil, termasuk salah satunya adalah anak di bawah umur dan 40 orang lainnya dalam kondisi serius dan sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat. 

"Terdapat sekitar 150-200 orang yang mengikuti parade dan kemudian mobil naas tersebut datang dari belakang dan melaju ke arah kerumunan. Mobil itu tidak berhenti dan terus melaju sampai 100 meter dari pintu masuk karnaval. Ini termasuk bencana nasional," ungkap Gobert, dikutip BBC

Baca Juga: Pria di Belgia Jadi Joki Vaksinasi COVID, Sudah Disuntik 8 Kali

2. Pelaku penabrakan merupakan warga lokal La Louvière

Dilaporkan CNN, dua orang yang ada di dalam mobil merupakan warga lokal La Louvière, di mana keduanya lahir di tahun 1988 dan 1990. Kedua orang tersebut langsung ditangkap oleh aparat keamanan yang bertugas. 

Menurut keterangan aparat, tidak ada bukti bahwa pelaku menghindari polisi sehingga peristiwa ini bisa terjadi. Pihak kepolisian juga mengungkapkan, tidak ada tanda-tanda bahwa pelaku memiliki motif terorisme. 

Meski begitu, polisi masih menginvestigasi jika ada kemungkinan hubungan dengan aksi militan yang terjadi tujuh tahun terakhir. Pasalnya, penabrakan kendaraan ke kerumunan massa kerap terjadi dan digunakan sebagai alat oleh militan di Eropa dan kelomopok supremasi kulit putih di AS. 

Sejumlah pakar menyebut penggunaan kendaraan sebagai alat terorisme lantaran dinilai tidak mahal dan cukup mudah untuk dioperasikan. Selain itu, otoritas keamanan juga sulit untuk mencegah peristiwa serupa agar tidak terjadi lagi, dikutip The Guardian

3. Raja dan PM Belgia kunjungi lokasi kejadian di Strépy-Bracquegnies

Setelah kejadian ini, Perdana Menteri Alexander De Croo dan beberapa menteri lainnya langsung mengunjungi lokasi kejadian bersama dengan Raja Belgia, Philippe pada Minggu sore. Semua petinggi negara itu bertemu langsung dengan para petugas penyelamat di gedung olahraga. 

"Acara ini sebenarnya merupakan hari perayaan khusus di Strépy-Bracquegnies setelah tertunda lantaran dihadapkan pada masa-masa sulit. Namun, acara ini justru menjadi acara duka," ujar De Croo, dilansir dari France24

Sementara itu, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, memastikan kepada PM Belgia atas bantuan dan dukungan persahabatan atas tragedi yang terjadi di Belgia saat ini. 

Pada Februari 2020 lalu, sebuah kendaraan juga menabrak acara karnaval di Jerman yang mengakibatkan sejumlah korban termasuk anak-anak. Kasus serupa sudah beberapa kali terjadi di Jerman dan utamanya pelaku merupakan orang dengan masalah psikologis. 

Baca Juga: Setelah Debat Panjang, Belgia Tutup 7 Reaktor Nuklir Tua

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya