Moldova Akan Sanksi 25 Orang yang Dukung Invasi Rusia di Ukraina

Sanksi mengikuti anjuran Uni Eropa

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Moldova, Nico Popescu, mengungkapkan bahwa negaranya akan memberikan sanksi kepada puluhan orang yang terlibat dalam invasi Rusia ke Ukraina. Beberapa di antara orang yang akan mendapat sanksi adalah warga Rusia. 

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy resmi menjatuhkan sanksi kepada pendukung invasi Rusia ke Ukraina. Salah satu di antaranya adalah Presiden Suriah, Bashar Al-Assad, dan beberapa pejabatnya.

1. Moldova ingin terapkan sanksi ke Rusia atas anjuran Uni Eropa

Popescu menjelaskan, Moldova mulai menerapkan kebijakan Uni Eropa (UE) untuk memberikan sanksi kepada Rusia. Namun, ia menyebut penerapan sanksi terkait keputusan invasi ke Ukraina akan berjalan secara bertahap. 

"Aturan ini mayoritas akan melarang masuk individu tertentu ke teritori Moldova. Membekukan akun bank atau aset seseorang yang terlibat dalam agresi melawan Ukraina," kata Popescu, dikutip Ukrinform.

Ia menambahkan, keputusan ini baru akan dibuat dan dilanjutkan terkait detail hukumnya. Popescu mengatakan sebanyak 25 orang yang akan diberikan sanksi separuhnya merupakan warga negara Rusia. 

Popescu mengatakan, UE sudah menyerukan kepada Moldova agar memberikan sanksi personal kepada aktor yang terlibat dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia di Ukraina. 

Baca Juga: ICC Mau Tangkap Putin, Rusia Cuek Lanjut Gempur Ukraina

2. Menlu Uni Eropa setuju beri sanksi ke oligarki Moldova

Moldova Akan Sanksi 25 Orang yang Dukung Invasi Rusia di UkrainaBendera Uni Eropa (pexels.com/@dusan-cvetanovic)

Beberapa Menteri Luar Negeri (Menlu) di negara anggota UE pada Senin (20/3/2023) sudah menyerukan agar melanjutkan pemberian sanksi kepada oligarki Rusia. Mereka dianggap berusaha merusak stabilitas Moldova dan Georgia. 

"Dua negara ini menghadapi percobaan ketidakstabilan yang membutuhkan kehatian-hatian kita yang besar, dan mungkin justifikasi bahwa kami harus mulai menargetkan sosok yang bertanggung jawab dalam upaya ini," kata Menlu Prancis, Catherine Colonna, dalam pertemuan UE. 

Dilaporkan Politico, Menlu Rumania dan Estonia juga menyerukan kepada seluruh blok UE agar memberikan sanksi kepada oligarki pro-Rusia di Moldova. 

"UE punya tanggung jawab untuk mendaftarkan dan menciptakan mekanisme sanksi baru kepada agen yang menjadi jalan Rusia untuk intervensi, yakni oligarki di Moldova yang berniat mengadakan kudeta," kata Menlu Estonia, Urmas Reinsalu. 

3. Estonia dukung penuh Moldova lawan ancaman Rusia

Menlu Estonia, Urmas Reinsalu, menyatakan keinginannya untuk mendukung penuh Moldova atas kedaulatannya. Ia melihat bahwa negara Eropa Timur itu telah menghadapi upaya pengrusakan stabilitas dari Rusia. 

"Estonia sudah mengobservasi beberapa percobaan dari Federasi Rusia untuk merusak stabilitas Republik Moldova dan merusak institusi demokratik di negara itu. Menurut kami, upaya Rusia untuk menggoyahkan Moldova akan berdampak pada keamanan Eropa," papar Reinsalu, dikutip ERR.

"Kami melihat sendiri situasi di Moldova secara dekat dan akan memberikan penanganan di sana dengan keseriusan yang tinggi," terangnya. 

Ia pun mengungkapkan bahwa Estonia siap memberikan bantuan ke Moldova. Selama ini, Estonia sudah memberikan bantuan kepada Moldova dalam berbagai kooperasi lewat Fasilitas Perdamaian Eropa. Bahkan, Moldova sudah menjadi negara prioritas bagi Estonia sejak 2006. 

Baca Juga: Montenegro Gelar Pemilu Presiden: Masa Depan Pro-Rusia atau Barat

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya