Moldova Minta Bantuan Uni Eropa Soal Kelangkaan Gas

Mencari bantuan ke Rumania dan Ukraina

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Moldova Natalia Gavrilita pada Kamis (21/10/2021) memutuskan untuk memperpanjang status darurat negaranya terkait kelangkaan gas alam. Hal ini disebabkan belum adanya diperbaruinya kontrak dengan perusahaan gas Rusia, Gazprom yang berakhir September lalu. 

Terkait masalah ini, sejumlah jajaran pemerintahan Moldova tengah berupaya mencari alternatif lain untuk mendapatkan pasokan gas. Pasalnya, menjelang musim dingin, gas alam sangat dibutuhkan sebagai bahan bakar penghangat ruangan. 

1. Moldova deklarasikan situasi darurat hingga 20 November

PM Natalia Gavrilita pada Jumat (22/10/2021) mengungkapkan jika nantinya akan memanggil seluruh jajarannya dalam mendiskusikan masalah krisis gas di Moldova. Pemerintah juga sudah menyetujui perpanjangan situasi darurat hingga 20 November mendatang. 

"Hari ini seluruh jajaran pemerintahan akan menghadiri pertemuan untuk meminta parlemen mendeklarasikan situasi darurat di seluruh negeri lantaran kelangkaan gas. Ini berguna untuk memperbolehkan beberapa prosedur dalam mempercepat pembelian gas dari sejumlah sumber lain" ujar Gavrilita. 

Di sisi lain, Gavrilita juga mengomentari usaha Pemerintah Moldova terkait perpanjangan kontrak dengan perusahaan gas Rusia, Gazprom. Ia berkata bahwa, negosiasi yang dilakukan masih terkendala dan belum ditemukan jalan keluar terkait masalah ini, dilansir dari laman RT

2. Delegasi Moldova sudah berkunjung ke beberapa negara Eropa

Baca Juga: Alami Kelangkaan Gas, Moldova Umumkan Keadaan Darurat

Dikutip dari Balkan Insight, Gavrilita juga mengungkapkan bila sejumlah pejabat akan berkunjung ke beberapa negara Eropa untuk mencari alternatif suplai gas untuk memenuhi kebutuhan negaranya. 

"Deputi Perdana Menteri Andrei Spinu saat ini berada di Polandia, Menlu Nicu Popescu saat ini juga sedang berkunjung ke beberapa negara untuk mengatasi masalah kelangkaan gas. Deputi Kementrian Luar Negeri Culminschi juga sedang membantu sebisanya untuk membicarakan kembali dengan Rusia" ungkap Gavrilita. 

Spinu diketahui sudah meninggalkan Polandia pada Senin untuk berkunjung selama dua hari demi mendiskusikan suplai gas alam untuk Moldova. Bahkan ia mengatakan apabila Moldova akan mengganti ke minyak sebagai bahan bakar pemanas ruangan. 

Selain itu, Moldova juga tengah mencari bantuan pasokan gas alam dari negara tetangganya seperti Rumania dan Ukraina. 

PM Rumania Bogdan Aurescu juga mengumumkan jika dirinya akan mendiskusikan lebih lanjut dengan perdana menteri di negara-negara Uni Eropa dalam sebuah pertemuan di Luxembourg terkait krisis suplai gas di Moldova. 

3. Bantuan dari Ukraina masih kurang untuk memenuhi kebutuhan gas di Moldova

Terkait masalah ini, Ukraina dan Rumania sudah bersedia untuk memenuhi sebagian pasokan gas alam ke Moldova. Namun, perusahaan gas negara Ukraina GTSOU menyebutkan jika volume gas ke dari negaranya hanya dapat memenuhi 67 persen kebutuhan gas Moldova. 

Namun, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyebutkan bahwa negaranya akan terus mengirimkan gas ke Moldova. Menanggapi hal ini, Moldova berterima kasih kepada Rumania dan Ukraina atas bantuannya untuk memasok sejumlah gas dan Moldova kini masih mencari bantuan dari negara-negara UE, dilaporkan dari Reuters

Moldova adalah negara dengan penduduk sebesar 2,6 juta jiwa dan terletak di tengah Rumania dan Ukraina. Setiap tahunnya, negara Eropa Timur itu membutuhkan setidaknya 2,8 juta kubik meter gas. 

Di samping itu, kelangkaan gas di Moldova ini juga terjadi di tengah naiknya harga gas di seluruh Eropa dan sejumlah belahan dunia lainnya. Bahkan harga gas kali ini telah menembus rekor dalam beberapa minggu terakhir, dikutip dari RFE/RL

Baca Juga: Moldova: Jaksa Agung Ditangkap atas Kasus Korupsi

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya