Montenegro akan Investigasi Skandal Kincir Angin Mozura

Pernah diinvestigasi oleh Daphne Caruana Galizia

Jakarta, IDN Times - Parlemen Montenegro pada Jumat (3/12/2021) mengungkapkan bila pihaknya akan membentuk komite khusus untuk menyelidiki kincir angin Mozura. Pasalnya, proyek itu sebelumnya sudah diinvestigasi oleh jurnalis bernama Daphne Caruana Galizia lantaran diduga kontroversi di baliknya. 

Sementara itu, proyek yang ditangani beberapa perusahaan itu diduga berkaitan dengan kematian misterius jurnalis asal Malta itu. Bahkan, proyek tersebut diduga memiliki hubungan dengan skandal korupsi internasional. 

1. Setuju mengadakan investigasi proyek Mozura

Keputusan dari parlemen Montenegro ini didasarkan keterangan Yayasan Daphne Caruana Galizia pada Jumat. Pasalnya, jurnalis asal Malta itu sudah melakukan investigasi dan berhasil membuktikan dugaan kasus korupsi yang menimpa beberapa pejabat atau proyek selama puluhan tahun.  

Menurut keterangan juru bicara Parlemen Branka Bosnjak yang mengungkapkan investigasi ini diadakan lantaran adanya skandal korupsi internasional besar dan terdapat bukti-bukti apabila dalam proyek itu melibatkan korupsi jutaan dolar. Padahal mega proyek itu membutuhkan biaya hingga 115 juta euro atau Rp1,8 triliun. 

Sementara itu, sejak perubahan pemerintahan di Montenegro pada 2020 lalu, politisi dalam koalisi sudah mendorong adanya investigasi kasus ini. Sedangkan di Montenegro, Deputi Perdana Menteri Dritan Abazovic yang berupaya mendorong upaya investigasi sejak Maret lalu, dilaporkan dari BNE Intellinews

2. Enemalta menemukan kejanggalan dalam akuisisi proyek Mozura 

Baca Juga: Montenegro Tangkap Pebisnis Rusia yang Jadi Buronan

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Mozura, Montenegro selama ini tengah digerayangi kontroversi, terutama setelah dipegang oleh Enemalta pada tahun 2015. Terdapat dugaan bahwa terdapat sejumlah hal yang dilupakan dan kurangnya profesionalisme dalam perjanjian. 

Sebelum dibeli oleh Enemalta, proyek itu sudah dijual oleh Cidifex dengan nilai sebesar 2,9 juta euro (Rp47 miliar). Namun, perusahaan asal Seychelles itu kemudian menjual ke Enemalta senilai 10,3 juta euro (Rp167,7 miliar).

Perusahaan energi milik negara Malta itu menemukan harga untuk mengakuisisi Mozura sebenarnya adalah 6,8 juta euro (Rp110,75 juta). Bahkan, dalam proses akuisisi itu tidak terdapat dokumen resmi mengenai perjanjian kedua pihak. 

Menurut investigasi internal yang dilakukan Enemalta menemukan bahwa saat proses akuisisi dari Cidifex senilai 10,3 juta euro, terdapat harga yang tidak disebutkan sebesar 6,8 juta euro. Sedangkan harga dalam daftar kontrak antara kedua pihak dan terdapat pajak kepada negara sebesar 3,5 juta euro (Rp57 miliar), dilansir dari laman BNE Intellinews

3. Yorgen Fenech diduga mendapatkan uang dari akuisisi proyek Mozura

Dikutip dari Times of Malta, pemilik perusahaan 17 Black bernama Yorgen Fenech diduga mendapatkan uang sebesar 4,6 juta euro (Rp75 miliar) dari perjanjian proyek itu dengan Enemalta. Pasalnya, Fenech juga dituding sebagai pelaku pembunuhan terhadap Daphne Caruana Galizia. 

Pada November 2019 lalu, mantan Perdana Menteri Joseph Muscat ditemani oleh eks Menteri Energi dan Kesehatan Konrad Mizzi sudah pergi ke Montenegro untuk meresmikan proyek Mozura itu. Namun, Perdana Menteri Malta, Robert Abela telah mengadakan investigasi penuh untuk mengungkap teka-teki skandal ini. 

Di sisi lain, skandal Mozura ini juga menyangkut kematian jurnalis sekaligus aktivis anti korupsi Daphne Caruana Galizia yang tewas setelah mobilnya dibom pada Oktober 2017. Meskipun demikian, Fenech menolak bila dirinya terlibat dalam konspirasi pembunuhan Caruana Galizia. 

Baca Juga: Jelang Ketua Gereja Dilantik, Protes Terjadi di Montenegro

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya