Montenegro Gelar Operasi untuk Tangkap Mata-mata Rusia di Negaranya

Relasi Rusia-Montenegro kian memanas

Jakarta, IDN Times - Otoritas Montenegro, pada Kamis (29/9/2022), menginvestigasi sejumlah orang yang diduga mata-mata Rusia di negaranya.

Proses investigasi itu dilakukan di beberapa wilayah di ibu kota Podgorica, dan wilayah lain yang diduga jadi lokasi persembunyian mata-mata. 

Meskipun Montenegro dan Rusia dikenal punya hubungan sejarah yang kuat, tapi relasi keduanya memburuk sejak 2014. Kala itu, Montenegro hendak bergabung dengan NATO dan ikut memberi sanksi kepada Rusia, atas aneksasi Krimea dan keterlibatannya dalam perang di Donbass.  

1. Operasi lawan spionase dilangsungkan usai Abazovic kunjungi AS

Penangkapan dilakukan setelah polisi melancarkan operasi di sejumlah lokasi berbeda di negara Balkan tersebut. Aksi ini merupakan tindak lanjut investigasi tudingan lingkaran mata-mata Rusia yang beroperasi di Montenegro. 

Sementara itu, Perdana Menteri Dritan Abazovic menyampaikan pujiannya kepada polisi dalam sidang kabinet pada Kamis kemarin. Ia menyebut operasi sudah dipersiapkan dan berkooperasi dengan rekanan internasional, yang bertujuan melindungi keamanan nasional Montenegro. 

"Pencarian sudah dilangsungkan di beberapa lokasi dan aksi ini dibantu oleh pihak internasional. Kami siap untuk mempertahankan kepentingan nasional Montenegro," papar Abazovic, dilansir Balkan Insight.

Meski demikian, Abazovic menyangkal operasi itu digelar setelah kunjungannya ke Amerika Serikat (AS) pekan lalu. Dalam wawancaranya dengan Fox News, ia menyebut bahwa Montenegro tengah mendapat tekanan besar dari Rusia dan China, sehingga berharap AS dapat menangkis tekanan tersebut. 

Baca Juga: AS Kirim FBI ke Montenegro untuk Bantu Atasi Serangan Siber

2. Otoritas belum konfirmasi penangkapan warga Rusia dan Montenegro

Sebelumnya, kantor berita lokal Podjeda melaporkan, Badan Keamanan Nasional Montenegro (ANB) dan Kantor Kejaksaan Khusus (SDT) menahan 6 diplomat dan 30 warga negara Rusia, yang hanya mengantongi izin tinggal sementara di Montenegro. 

Selain itu, dilaporkan terdapat dua warga Montenegro yang ditangkap dalam operasi pemberantasan mata-mata tersebut. Bahkan, salah satu di antaranya diduga sebagai pegawai negeri pemerintah setempat, tapi sudah bekerja untuk intelijen Rusia dalam 10 tahun terakhir. 

Akan tetapi, pemerintah setempat enggan memberikan keterangan lebih detail soal masalah tersebut. Bahkan, SDT menyebut belum ada satu pun orang yang ditangkap sejauh ini. 

"Polisi sudah mencari di beberapa apartemen dan lokasi lainnya yang biasanya digunakan oleh warga yang diduga terlibat dalam spionase. Mereka juga dituding mendirikan sebuah organisasi kriminal internasional. Sejauh ini, belum ada penangkapan," papar Vukas Radonjic selaku juru bicara SDT, dikutip Associated Press.

3. Kedubes Rusia tutup sementara di Montenegro

Montenegro Gelar Operasi untuk Tangkap Mata-mata Rusia di Negaranyailustrasi bendera Rusia (freepik.com/fabrikasimf)

Kedutaan Besar Rusia di Montenegro mengecam operasi yang dilakukan oleh otoritas setempat pada Kamis. Akibatnya, Kedubes Rusia memutuskan menunda sementara perwakilannya di negara Balkan itu terhitung 30 September. 

"Akibat perlakuan buruk dari otoritas Montenegro kepada Kedubes Rusia di Montenegro, maka operasional bagian konsulat di Kedutaan akan ditutup sementara waktu mulai 30 September 2022 hingga waktu yang tidak dapat ditentukan," tulis pihak Kedubes Rusia dalam akun Facebook-nya, dikutip N1.

Tindakan ini menanggapi keputusan Kementerian Luar Negeri Montenegro untuk menetapkan persona non-grata kepada enam diplomat Rusia di negaranya. Pasalnya, mereka dianggap melakukan aktivitas yang berlawanan dengan Konvensi Wina soal hubungan diplomatik. 

Keputusan tersebut menjadikan total 12 diplomat Rusia yang diusir dari Montenegro dalam 7 bulan terakhir. Hal ini berkaitan dengan keputusan Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu. 

Baca Juga: Diduga Jadi Agen Asing, Diplomat Jepang Disiksa oleh Rusia 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya