Montenegro Tetapkan Hari Berkabung Usai Tragedi Penembakan

Dua anak kecil ikut jadi korban penembakan

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Montenegro mengumumkan tiga hari berkabung di negaranya mulai Sabtu (13/8/2022). Keputusan ini sebagai bentuk perhormatan kepada korban tragedi penembakan massal yang terjadi di negara tersebut sehari sebelumnya. 

Perdana Menteri Dritan Abazovic mengungkapkan, penembakan di Montenegro kali ini menjadi salah satu yang terburuk sepanjang sejarah negaranya. Ia juga menyerukan kepada seluruh warga agar mendukung para keluarga korban penembakan di Cetinje. 

1. Pemerintah Cetinje gelar acara pengenangan korban penembakan

Pemerintah Cetinje pada Sabtu sudah menggelar acara khusus untuk mengenang para korban tewas dalam penembakan massal ini. Wali Kota Cetinje, Nikola Djuraskovic, mengatakan bahwa tragedi ini tidak terduga. 

"Sehari sebelumnya, kota kami telah dirundung kesedihan dan kejutan karena adanya korban tewas tak bersalah dari serangan yang tidak ada maksudnya," kata Djuraskovic. 

"Kami akan mengenang dengan seluruh penghormatan kepada seluruh korban tewas dalam tragedi ini. Hidup mereka telah dihancurkan secara brutal dan mereka akan tetap ada di ingatan kami. Namun, kami juga memperingatkan semua untuk melakukan apapun agar kejadian serupa tidak terulang kembali" sambugnya, dilansir dari N1

Sementara, Wakil Parlemen Cetinje, Mirko Stanic, mengungkapkan bahwa Cetinje sekarang sudah bersatu dalam kesedihan tidak seperti sebelumnya. Semua warga larut dalam kesedihan usai peristiwa ini. 

"Cetinje tidak sendiri dalam kesedihan ini, seluruh Montenegro dalam keadaan berduka. Dukungan dari seluruh kota di Montenegro berarti penuh bagi keluarga korban," tambahnya. 

Baca Juga: Montenegro Resmikan Gereja Ortodoks Serbia di Negaranya

2. Penembakan menewaskan 12 orang termasuk pelaku

Penembakan di Cetinje, yang berlangsung sekitar pukul 15.30 waktu setempat, telah menewaskan 11 orang, dua di antaranya adalah anak-anak. Sementara, terdapat enam orang terluka dan sudah dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan lebih lanjut. 

Sesuai keterangan dari Kepala Polisi Montenegro, Zoran Brdjanin, terdapat keluarga yang terdiri dari ibu dan dua anaknya yang tewas ditembak. Ketiganya merupakan penyewa di rumah pelaku penembakan yang berinisial V.B tersebut, dilaporkan dari Reuters.

Setelah menembak tiga orang tersebut, pelaku berjalan keluar dari rumahnya dan membunuh tujuh orang. Bahkan, akibat kejadian ini sempat terjadi kontak senjata dengan polisi yang mengakibatkan seorang aparat terluka. 

"Ketika kami datang ke lokasi, kami melihat enam tubuh korban, termasuk dua anak kecil. Kemudian dua orang lain meninggal dunia ketika dilarikan ke rumah sakit. Saya hanya dapat mengatakan bahwa pelaku dibunuh oleh warga yang marah," ungkap Andrijana Nastic selaku jaksa lokal. 

3. Motif penembakan masih belum diketahui secara pasti

Sampai saat ini, masih belum diketahui secara pasti apa motif pelaku di balik tragedi penembakan massal. Selain itu, polisi juga masih menyelidiki apakah pelaku tewas akibat terkena luka tembak serius usai baku tembak dengan polisi, atau memang ditembak oleh warga lokal. 

Setelah kejadian ini, pemerintah Montenegro sudah menganjurkan pengibaran bendera setengah tiang di seluruh gedung pemerintahan dan institusi negara. Sedangkan, seluruh acara hiburan yang akan dilangsungkan harus ditunda untuk sementara waktu ketika masa berkabung, dikutip dari RFE/RL.

Hal ini termasuk acara kunjungan kepala Gereja Ortodoks Serbia yang harus ditunda selama masa berkabung akibat peristiwa penembakan. Kunjungan tersebut awalnya direncanakan pada 14-15 Agustus di Herceg Novi untuk memperingati berdirinya kota itu yang ke-640 tahun. 

Baca Juga: Pemerintah Baru Montenegro Ikuti Langkah Uni Eropa Sanksi Rusia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya