Move On dari Rusia, Italia Kini Beli Gas Alam dari Aljazair

Kesepakatan terjadi di tengah krisis politik Italia

Jakarta, IDN Times - Italia dan Aljazair telah menyetujui perjanjian baru, terkait pengadaan gas alam di Eropa. Kesepakatan ini dilakukan untuk menjaga pasokan gas di Italia, yang semakin menipis karena ancaman pemutusan gas dari Rusia di tengah perang di Ukraina. 

Pada Mei lalu, Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune sudah berkunjung ke Italia atas undangan dari Presiden Sergio Mattarella. Selain membicarakan mengenai pengadaan gas alam, kedua belah pihak juga menyetujui kerja sama dalam sejumlah bidang. 

1. Italia-Aljazair setuju pengadaan gas senilai Rp60,7 Kuadriliun

Persetujuan ini dilangsungkan ketika Perdana Menteri Italia, Mario Draghi, berkunjung ke Aljazair pada Senin (18/7/2022). Selain kesepakatan soal pengadaan gas, kedua pihak juga menyetujui beberapa sektor penting yang sedianya digelar pada Selasa. 

Dalam kunjungan itu, Draghi disambut oleh Tebboune di istana kepresidenan. Keduanya juga mengadakan pertemuan dengan kementerian untuk membicarakan kesepakatan yang akan disetujui. 

"Besok, kesepakatan penting dengan beberapa perusahaan, meliputi Occidental Petroleum (AS), Eni (Italia), dan Total (Prancis) terkait pengadaan gas alam dalam jumlah besar akan ditandatangani," ungkap Tebboune, dilansir La Prensa Latina

Tebboune juga menyinggung terkait persetujuan untuk meningkatkan pengiriman gas alam ke Italia sebesar 4 juta meter kubik dalam tahun ini. Jumlah itu diperkirakan senilai dengan 4 miliar euro (Rp60,7 kuadriliun).

Baca Juga: Ratusan Wali Kota di Italia Dukung PM Draghi: Harus Tanggung Jawab!

2. Langkah Italia untuk mengurangi ketergantungan gas dari Rusia

Italia dalam beberapa waktu belakangan telah berupaya mengurangi ketergantungan pasokan energi Rusia. Pasalnya, Italia dan negara Eropa lainnya khawatir dengan balasan pemutusan gas, akibat sanksi Uni Eropa atas invasi Rusia ke Ukraina. 

Draghi, yang melangsungkan kunjungan resmi ke Aljir, mengungkapkan bahwa ini adalah konferensi Italia-Aljazair keempat. Ia juga menegaskan bahwa kedua belah pihak telah memiliki hubungan khusus di bidang energi. 

"Dalam beberapa bulan ke depan, Aljazair akan menjadi pemasok gas utama ke negara kami. Sesuai dalam rencana itu akan ada 4 miliar meter kubik gas yang dikirim ke Italia dalam tahun ini. Kesepakatan ini nantinya juga dapat mengantisipasi suplai alternatif dalam beberapa tahun ke depan," tutur Draghi, dikutip Africa News

3. Kunjungan Draghi ke Aljazair di tengah krisis politik di Italia

Meskipun demikian, kunjungan Draghi ini tepat di tengah krisis politik yang didera Italia dalam beberapa hari terakhir. Pemimpin berusia 74 tahun itu sempat mengajukan pengunduran diri, yang akhirnya ditolak oleh Presiden Mattarella. 

Kekacauan politik di Italia juga memaksa Draghi untuk memotong masa kunjungannya ke Aljazair, dari yang sedianya dijadwalkan dua hari menjadi satu hari. Pada April lalu, Draghi juga sudah berkunjung ke Aljazair terkait peningkatan pengiriman gas lewat pipa Transmed. 

Sebelum dimulainya perang Rusia-Ukraina, Italia mendatangkan gas alam dari Rusia sebanyak 29 miliar meter kubik per tahunnya. Sedangkan, 23 miliar meter kubik didatangkan dari Aljazair. Diperkirakan pengiriman gas dari perusahaan Sonatrach Aljazair akan ditingkatkan hingga 113 persen, dilaporkan Euronews.

Italia selama ini menggantungkan gas alam untuk kepentingan generator listrik, pemanas, pendingan rumah, dan penggerak industrinya. Selain menghubungi Aljazair, Italia juga sudah mencari energi alternatif dari Azerbaijan, Qatar, Kongo, Angola, dan Mozambik. 

Baca Juga: Italia: Rusia Campur Tangan dalam Upaya Penggulingan PM Draghi

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya